Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bantuan BLK Untuk Komunitas Desa di Kerinci, Diduga Banyak Manipulasi Data

Sigerindo, Kerinci - Kementerian Ketenagakerjaan meluncurkan Program Bantuan BLK Komunitas pada Tahun 2020 untuk mengejar target program pembangunan SDM

BLK Komunitas yang merupakan program unggulan KEMNAKER adalah suatu fasilitas pelatihan yang didirikan di Lembaga Keagamaan seperti Pondok Pesantren, namun yang terjadi di Desa Bengkolan Dua ini kuat dugaan lokasi Pembangunan Gedung BLK Komunitas tidak berkaitan dengan pesantren karena di Desa tersebut diketahui selama ini tidak ada Pondok Pesantren

BLK Komunitas ini berfungsi untuk menyelenggarakan pelatihan kompetensi / keahlian guna memberikan ketrampilan kerja Kepada siswa dan Komunitas masyarakat disekitar lembaga sesuai dengan kebutuhan dunia kerja atau mendorong untuk berwirausaha

Selain itu bangunan gedung BLK Komunitas senilai 500 juta atas proposal yang diajukan oleh yayasan Al- Mansyurin Desa Bengkolan Dua RT/RW 03/02 Kecamatan Gunung Tujuh Kerinci Jambi , diduga terjadinya manipulasi data , soalnya saat media ini meminta keterangan Kades Bengkolan Dua Kasto ia menjelaskan di desanya tidak ada Yayasan Al-Manysurin

Andre selaku ketua yayasan Al-Manysurin menuturkan bahwa yayasan ini berdiri pada tahun 2016 yang beralamat Desa Mekar Jaya Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci, jika ada perlu apa apa tentang BLK silakan saja ketemu pembina yayasan Amrizal Anggota DPRD Kabupaten Kerinci, Sebutnya

Anehnya sepengetahuan masyarakat Kayu Aro dan Gunung Tujuh bahwa tidak ada pesantren dibawah Yayasan Al-Manysurin, apalagi alamat Yayasan Al-Manysurin beralamat Desa Mekar Jaya Kecamatan Kayu Aro sedangkan bangunan BLK Desa Bengkolan Dua Kecamatan Gunung Tujuh. Apalagi alamat Yayasan dengan Pesantren yang disebutkan sudah berbeda Kecamatan diduga disini saat pengajuan proposal sengaja memanipulasi data

Terkait Pembangunan Gedung BLK, Andre menyebutkan dirinya selaku ketua Yayasan Al-Manysurin sudah membentuk Tim Unit Pengelola Kegiatan dan Tim Unit Pengelola Keuangan, namun beberapa orang yang disebutkan Andre sebagai Pengelola Kegiatan dan Keuangan saat dimintai keterangan nya mengatakan bahwa dirinya tidak dilibatkan sama sekali, justru yang berperan utama mereka menyebutkan Suyadi dan H.Giman

Sama halnya pekerja dilokasi Bangunan BLK juga menyebutkan untuk mengambil upah dan kebutuhan alat bangunan sama H.Giman sedangkan Andre selaku Ketua Yayasan Al-Manysurin menyebutkan sama sekali tidak ada kaitannya dengan Suyadi dan H.Giman

Selain itu dari hasil pantauan media ini dilapangan hingga 06/05/2021 pekerjaan masih berlangsung kalau dilihat dari papan informasi pekerjaan mulai Oktober 2020 dan selesai Desember 2020 , terjadi keterlambatan pekerjaan lebih kurang lima bulan , kenapa hal ini bisa terjadi salah satu oknum tim pengelola kegiatan dan keuangan menjelaskan bahwa ada oknum dibelakang layar meminta fee lebih dahulu sehingga pekerjaan jadi terhambat

Ketua LSM P2AN Zamzamil meminta pihak terkait untuk mengaudit pembangunan gedung BLK yang menghabiskan dana Rp. 500.000.000- ( Lima Ratus Juta Rupiah) karena tidak ada kejelasan dan keterbukaan kesannya menutupi dalam kepengurusan , terutama tim unit pelaksana dan keuangan ada yang tidak dilibatkan sama sekali justru orang yang tidak ada dalam kepengurusan berperan penting. Jelasnya (Dewi)
BERITA TERBARU