Sigerindo Pesawaran- Sejumlah warga di Desa Rowo Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran kesulitan mendapatkan air bersi...
Sigerindo Pesawaran- Sejumlah warga di Desa Rowo Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran kesulitan mendapatkan air bersih selama musim kemarau 2019. Hal ini dikarenakan minimnya sumber air bersih diwilayah tersebut, serta belum adanya bantuan air bersih dari pemerintah setempat
Wosono, salah satu warga desa menuturkan, untuk keperluan sehari-hari warga menempuh jarak lebih dari setengah kilometer ketempat penampungan air (belik,red) dari rumahnya
Dikatakan Wosono, air di belik atau sumur ditengah sawah tersebut di manfaatkan oleh warga di Dusun Kelenong, Pendowo, Umbul Baru, bahkan Dusun Induk Rowo Rejo pun mengambil air disitu
Untuk kebutuhan air tersebut, diakui Wasono dirinya harus mengambil air sebanyak 10 jerigen di tempat penampungan air yang jaraknya lebih dari setengah kilo meter, dari tempat tempat tinggal mereka
Menurut Wasono, dirinya juga harus berbagi dengan kepala keluarga di dusun yang lain, termasuk Dusun Rowo Rejo terkait keberadaan sumber air tersebut.
“Lo antri lama, kadang juga ada yang gagal mandi karena kehabisan air,” imbuhnya, kepada Sigerindo, dikediamannya, Kamis 28/11/19
Ia menambahakan, Sumur warga sebenarnya masih mengeluarkan air tapi tidak layak untuk dikonsumsi karena air yang keluar dari sumur warnanya coklat kehijauan dengan bau yang tidak enak
Terkait bantuan air bersih dari pemerintah, Wasono mengakui, hingga saat ini belum ada bantuan air bersih terutama di Dusun Pendowo
“Dusun Pendowo, sama sekali belum pernah dapat bantuan air bersih, hanya di desa sebelah saja yang dapat,"jelasnya
Wasono juga berharap, kepada pemerintah dapat kita nya mencari solusi dan keluarnya agar kami tidak terus menerus kelangkaan air bersih
Tak hanya siang atau pagi hari, lanjutnya, malam dan subuh masyarakat telah menuju ke belik untuk mendapatkan air bersih menggunakan jerigen
"Bila siang-siang hari yang mengantri ratusan jerigen, karena menunggu belik atau sumur terisi air lagi, bergantian,"pungkasnya (Enal)