Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Wakaf dan Zakat di Muba Mampu Makmurkan Petani dan Warga




Sigerindo Jakarta - Tidak hanya ingin mengandalkan APBD saja, upaya Bupati Muba Dodi Reza dengan berbagai program terobosan terus digencarkan utamanya dalam kaitan meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat serta percepatan program pembangunan berkelanjutan.

Dalam kesempatan menjadi pembica kehormatan di ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (13/11/2019) yang merupakan kegiatan Bank Indonesia bersama Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) dan dibuka secara langsung oleh Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin, Bupati Muba Dodi Reza yang juga Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Sumsel ini memaparkan upaya Pemkab Muba yang telah menjalankan dan mendukung program wakaf produktif.

"Di Muba juga telah diterbitkan Peraturan Daerah Zakat dan telah ditetapkan sejak Maret 2019 lalu. Alhamdulillah hasilnya sangat berkontribusi baik untuk peningkatan kesejahteraan warga dan petani Muba," ujar Ketua KADIN Sumsel ini dihadapan ratusan audiens ICEF 2019.

Dikatakan, tensi zakat dan wakaf untuk pendanaan pembangunan di Muba yakni diantaranya berasal dari zakat bagi ASN Musi Banyuasin tercatat ada sebanyak 7.398 PNS setiap ASN diwajibkan Zakat 2,5% dari penghasilan bersih
yang diperkirakan berhasil mengumpulkan Rp700 juta/bulan bahkan potensi sampai 2 Miliar
bila di tambah Tunjangan Tambahan Penghasilan Pegawai
(TPP)

Kemudian, wakaf Tunai PNS dan Masyarakat, tercatat 7.398 PNS, 127 ribu KK penduduk, Potensi wakaf tunai (asumsi Rp100.000 orang/bulan) : 13,5 Miliar.

"Peruntukan Zakat dan Wakaf
Digunakan untuk akselerasi program SDGs terutama penurunan angka kemiskinan, penyediaan infrastruktur dasar, ketahanan
pangan, peningkatan pendapatan dan memastikan tidak ada satupun orang yang tertinggal," jelas Kandidat Doktor Universitas Padjajaran tersebut.


Selain itu, multiplier effect yang dirasakan dari implementasi program tersebut yakni diantaranya Kepastian penyerapan TBS dan Kestabilan Harga, Pendapatan Masyarakat, Petani Sawit Meningkat, dan Meningkatkan
Kesejahteraaan Petani.

"Di bidang sosial digunakan utuk Membantu Korban Bencana dan
Tragedi Kemanusiaan, Ikut Serta mengentaskan kemiskinan, Beasiswa Pendidikan, dan Pembangunan Infrastruktur Dasar
seperti air bersih, sanitasi, rumah layak," bebernya.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan ekonomi syariah sudah menjadi arus baru di ekonomi nasional.

"Kita lihat komitmen besar dari pucuk kepemimpinan. Sudah digariskan bahwa ekonomi syariah akan dan memang sudah jadi arus baru pengembangan ekonomi," kata dia dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 di Jakarta Convention Center, Rabu (13/11).

Ekonomi syariah bukan hanya sekadar sentimen agama. Pengembangannya sudah mendunia dan dilakukan oleh negara-negara yang bukan mayoritas Muslim. Ini karena semata-mata untuk menggarap pasar Muslim yang sekitar 30 persen.

Pemerintah berkomitmen untuk memimpin langsung langkah bersama dalam mewujudkan ekonomi syariah sebagai arus baru ekonomi Indonesia. Demikian disampaikan Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma’ruf Amin saat meresmikan pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019.

Perry menekankan ISEF menjadi platform bersama dalam mengimplementasikan ekonomi syariah sebagai arus baru menuju Indonesia maju. Oleh karena itu, semua pihak dapat bersinergi dengan memanfaatkan ISEF menjadi platform dalam mengembangkan pemberdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar keuangan syariah, dan penguatan riset dan edukasi syariah.


Pada rangkaian ICEF ke-6 ini juga digelar Talkshow dengan mengundang narasumber-narasumber kehormatan dan berkompeten, selain Bupati Muba Dodi Reza juga turut hadir KH Wahfiudin Sakkam (Dompet Dhuafa), Irwan Abdullah (Bursa Efek Indonesia), dan Alyssa Soebandono (Artis/penggiat Ekonomi Syariah).

"Kita sengaja mengundang dan menghadirkan narasumber yang berkompeten yakni salah satunya pak Bupati Muba Dodi Reza untuk diskusi dan berbicara mengenai Sharia Economy For Stronger and Sustainable Growth," ungkap Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI, Suhaedi.

Suhaedi mengatakan ISEF 2019 merupakan wujud implementasi pilar ke-3 cetak biru pengembangan ekonomi syariah Bank Indonesia.

"Penguatan riset dan edukasi yang ditujukan untuk meningkatkan literasi masyarakat melalui edukasi dan sosialisasi ekonomi syariah," terangnya.

Dia melanjutkan upaya BI dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah merupakan bagian dari strategi bauran kebijakan BI dalam rangka mencapai tujuannya sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang.

"Hal tersebut sekaligus untuk mendukung kebijakan nasional yang bertujuan mewujudkan potensi industri halal Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia, melalui penerapan nilai-nilai dan prinsip dasar ekonomi syariah," jelasnya.

Dalam pelaksanaannya, ISEF 2019 selain bermitra dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), LPPOM-MUI, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), dan Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC), juga melibatkan mitra strategis internasional seperti Islamic Financial Services Board (IFSB), International Islamic Financial Market (IIFM), Organization for Islamic Cooperation (OIC), The Association of Development Financing Institutions in Member Countries of the Islamic Development Bank (ADFIMI), dan World Halal Association.

ISEF merupakan event tahunan terbesar di Indonesia yang menjadi wadah integrasi berbagai kegiatan di sektor ekonomi syariah. Dalam perjalanannya, ISEF berevolusi dari kegiatan yang sebelumnya berskala nasional menjadi kegiatan berskala internasional pada tahun 2019.

Rangkaian kegiatan ISEF 2019 terdiri dari kegiatan International Summit & High Level Forum, International Conference & Talk Show, Investment Forum, Business Matching, Business Coaching dan International Showcase & Exhibition.

Beberapa forum atau konferensi global dan internasional dalam ISEF 2019 adalah 14th IFSB Summit, 5th International Islamic Monetary Economic and Finance Conference, OIC Forum on Islamic Social Finance, dan International Halal Lifestyle Conference.(iwan)
BERITA TERBARU