Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Yunisa Putra Banang DPRD Lamteng Meminta Aparat Penegak Hukum Mengusut Tuntas Pemotongan Anggaran Media Oleh KominfoTahun2019

Sigerindo Lampung Tengah - Ironis memang mendapat sorotan tajam dari Anggota DPRD Lampung Tengah lantaran anggaran publikasi media senilai Rp 7 miliar lebih habis tidak ada kejelasan kemana Uangnya. Ketua Asosiasi Wartawan Profosional Indonesia (AWPI )Lampung Tengah juga mengutuk keras pemangkasan anggaran yang dilakukan Diskominfo secara sepihak dalam pencairan akhir tahun 2019 ini

Semantara itu Ketika dimintai tanggapan by Phone Ketua Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI ) Lampung Tengah Andriansyah mengatakan, bahwa Dinas Komonikasi serta Informatika Lampung Tengah sangat tidak trasparasn dalam pengelolaan anggaran. Hinga menimbulkan Gejolak di kalangan media

"Sebab kalau Diskominfo transparan. Kemana anggaran senilai Rp7 miliar lebih itu.sebab tiba-tiba sudah habis di akhir tahun, ini anggaran kemana ujar Andriansyah dengan nada geram Bahkan tahu tahu nya habis dan tidak cukup untuk memenuhi kuota pembayaran media yang ada ini kan aneh Harusnya kan sudah di plotting sesuai dengan kebutuhan,tegasnya

Andriasnyah Ketua Asosiasi Wartawan Porofosional Indonesia curiga , bahwa ada permainan dalam pengelolaan anggaran di Diskominfo Lampung tengah dengan ini ia meminta, pihak penegak hukum untuk memeriksa anggaran di Diskominfo

"Kita menduga ada yang bermain dalam pengelolaan anggaran publikasi di Diskominfo. Karena selama ini tidak pernah tranparan dalam mengelola anggaran. Kita akan laporkan persoalan ini ke penegak hukum, agar diperiksa," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Mendadak group watshap Jurnalist Pemda dan DPRD Lamteng ramai memperbincangkan anggaran media yang di pangkas oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Lampung Tengah secara mendadak menjelang akhir tahun 2019

Dari Pantauan group, Chandra Wijaya salah satu pemilik media online Skalabrak.commempertanyakan pemotongan anggaran secara sepihak dan tidak jelas alasannya.

"Assalamualaikum WR WB yang saya hormati dan yang saya banggakan Bupati Lampung Tengah @⁨Bupati Loekman⁩ dan Mantan Kepala Dinas Kominfo @⁨Sarjito, kominfo⁩ anggaran media online dan cetak sudah habis tanpa sepengetahuan kami, dari nilai pagu anggaran lebih kurang 7 miliar lebih hilang bagaikan di telan Bumi. Semua media di pangkas, saya dengan segala hormat meminta kejelasan karena setiap media online di plotting Rp30 juta pertahun, tapi kenyataannya tidak sesuai dengan harapan," kata Chandra.

Komentar Chandra langsung di balas Haki anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan dengan kata-kata terkejut. Seolah-olah ia tidak percaya melihat nasib para kulitinta di Kabupaten Lampung Tengah.

"Luuuuu kok... coba abis tahun baru kita bicarakan, karena kalau untuk media kita wajib di prioritaskan. karena media itu alat pencerahan ke masyarakat, dan juga unsur pimpinan wajib bicarakan juga. kegiatan media ini sangat penting dan memang fatner kerja untuk membantu pencerahan di masyarakat Lampung Tengah, apa yang sudah di laksanakan Pemerintahan Daerah Lamteng," balas Haki di gruop tersebut.

Group ini di isi oleh 59 anggota dari tiga kalangan antara lain, jurnalist, pejabat Pemkab, dan beberapa anggota dewan setempat. Ributnya group ini bermula pada detik -detik pencairan pihak Kominfo secara sepihak memangkas anggaran sekitar 75 media online. Dan pada bulan sebelumnya telah tersiar kabar Dinas Kominfo Lamteng hanya mampu membayar sampai bulan November saja.

Namun mirisnya, Ketidakmampuan Dinas Kominfo untuk membayar itu, tidak di sertai dengan alasan yang jelas peruntukan dan kemana arah uang di gunakan

Dengan ada polemik kisruhnya anggaran di Diskominfo Lamteng juga mendapat tanggapan serius dari Yunisa Putra Anggota Dewan dari Fraksi Nasdem yang juga Sektaris DPD Nasadwm kabupaten Lampung tengah ia meminta Diskominfo Lamteng lebih memperioritaskan media lokal yang notabenenya asli masyarakat Lampung tengah dan Pengelolan Angaran harus transparan

"Yunisa Putra juga menngatakan Perioritaskanlah media lokal. Karena lokal adalah masyarakatnya Lampung Tengah, bukan pendatang. Anggaran yang tidak jelas hilangnya, minta kejelasan dengan Sarjito sebab dia Kuasa Pennguna Anggaran Kepala Dinas Kominfo, dia pasti tau dan semua anggaran kominfo harus dipertagung jawabkan beliau kita juga akan memperjuangkan nasib teman - teman Wartawan ini kan hak mereka harus tangung jawab dan dibayar semua lah tegas Yunisa Putra pokok akan kita kawal persoalan sampai selsai tukasnya

Hingga berita ini di turunkan belum ada pihak terkait yang memberikan ketefangan resmi tentang adanya pemangkasan anggaran puluhun media online yang memiliki kerjasama dengan pemkab setempat (rilis)
BERITA TERBARU