Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Inovasi Bupati Dodi Reza Konversi Sawit Menjadi Biofuel.


Sigerindo. Muba.Sekayu- Dukungan demi dukungan terus mengalir atas inovasi Bupati Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel) Dodi Reza Alex Noerdin terkait pengelolaan inti kelapa sawit menjadi menjadi bahan bakar nabati (BBN) atau biofuel. Support datang dari berbagai pihak antara lain DPR RI, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), dan sebagainya. Mereka akan all out mendukung terobosan inovasi Muba dalam melakukan konversi sawit menjadi biofuel.

Sementara Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin juga sempat mendapatkan mandat dari Konsulat Jenderal RI untuk Houston Amerika Serikat (AS) menjadi pembicara tentang energi terbarukan di Negeri Paman Sam pada Mei 2019 mendatang. Itu menyusul rencana pengelolaan inti kelapa sawit menjadi energi terbarukan, yakni bio fuel berhasil menjadi sorotan berbagai pihak. Sebelumnya, Muba menjajaki kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Kelapa Sawit (BPDP-KS) untuk mengelola inovasi inti sawit menjadi biofuel.

"Ini inovasi dan terobosan yang sangat luar biasa. Inovasi pak bupati ini juga merupakan arah kebijakan yang bakal diimplementasikan Pemerintah Pusat, dan kami dari Kementerian ESDM khususnya akan all out mendukung Musi Banyuasin untuk merealisasikan konversi inti kelapa sawit menjadi BBM," ujar Muhammad Sapta Murti, staf khusus Menteri ESDM Bidang Perundang-undangan dan Tata Kelola dalam kesempatan berkunjung ke Kabupaten Muba, Rabu (20/2/2019).
Saat ini, kata dia, Kementerian ESDM sedang tahapan menyusun regulasi untuk kebijakan pengelolaan kelapa sawit menjadi BBN. "Draft-nya sedang dipersiapkan, dan kemungkinan ini nantinya akan dijadikan Peraturan Presiden," ungkapnya. 

Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM mencatat kapasitas pengolahan kelapa sawit mentah di Indonesia mencapai 38.320 ton per jam dari total 391 Pabrik Kelapa Sawit (PKS). "Bioenergi berbahan baku minyak kelapa sawit (CPO) sangat potensial untuk terus dikembangkan di Indonesia. Setidaknya ada 391 PKS yang tersebar di wilayah Indonesia dengan tingkat produktivitas yang tinggi," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Sebaran PKS tersebut, rinci Agung, terdapat di regional Sumatera sebanyak 505 pabrik dengan kapasitas produksi sebesar 22.905 ton per jam, Kalimantan memiliki 257 pabrik (13.989 ton/jam), Sulawesi 19 pabrik (890 ton/jam), Maluku dan Papua delapan pabrik (485 ton/jam) serta dua pabrik (50 ton/jam) di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

Agung menilai potensi minyak kelapa sawit yang ada sejalan dengan upaya Pemerintah mempeluas kebijakan pemanfaatan bioenergi di semua sektor, terutama transportasi dan pertambangan, untuk impelementasi mandatori Biodiesel sebesar 20 persen (B20) dalam Bahan Bakar Minyak (BBM). "Pemanfaataan Biodiesel menjadi salah satu mandatori yang harus dilaksanakan. Apalagi dari tahun ke tahun produksi CPO makin tinggi," ungkapnya.

Pada 2015, kebutuhan CPO mencapai 5,05 juta kilo liter (KL) dengan tingkat mandatori sebesar 15 persen. Jumlah ini terus meningkat hingga angka 7,35 KL (kebutuhan) dan 20 persen (mandatori) pada 2018. Ditargetkan akan ada 7,58 juta KL biodiesel yang akan dibutuhkan pada 2019 dan 11,7 juta KL pada 2020 dengan tingkat mandatori sebesar 20 persen pada 2019 dan 2020.

Dalam dua tahun terakhir, Pemerintah menggenjot pemanfaatan biodiesel melalui penerbitan regulasi mengenai perluasan insentif Biodiesel untuk sektor Non-PSO Permen ESDM No 12/2018 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit dan Permen ESDM No 41/2018 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan BBN Jenis Biodisel dalam Kerangkan Pembiyaaan Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Tingginya penyerapan atas pemanfaatan CPO terhadap total produksi CPO memberikan rasa optimistis Pemerintah untuk terus mengembangkan CPO untuk biodiesel.
Dari 18 persen pemanfaatan CPO  Tukasnya (Iwan)


























BERITA TERBARU