Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Rezeki, Amanah yang Harus Dipertanggungjawabkan di Akhirat (2) Oleh: DrH. Arsyad, Pemerhati Sosial Masyarakat


Sigerindo, Bandar Lampung--Melanjutkan tulisan rezeki 1 tentang pemegang amanah dan harta, selanjutnya rezeki dalam bentuk yg lain...

Ilmu pengetahuan...

Manusia hadir bagaikan kain putih tanpa noda, suci, bersih dan tanpa dosa serta mengandalkan tangisan yang sangat ditunggu kedua orang tua dan keluarganya. Bayi ini hadir mulai tidak bisa bicara selanjutnya bisa ngomong yang gemasin orang dekatnya dan tumbuh menjadi orang yg cerdas, pintar..

Untuk menjadi cerdas dan pintar bisa ditempuh dengan level pendidikan yang bertahap dengan segala macam dan pola.

Dengan menimba ilmu yang bertahap inilah, seharusnya manusia bisa membedakan tentang sumber rezeki yang layak atau tidak layak. Karena dengan ilmu seharusnya bisa memilah-milah yang halal atau haram.

Ilmu pengetahuan dengan berbagai sumber khususnya "Buku ", pengalaman, dan lingkungan merupakan jendela dunia untuk mengetahui begitu luasnya rezeki yang disiapkan sang Pencipta langit, bumi dan yang ada diantara bumi dan langit.

Ilmu pengetahuan harus nya mampu menginspirasi untuk membentuk karakter manusia untuk mengatakan benar itu benar dan yang salah itu salah.

Sayang nya tidak sedikit manusia yang masuk kategori dengan ilmu yang ia kuasai, dimanfaatkan pada hal-hal yang tidak sesuai standar demi menyenangkan si ""Big Boss"" atau mensiasati aturan yang ada atau hal-hal lain agar kebutuhan pribadi terpenuhi..

Ilmu pengetahuan adalah sumber rezeki yang agung untuk mengharapkan keimanan yang kuat, sehingga bisa tumbuh kesadaran diri bahwa ilmu manusia itu tidak seberapa dibandingkan dengan sang Pencipta...

Tuntutlah ilmu sampai masuk ke liang lahat, begitulah pentingnya ilmu itu..

Bila ilmu sudah didapat dan dikuasai, jangan lupa dibagikan pada orang lain, karena ilmu yang bermanfaat merupakan amalan yang membantu manusia di akhirat nanti.

Kesehatan fisik dan jiwa

Rezeki sehat ini sangat penting perannya untuk memainkan fungsi manusia khalifah dimuka bumi ini.

Alam yang disediakan sang Pencipta tidak akan berfungsi optimal bila tidak dikelola manusia.. Sementara makhluk ciptaan lain seperti malaikat , iblis, fauna ,flora, bakteri, virus dan lain-lain tidak sehebat manusia, karena manusia punya akal dan ilmu untuk mengelola alam ini..

Untuk itu manusia perlu sehat baik fisik maupun jiwanya.

Dan bila salah satu anggota tubuhnya sakit, maka yang lain akan merasakan juga...

Untuk mendapatkan fisik dan jiwa yang sehat telah menghadirkan berbagai macam tehnologi dan industri yang mumpuni untuk mengimbangi mobilisasi manusia yang mengejar dunia dengan berbagai rayuan nya...

Saking enaknya rayuan dunia ini, sampai ada yang tidak mengenal waktu istrahat dengan motto... Kerja.. Kerja.. Kerja...

Saking semangatnya kerja, sampai tidak sadar bahwa organ tubuh ini juga punya kapasitas terbatas untuk memenuhi semua keinginan' hawa nafsu 'yang tidak pernah mengenal istilah "" Cukup ""

Bila tidak seimbang antara kemampuan fisik dan energi yang digunakan, maka dari sinilah awalnya lawan kata sehat yaitu sakit mulai bermunculan.

Belum lagi kalau jiwa selalu gelisah bila target yang telah disusun tidak tercapai..

Sesungguhnya manusia itu punya sifat serakah untuk selalu memiliki, bila godaan mata sudah melihat. Dari sinilah salah satu sumbernya bahwa manusia tidak pernah puas, sehingga nafsunya terus mengejar sampai yang dicari bisa digenggam.

Akumulasi kemampuan fisik yang terbatas dan nafsu yang tidak pernah puas ini, merupakan titik awal manusia itu sakit... Dan bila sakit itu hadir, rasanya hambar lagi dalam menikmati dunia ini... Semua yang terhidang dengan berbagai rasa, semuanya akan terasa hambar karena ada yang tidak boleh dimakan atau organ tubuh yang tidak bisa menerima...

Untuk itu jagalah kesehatan mu, karena yang merasakan sakit hanya dirimu dan yang lain hanya ikut "" Peduli "_aja..

Sandang dan pangan..

Kebutuhan sandang dan pangan adalah kebutuhan dasar manusia untuk memenuhi permintaan organ tubuh agar bisa berfungsi optimal..

Rezeki sangat melimpah disediakan sang Pencipta

Bertebaran lah dimuka bumi ini untuk mencari rezeki yang telah disediakan Allah SWT..

Kemampuan manusia dalam berkompetisi untuk mendapatkan sandang pangan ini sangat ditentukan "" Etos kerja ""

Etos kerja harus dilandasi dengan jujur, ulet dan disiplin serta pandai bersyukur...

Kemampuan manusia dalam memenuhi sandang pangan ini menghadirkan pembagian kategori dengan berbagai istilah miskin, kurang mampu, kecil menengah, mampu, kaya dan lain-lain..

Mobilisasi manusia untuk mendapatkan sandang dan pangan ini sangat menyita waktu, sehingga tidak sedikit problem dasar manusia bersumber dari masalah ini...

Ada waktu yang untuk sementara dihentikan aktivitas dunia, bila masuk waktu sholat jumat dan bila sudah selesai dianjurkan untuk bertebaran alias bekerja...

Tapi saking enaknya bekerja , tidak sedikit yang tidak menghiraukan sholat jumat untuk melanjutkan aktivitas dunia khusus nya untuk penuhi sandang dan pangan...

Beruntung lah manusia yang bila rezeki sandang dan pangan ini sudah terpenuhi untuk terus bersyukur agar kenikmatan selalu ditambah...

Tulisan tentang rezeki tidak akan pernah sempurna, kerena bentuk rezeki yang manusia terima sungguh tidak terhitung secara kuantitatif maupun kualitatif..

Wallahualam bissawab..
BERITA TERBARU