Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

WALI MURID DI PAKSA SOKONGAN UNTUK BELI LEPTOP

Sigerindo Ogan Ilir - Sekolah Menengah di Tingkat SMP/MTs Dipaksa untuk menyiapkan Perangkat Komputer untu Pelaksanaan Program Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di seluruh sekolah di tingkat SMP/MTs. Sementara dukungan dana dari pemerintah, dinilai masih minim.

Ini mengakibatkan seluruh sekolah setingkat SMP/MTS, melalui Komite pun harus mengumpulkan sumbangan dari orang tua siswa. Seperti yang terjadi di beberapa sekolah SMP di Kabupaten Ogan Ilir, seperti SMP 1 Indralaya. Pihak Komite Sekolah mengumpulkan sumbangan dana kepada orang tua siswa di sekolah tersebut untuk pembelian 16 unit komputer.

Orang tua siswa diminta untuk menyetor dana persiswa kepada sekolah sebesar Rp115 ribu untuk pembelian Laptop. Meski anggaran Rp115 rb persiswa ini disepakati melalui rapat dengan orang tua siswa dengan pihak komite, akan tetapi tetap seja muncul keberatan dari orang tua siswa. Mereka berkeberatan dengan nilai sumbangan yang dibebankan kepada orang tua siswa. Nilai Rp115 rb itu terlalu memberatkan bagi kami yang sebagian besar tak mampu,” ungkap orang tua siswa.

Sementara itu Kepala Sekolah SMP Indralaya Junaidi membenarkan adanya pengumpulan dana kepada orang tua siswa. Besaran per siswa Rp115 ribu. Namun, besaran dana tersebut sifatnya sukarela tidak dipaksakan. Pembayarannya pun tidak sekaligus, tetapi bisa dicicil sedikit demi sedikit. Jika Tidak bisa membayar pun tidak mengapa. Lebih jalas tanya sama pihak Komite,” ungkapnya'.

Sedangkan Wakil Seketaris Komite, Darul Akmal mengakui hal tersebut menurutnya jumlah siswa sebanyak 700 orang dari kelas 1, 2 dan 3 yang dibebankan, dan ini katanya sudah sesuai kesepakatan pihak sekolah, wali murid, dan pihak Komite. Bagi dua bersaudara hanya dibebankan satu Sumbangan, ini juga sifatnya sukarela bagi yang tidak mampu dan juga tidak dibebankan jika memang tidak ada, tidak ada paksaan dalam sumbangan ini, lanjutnya dilakukan demi kelancaran kegiatan UNBK dan para pelajar yang lulus nantinya bisa mendapatkan sekolah yang lebih baik lagi."pungkasnya.

Sementara Kabid SMP Dinas Pendidikan, Indra mengakui, bahwa pihaknya tidak meminta pihak sekolah untuk memungut sumbangan dari pihak wali murid. “Tidak ada dari dinas yang menginstruksikan sumbangan untuk beli computer, apalagi besarannyo ditentukan. Yang ada edaran untuk pelaksanaan UNBK ada nian,” Pungkasnya (hadi/pattir)
BERITA TERBARU