Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Keluarga Minta Polisi Ungkap Kematian Danu Prayoga


Sigerindo Tubaba - Kematian Danu Prayoga (13) warga Tiyuh Margomulyo Kecamatan Tumijajar, yang ditemukan di dalam sumur, menimbulkan misteri bagi semua pihak. Masyarakat dan juga keluarga korban menyimpan tanda tanya dibalik kematian siswa SMPN tersebut, karena hingga kini belum juga terungkap.

Hal ini menjadikan PR besar bagi para penegak hukum dalam mengungkap kematian Danu yang begitu tragis. Keluarga korban pun menyerahkan hal ini kepada pihak Kepolisian. Bik Sektor Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Udik‎maupun polres Tulangbawang.

Menurut Suryati (40) ibu kandung korban menuturkan, semasa hidupnya korban tergolong anak yang penurut, rajin ibadah, pendiam dan tidak berulah, baik dalam keluarga maupun terhadap tetangga sekitar. Oleh sebab itu, dirinya menduga kematian anak ketiganya tersebut murni pembunuhan.

"Setelah dilakukan pemeriksaan luar oleh pihak RSUD. Menggala Tulang Bawang, jenazah anak saya langsung di bawa pulang d‎an dikebumikan malam itu juga ditempat pemakaman umum (TPU),"ujarnya.

Menurut dia, pada tubuh korban ditemukan bekas luka dibagian perut sebelah kiri, batok kepala nya retak, bahkan didalam celana korban didapat ceceran kotoran air besarnya, dia memastikan sebelum meninggal korban dianiaya terlebih dahulu oleh pelaku, selanjutnya barulah dimasukkan kedalam sumur.

"Kami berharap kepada pihak kepolisian agar dapat segera melakukan penangkapan terhadap pelaku, dan diberikan hukuman yang seberat beratnya." kata Suryati,diiringi dengan derai air mata, saat di jumpai dikediamannya pada (12/12).

Sementara itu, dengan nada rendah sedikit dingin sang ayah tiri Supriyatna (45) menuturkan. Dirinya tidak tahu persis kejadian secara detail, sebab kala itu dia tidak berada dirumah sedang bekerja pada satu diantara Prusahaan kabupaten Lampung Tengah.

"seperti biasanya setiap pagi jika Danu Prayoga (korban-red) hendak berangkat sekolah pasti berbarengan dengan saya, kebetulan saya juga bekerja di Prusahaan BW.Mataram Lampung Tengah. Saat jam pulang sekolah korban pun dijemput oleh ibunya,  karena saya pulang kerja sampai rumah pukul 16:00 Wib sore, ketika saya hendak menggunakan motor,‎ istri saya mengatakan jika motor sedang dibawa Danu sejak pukul 14.00 Wib, karena mengantarkan uang iuran kelompok sebesar Rp.2000 tetapi korban diberi ibunya uang Rp.5000." katanya.

‎Dikatakan Suparso (47) Warga Rk7-Rt23 Tiyuh setempat selaku tetangga korban menjelaskan, korban tersebut masih duduk dibangku sekolah menengah pertama kelas 7, pastinya sangatlah lugu dan tidak tergolong anak nakal pada umumnya. Oleh karenanya, warga sekitar pun menduga jika kematian almarhum Danu Prayoga sangatlah tidak wajar, sebab ketika korban meninggalkan rumah itu menggunakan motor, namun motor tersebut tidak ditemukan saat penemuan jenazah korban.

"ditubuh korban banyak luka ditemukan dibagian perut sebelah kiri, bahkan batok kepala korban retak, ‎atas nama warga kami minta kepada pihak kepolisian agar dapat melakukan pengungkapan terhadap pelaku pembunuhan keji ini, semoga dengan do'a warga sekitar pelaku dapat segera di tangkap." Imbuhnya.

‎Hingga berita ini dturunkan pihak kepolisian setempat, belum dapat memberikan keterangan dari hasil penyelidikan yang mereka lakukan atas kematian korban. (SJ)
BERITA TERBARU