Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

108.000 Rumah Tangga Dapat Bahan Pokok dari Pemerintahan Kabupaten Banyuasin

Sigerindo Banyuasin Pangkalan Balai - Wabah virus Corona  tidak hanya berdampak terhadap kesehatan tetapi juga menimbulkan dampak sosial ekonomi bagi masyarakat. Bupati H Askolani serta  Wabup H Slamet tidak ingin rakyatnya susah akibat dampak mewabahnya virus mematikan ini. Maka untuk penanganan dampak tersebut Pemkab Banyuasin telah melakukan penyisiran anggaran dan telah terkumpul sebesar Rp 512 Milyar tersebut

Dana ini selain  kita gunakan untuk penyemprotan Disinfectan, penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis, pembelian 300.000 Masker untuk dibagikan gratis kepada seluruh masyarakat Banyuasin. Juga untuk kebutuhan pokok seperti beras dan kebutuhan lainnya kepada 91.000 rumah tangga yang tersebar di 288 desa, 17 Kelurahan dalam 21 Kecamatan. Dan rencananya bantuan bahan makanan pokok ini akan dibagikan satu minggu menjelang bulan suci ramadhan 1441 H.

Bupati Banyuasin H Askolani menerangkan, 91.000 rumah tangga yang akan mendapat bantuan ini adalah mereka yang tidak masuk dalam program PKH yang penerima manfaatnya berjumlah 28.113 keluarga. Karena peserta KPH sudah mendapat secara reguler dari Pemerintah Pusat.

Dan untuk mengantisipasi kemungkinan masih ada warga yang tidak terdata pihaknya menyiapkan cadangan sebanyak 20 persen atau sekitar 18.000 rumah tangga.

” Jadi total rumah tangga yang akan ditanggung Pemkab Banyuasin berjumlah 108.000 rumah tangga yang terdampak virus covid-19. Pembagian kebutuhan pokok ini rencananya satu minggu menjelang puasa ramadhan dan pendistribusianya akan dikoordinir oleh camat se Banyuasin, “jelasnya.

Bupati minta camat, kades dan lurah benar-benar melakukan pendataan, jangan sampai masih ada warga yang berhak justru tidak dapat bantuan bahan pokok ini.

Mungkin ada yang bertanya darimana dana Rp 512 Milyar tersebut? Dana ini berasal dari anggaran pembangunan fisik yang distop terutama yang belum kontrak, dana perjalanan dinas, dana pemeliharaan kantor dan mobil dinas, dana fokir dewan dan dana lainnya.

“Pada penyisiran pertama, kita mendapat Rp 48 M, kemudian penyisiran anggaran berikutnya kita dapat Rp 92 M, dana PHK Rp 84 M PHK, Dana BSP Rp 90 M dan Dana Desa Rp 90 M dari penyisiran 30 persen. Jadi semua anggaran sesuai dengan petunjukan pusat semuanya di konsentrasikan untuk penanganan covid-19 dan dampak covid -19 bagi masyarakat termasuk membeli kebutuhan pangan masyarakat, “kata mantan Pimpinan DPRD Banyuasin ini.

Dana Rp 512 M di cadangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama 4 bulan April-Juli 2020. Akan tetapi jika wabah ini sudah redah tidak berdampak lagi. Maka dana yang disiapkan akan dikembalikan kepada kas daerah.

“Semua dana di fokuskan untuk penangangan wabah covid ini. Proyek fisik seperti jalan,jembatan dan lainnya yang belum kontrak, itu distop semua. Kecuali yang sudah dikerjakan itu tetap jalan. Jadi kalau jalan yang tadinya mau dibangun tetapi di tunda kiranya dapat dimaklumi, “harap Bupati.

Semua ini dilakukan lanjut Bupati Askolani, karena pihaknya ingin semua masyarakat Kabupaten Banyuasin selamat, dan Banyuasin sendiri zero korban virus covid-19.

“Saya bersama jajaran Pemkab Banyuasin, TNI dan Polri tidak henti-hentinya menghimbau masyarakat untuk mengikuti himbauan pemerintah, jaga jarak, pakai masker bahkan lebih baik berdiam di rumah jika tidak terlalu penting. Ini demi Banyuasin demi kita semua, “tandasnya.

Pemerintah Kabupaten Banyuasin menyiapkan 300.000 masker yang akan dibagikan keseluruh masyarakat Banyuasin, dimana pembuatannya melibatkan Para peserta pelatihan di Balai Latihan Kerja Disnakertran dan puluhan KUBE di Kecamatan Tanjung Lago.

Dalam dua hari ini, Bupati H Askolani terjun langsung memimpin pembagian masker kepada masyarakat di mulai dari Kecamatan Betung, Suaktapeh dan Kecamatan Banyuasin III.

Pembagian sendiri melibatkan Pihak Kecamatan, PMI, Puskesmas hingga organisasi kepemudaan seperti KNPI dan Karang Taruna. ” Ada tiga faktor yang membuat Banyuasin rentan terpapar virus covid 19 yakni berbatasan dengan Kota Palembang, berada di jalur lintas sumatera dan banyak warga Banyuasin yang sekolah, kuliah dan bekerja di luar seperti pulau jawa. Maka langka antisipasi harus masif dilakukan termasuk membagikan masker ini, “kata Bupati H Askolani.

Pembagian Masker secara masif dibagikan secara gratis oleh Pemerintah Kabupaten Banyuasin kepada seluruh masyarakat Banyuasin yang tersebar di 21 Kecamatan. Tujuannya cuma satu agar masyarakat tidak terjangkit dan Kabupaten Banyuasin zero korban virus covid-19 tersebut.

H Askolani ingin masyarakat Banyuasin selamat dan terhindar dari bahaya virus covid-19 ini, maka masyarakat diminta memakai masker ketika keluar rumah. Dan anjuran pemakaian masker ini juga sudah direkomendasi oleh WHO tersebutr (Derry)
BERITA TERBARU