Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Begini Cerita Keributan Anggota DPRD Banyuasin



Sigerindo Banyuasin - Keributan terjadi pada saat rapat paripuna DPRD Kabupaten Banyuasin dalam rangka pengumuman pimpinan dan anggota kelengkapan DPRD serta pemilihan dan anggota badan kehormatan DPRD Kabupaten Banyuasin, pada Senin (14/10/2019) sekitar pukul 16.00 WIB

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, keributan antar anggota DPRD Banyuasin itu diduga berawal saat pemilihan anggota badan kehormatan (BK)DPRD Kabupaten Banyuasin yang diikuti oleh enam anggota DPRD Banyuasin

Selanjutnya untuk memilih anggota dewan kehormatan dilaksanakan dengan sistem voting, sampai diumumkan pimpinan DPRD terpilih lima anggota badan kehormatan.
1. Endang Sari dari Partai PKB,
2. Budi Santoso Partai PKS,
3. M Sholih Partai Hanura,
4. Sopian Hadi Partai PAN dan
5. Jupriadi dari PDIP.

Sedangkan M Nasir S Si dari partai Golkar tidak terpilih sebagai anggota badan kehormatan, disaat itu secara tiba — tiba Nasir memukul meja menggunakan tangan sebanyak dua kali, diduga merasa ada salah satu parpol tidak komitmen memilihnya dirinya dalam pemilihan anggota badan kehormatan itu

Semula sudah sepakat bahwa pemilihan tersebut Partai PKB memilih Partai Golkar sedangkan Partai Golkar memilih partai PKB,kesepakatan ini sudah di bicarakan saat makan bersama dangan Partai PKB namun setelah adanya pemilihan ternyata tidak komitmen"kata M Nasir S.Si saat di hubungi melalui Pia Ponselnya Selasa (15/10/2019),

menurut Nasir, "ya sebenarnya tidak ada yang diributkan ini hanya minskomunikasih saja,sewajarnya saya memukul meja sebanyak dua kali,karna saya mempertahankan atas nama Partai Golkan bukan diri pribadi,kemudian disusul Emi sumitra mendobrak meja hingga emi sumitra terdorong kebelakang dan diangkat oleh Suis Istiqlal seketika itu juga emi sumitra mendorong meja hingga meja berantakan,"jelasnya

Sementara itu dikutif dari pemeberitaan sebelumnya,"Emi Sumitra Anggota DPRD Banyuasin dari Partai PKB mengatakan, Nasir sempat mengatakan PKB tidak komitmen, lalu saya perlihatkan kertas (rahasia, red).

“Dia bilang partai kita tidak komitmen. kutunjuke kertas itu malah dio minta foto waktu milih cak suis. Nah aku jawab dak katek eh dio marah. Kusuruh nanyo pimpinan fraksi langsung mukul meja. Lalu dio minta panggil ketuo fraksi suruh sini ngadep aku lah apo urusannyo dengan aku, wajar dong kalo aku bereaksi,”kata Emi

Ketua Aliansi Masyarakat untuk Institusi (Amunisi) Efriadi Efendi mendukung tindakan yang dilakukan Emi Sumitra dan M Nasir S Si
Dalam memperjuangan nasib rakyat,bahkan menurut ketua AMUNISI dalam pemilihan Dewan kehormatan ini sangat penting demi pengawasan terhadap kinerja DPRD Banyuasin dalam memperjuangkan Nasif rakyat

Masih dikatakan Efriadi selaku ketua AMUNISI Politisi Partai Golkar yang satu ini memang keritis terhadap pemerinta terutama masalah anggaran yang tidak sesuai dan tidak berpihak kepada rakyat

sedangakan menurut pandangan kami selaku AMUNISI sangat jarang mendapatkan pigur seperti M Nasir S.Si dan Emi Sumitra tahan mengorbankan jiwa dan pikiran demi memperjuangkan nasif rakyat bahkan saya tau Politisi ini memang sangat kritis

“Selaku masyarakat akan sangat mendukung penuh,”katanya.Selain itu ia selaku juga masyarakat menilai selama ini DPRD di Banyuasin hanya mementingkan diri sendiri tidak memikirkan rakyat.”

Mungkin hanya ada beberapa orang Dewan yang sanggup mengadu argumen demi kepentingan rakyat, selebihnya datang ke kantor saat Paripurna selebihnya entah kemana,”tandas ketua AMUNISI ini

Post "Ungkap Tokoh Pemuda Banyuasin ini". (Day)
BERITA TERBARU