Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Utang Indonesia Hampir Tembus 5000 Triliun

Sigerindo Jakarta - Pada akhir April 2018 Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tercatat hampir menyentuh 5000 triliun yaknisebesar USD356,9 miliar atau setara Rp4.996 triliun (dengan asumsi nilai tukar rupiah Rp14.000 per USD).

Hal itu berdsarkan rilisan Bank Indonesia, Kamis (21/6/2018), ULN terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar USD183,8 miliar dan utang swasta termasuk BUMN sebesar USD173,1 miliar. ULN Indonesia tumbuh 7,6% (yoy) pada akhir April 2018.

Meski hampir menyentuh 5000 Triliun, Bank Indonesia tetap terkendali dengan struktur yang sehat. Hal ini tercermin antara lain dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir April 2018 yang tercatat stabil di kisaran 34%. Rasio tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara peers.

Pada bulan April 2018 Pemerintah telah menerbitkan SUN dalam mata uang dolar AS dan Euro (global bonds) dengan format SEC-Registered Shelf yang memungkinkan Pemerintah menerbitkan obligasi di pasar modal kapan pun saat dibutuhkan.

Penerbitan global bonds ini memanfaatkan momentum positif kenaikan peringkat utang Indonesia oleh Moody’s pada tanggal 13 April 2018 dari Baa3 (positif) menjadi Baa2 (stable), di samping membaiknya kondisi makroekonomi pada awal April. Sementara itu, pada April 2018 terdapat pelunasan pinjaman dan pelepasan SBN domestik oleh investor asing, pasca kenaikan Fed Fund Rate akhir Maret 2018. Dengan perkembangan tersebut, ULN Pemerintah pada April 2018 tumbuh melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya menjadi sebesar USD180,5 miliar.

Utang pemerintah itu terbagi dalam SBN (SUN dan SBSN/Sukuk Negara) yang dimiliki oleh nonresiden sebesar USD125,1 miliar dan pinjaman dari kreditur asing sebesar USD55,4 miliar. Pengelolaan ULN secara profesional dan bertanggung jawab dilakukan Pemerintah secara konsisten untuk menjaga sustainabilitas fiskal.(kmj/sg)
BERITA TERBARU