Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

HIMBA Pantaskah Banyuasin Melakukan Pemekaran Daerah

Sigerindo Banyuasin- Mencuatnya Isu Pemekaran Banyuasin Timur baru-baru ini, para mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Banyuasin (HIMBA) telah melaksanakan sebuah terobosan dengan membuat kegiatan Focus Group Discussion (FGD) HIMBA yang bertemakan "Pantaskah.!! Kabupaten Banyuasin Melakukan Pemekaran Daerah.?" di gedung DPD RI Sumsel. Minggu (07/07/2019).

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Wabup Banyuasin Pakde Slamet, DPRD Provinsi, MF. Ridho, Akademisi Dr. Apriantoni, dan Tokoh Pemuda Ketua Angkatan Muda Banyuasin Agus Saputra Holidu.

Ketua Umum HIMBA Dicky Dwi Kurniawan mengatakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tersebut semata-mata wujud tanggung jawab HIMBA sebagai penyambung lidah masyarakat kepada pemerintah.

"Dari Tahun 2014 Isu ini muncul kemudian ditengah polemik infrastruktur yang belum merata, HIMBA dalam hal ini memberikan gagasan sebagai pemantik semangat yang mungkin telah lama tak terdengar lagi.
HIMBA, dengan ini akan terus mengawal perjalanan perjuangan masyarakat untuk terwujudnya pembangunan yang merata, kedepan akan kembali di adakan FGD tentang pemekaran Banyuasin ini pada Jilid Ke-II." Ungkap Dicky.

Melalui FGD ini berema "Pantaskah Banyuasin Melakukan Pemekaran Daerah ?".
Yang pada intinya Pemateri sangat menyetujui pemekaran Kab.Banyuasin tersebut.

"Karena Bayaknya manfaat dari pemekaran tersebut seperti pemerataan pembangunan, kesejahteraan masyarakat, ekonomi, layanan publik dan memberi kemudahan-kemudahan untuk masyarakat yang berada diperairan." Tambahnya Dikcky.

Selanjutnya Pakde Slamet sebagai pemateri sekaligus Ketua Presidium Pemekaran Banyuasin Timur menjelaskan, "proses-proses pemekaran ini sudah berjalan sudah 2 kali di usulkan kepada ketua DPRD Banyuasin, namun dalam hal ini belum mendapatkan persetujuan dari DPRD kabupaten Banyuasin." katanya,

kegiatan ini harus berkelanjutan, "Banyuasin Timur itu sendiri memang sudah harus Mekar dari Kab. Banyuasin, itu merupakan induk dan tugas kita kalau sudah mekar, karena banyak potensi yang harus dikembangkan di BATIM itu sendiri. Serta berdampak sangat positif untuk kesejahteraan masyarakat diperairan, Pakde Berharap berharap, FGD jilid II dapat dilakukan di Ibu Kota Banyuasin Pangkalan Balai".Ungkap Dicky

Dari pemateri akademisi dr. Apriantoni, "Banyuasin Timur sudah layak mekar dan harus teragenda penjadwalan berikutnya untuk progres pemekaran." Tambah Dicky

Hal Senada disampaikan juga oleh Agus Saputra Holidu tokoh pemuda banyuasin, "calon Kab.Banyuasin Timur memiliki potensi yg besar, sebagian besar daerah irigasi rawa berada di wilayah tsb, kurang lbih 600rb ha, potensi kelapa, perikanan dll. Namun tantangan pembangunan tak kalah besar, wilayah yg luas dan kondisi tanah rawa yg lunak juga menjadikan infrastruktur menjadi mahal, kemudian sumber air baku untuk air minum yg tidak ada, akan menyebabkan biaya Operasional PDAM nntinya menjadi sangat mahal". Ujarnya.

Sedangkan menurut MF. Ridho Banyuasin sudah layak untk dimekarkan. Karena luasnya daerah Banyuasin sehingga membuat masyarakat terutama di daerah perairan akan memakan waktu yang lama dalam proses administrasi di kabupaten. "DPRD provinsi menunggu DPRD kabupaten dapat menandatangi sehingga DPRD provinsi dapat melanjutkan perjalanan Banyuasin Timur ini". Tandasnya. (Day)




BERITA TERBARU