Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pertama di Sumsel, RSUD Sekayu Berhasil Lakukan Operasi Bariatrik Obesitas


Sigerindo. Muba.Sekayu, Masih ingat dengan Arya Permana, bocah yang mengalami obesitas hingga 192 kg di usianya yang baru 10 tahun, kemudian ibu satu anak, Titi Wati yang mengalami obesitas ekstrim?

Ternyata kondisi tersebut terjadi di Kabupaten Muba, yaitu Imanuelta Sembiring yang baru berusia sekitar 18 tahun mengalami obesitas dengan berat 143 Kg. Sehingga pihak keluarga harus mengambil langkah melakukan Operasi bariatrik berdasarkan saran dari pihak RSUD Sekayu..

“Alhamdulillah, kita telah berhasil melaksanakan Operasi Bariatrik pada salah satu pasien, yang mengalami obesitas ekstrim,” terang Ketua tim dokter spesialis bedah RSUD Sekayu dr. Hafidh Komar, SpB.KDB, kepada sejumlah wartawan, Sabtu (23/2).

Dia mengungapkan bahwa, Operasi bariatrik obesitas yang dilaksanakan oleh RSUD Sekayu. Merupakan operasi pertama dan satu-satunya di Sumsel yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit, milik pemerintah daerah. Sehingga keberhasilian ini, patut dibanggakan dan terobosan terbaru di Sumsel.

“Ya, kita yang pertama di Sumsel melakukan Operasi Bariatrik ini, khusus untuk Rumah Sakit milik pemerintah,” tegasnya..

Menurut Hafidh, Operasi bariatrik atau operasi penyempitan rongga lambung membantu orang dengan kasus obesitas ekstrem untuk menurunkan berat badannya. Selain itu, cara tersebut, bisa menjadi pilihan jika banyak usaha yang dilakukan seperti diet atau olahraga biasa masih tidak bisa menurunkan berat badan.

“Cara ini, merupakan cara paling akhir dilaksanakan, ketika berbagai cara tidak bisa mengatasi obesitas ekstrem,” katanya.

Dia juga mengungkapkan metode yang dipergunakan dalam Operasi bariatrik yang dilaksanakan oleh RSUD Sekayu, yaitu dengan minimally invasive surgery (MIS) yakni hanya dilakukan dengan sayatan kecil pada dinding perut, dengan ukuran setengah sampai satu cm, hanya 3-4 lubang. Kemudian dibantu dengan endoskop (teropong) dan sistem kamera. Sehingga luka yang dibuat tidak sebesar luka operasi caesar yakni 15 cm.

"Sayatan kecil itu mengakibatkan nyeri yang tidak terlalu hebat sehingga pasien aman, lekas pulih. Kami usahakan pasien tidak berlama-lama di rumah sakit, mungkin dua sampai empat hari sudah pulang. Semakin cepat beraktivitas, risiko komplikasi semakin minimal,” terangnya.

Dijelaskannya, melalui operasi ini, rongga lambung yang terlanjur ‘melar’ atau berukuran besar karena terlalu banyaknya asupan makanan seseorang, diperkecil dengan melakukan tindakan medis. “Rongga lambung yang lebih kecil membuat seseorang mudah merasa kenyang sehingga ia tak lagi sibuk mencari-cari makanan karena rasa laparnya pun berkurang,” katanya.

Hafidh juga menerangkan, selama masa pemulihan pasien akan diberikan makanan cair bening yang bebas gula. Setelah itu, baru bisa diberikan makanan lumat yang rendah lemak dan tanpa gula. Setelah 3-4 minggu keluar dari rumah sakit, pasien dianjurkan untuk makan makanan lunak. “Lama-kelamaan, lambung dan organ cerna pasien semakin kuat dan normal, sehingga dapat diberikan makanan padat. Nah, biasanya jenis makanan yang diberikan tergantung dengan diet yang harus dijalani,” bebernya.

Untuk diketahui bahwa Operasi Bariatrik yang dilaksanakan di RSUD Sekayu, ditangani oleh Tim Dokter yang dipimpin Oleh dr. Hafidh Komar, SpB.KDB, yang didampingi oleh tim Spesialis bedah RSUD Sekayu. Kedr. Hafidh Komar, SpB.KDB (Pemimipin Op), dr. Hendra Cipta, SpB, dr. A. Husien, SpB, dr. Oyon Istambul, SpB, dr. Alicia Agustina, SpB, dr. Melly Andriani, SpB dr. Ichsan, SpAn.(iwan)
BERITA TERBARU