Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Beginilah Kondisi Warga Pasca Penggusuran Pasar Griya


Sigerindo Lampung - Pasca penggusuran yg Pemerintah Kota Bandar Lampung lakukan terhadap warga pasar griya tempo hari, saat ini kondisi masyarakat eks Pasar Griya hidup terlunta-lunta dan menunggu belas kasih dari orang lain.

Sampai hari ini penggusuran paksa tersebut justru menyisakan isak tangis bagi masyarakat.

Sikap perlawanan dan perjuangan masyarakat Pasar Griya tak akan berhenti sampai adanya solusi dari pemerintah, Selasa, 14 Agustus kemarin masyarakat dan elemen gerakan rakyat turun untuk kembali mendatangi Kantor Pemerintah Kota Bandar Lampung, tapi hal itu juga tidak mendapat itikad baik dari Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk mau menemui massa aksi dan mencari jalan tengah atas permasalahan ini. Massa aksi melakukan pembacaan yasin sebagai bentuk doa terhadap Pemerintah Kota Bandar Lampung yang sampai saat ini acuh terhadap rakyatnya sendiri.

Kekejaman Walikota Herman HN sebagai pemangku kepentingan tertinggi di Bandar Lampung menjadi sponsor utama dalam agenda pemiskinan masyarakat Pasar Griya, skema penggusuran yang dilakukan secara sewenang-wenang menghilangkan tempat tinggal, mematikan sumber perekonomian, bahkan mengancam putusnya pendidikan anak-anak. Pemerintah kota, Walikota Bandar Lampung harus hadir dan bertanggung jawab penuh atas permasalahan yang mereka dalangi sendiri.

Sejak kemarin Selasa, 14 Agustus 2018, masyarakat Pasar Griya harus menginap di Kantor DPRD Kota Bandar Lampung sampai saat ini. Setelah di usir dari Rumah Dinas Walikota tempo hari, mau tidak mau warga menduduki Kantor DPRD sembari menagih janji dewan untuk bersedia menjadi fasilitator dalam mengagendakan pertemuan antara masyarakat Pasar Griya dan Pemerintah Kota Bandar Lampung (terkhusus Herman HN).

Atas sikap tamak dan angkuh nya Pemerintah Kota Bandar Lampung yang bersih kukuh tidak mau menemui warga, maka kami dari EW-LMND Lampung menyatakan sikap bahwa wujud asli daripada Pemerintah Kota Bandar Lampung adalah anti kritik, anti demokrasi dan anti rakyat miskin.(SG)
BERITA TERBARU