Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bencana Banjir dan Longsor Menghantui Rawas Ilir


Ratusan pemukiman di Desa Bingin Teluk, Kecamatan Rawas Ilir, saat ini terancam tergerus aliran sungai. Sebab, sampai saat ini saja sudah puluhan rumah warga yang hanyut, lantaran tersapu banjir tahunan yang kerap melanda di wilayah tersebut.

Kasi PMD Kecamatan Rawas Ilir, Zaini mengungkapkan, beberapa objek vital seperti bangunan sekolah, bangunan fasilitas kesehatan dan jalan negara, juga telah ada yang ikut longsor oleh aliran Sungai Rawas.

Tercatat, dalam setahun telah terjadi 7 kali bencana banjir. Akibatnya, jumlah rumah yang terbawa arus telah mencapai sekitar 30 unit, kendati kini telah direlokasi.

"Menjelang akhir tahun 2017 ini, banyak warga mengaku cemas lantaran bencana banjir dan tanah longsor di sepanjang bantaran sungai masih menghantui permukiman warga," terang Zaini.

Diakuinya, bencana banjir yang kerap melanda di Desa Bingin Teluk tidak tanggung-tanggung, sebab terkadang kedalaman air biasanya mencapai 3 meter lebih.

"Pernah bahkan sampai menutupi atap bangunan sekolah. Surutnya bisa lama, hingga sekitar satu minggu dan membuat aktivitas sekolah harus diliburkan. Ini terus berulang-ulang sepanjang tahun," jelasnya.

Ia menyampaikan, warga mengaku tidak bisa berbuat banyak untuk menghadapi bencana banjir yang saat ini mengintai mereka.

"Masyarakat hanya berharap, ada sejumlah bantuan dari pemerintah untuk mengoptimalkan fungsi Daerah Aliran Sungai (DAS) dan membangun patok pemecah arus. Longsor di sepanjang aliran sungai paling parah sudah terjadi sejak 4 tahun lalu," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muratara, Zulkifli mengaku, ratusan rumah yang terancam longsor berada di Desa Bingin Teluk, Kecamatan Rawas Ilir dan di Kelurahan Lawang Agung, Kecamatan Rupit.

"Kami tengah melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumsel, pihak Provinsi dan Kementerian PU. Kalau rumah yang terancam longsor khusus di Desa Bingin Teluk itu banyak sekali, yakni sepanjang 1 KM yang mesti direlokasi," jelasnya.

Pihaknya memperingatkan, agar warga yang tinggal di bantaran sungai untuk tetap waspada, karena saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan.

"Kita minta warga selalu siaga. Amati perubahan cuaca dan aliran sungai. Kalau aliran deras, jangan beraktivitas di aliran sungai," ungkapnya.(FRM)
BERITA TERBARU