TPID Kabupaten Lampung Selatan Fokus Jaga Stabilitas Harga Menjelang Akhir Tahun
Sigerindo Lampung Selatan -- Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Lampung Selatan berkomitmen memperkuat koordinasi dalam menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, terutama menjelang akhir tahun 2025
Komitmen itu disampaikan usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Nasional yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian, secara daring pada Selasa 4/11/25
Rakor yang digelar Kementerian Dalam Negeri tersebut diikuti secara virtual oleh Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Lampung Selatan, Marlena, bersama TPID dari ruang rapat Bagian Perekonomian, Kantor Bupati Lampung Selatan.
Sementara itu dalam arahannya, Menteri Tito Karnavian menyampaikan bahwa inflasi nasional secara year on year (yoy) pada Oktober 2025 tercatat sebesar 2,86 persen, dengan kenaikan tipis sebesar 0,28 persen dibanding bulan sebelumnya.
Ia menjelaskan, kenaikan inflasi dipicu terutama oleh komponen perawatan pribadi dan jasa lainnya, dengan emas perhiasan sebagai kontributor terbesar sebesar 0,21 persen.
“Kenaikan harga emas ini menjadi penyumbang utama inflasi, dan trennya saat ini meningkat cukup tinggi,” ujar Mendagri Tito Karnavian
Ia menambahkan, lonjakan harga emas dipengaruhi oleh faktor global, termasuk penurunan kepercayaan terhadap dolar Amerika Serikat yang mendorong banyak negara beralih menyimpan cadangan dalam bentuk emas
Selain emas, inflasi juga didorong oleh beberapa komoditas pangan seperti cabai merah (0,06 persen), telur ayam ras (0,04 persen), daging ayam ras (0,02 persen), dan wortel (0,01 persen).
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam laporannya menyampaikan bahwa harga emas terus menunjukkan tren kenaikan signifikan sepanjang Oktober 2025
Ia menyebut, Provinsi Lampung menempati posisi ke-15 provinsi dengan inflasi month to month sebesar 0,23 persen, sementara posisi tertinggi ditempati oleh Provinsi Banten, disusul Kalimantan Tengah dan Kepulauan Bangka Belitung
“Meski komoditas penyumbang inflasi di tiap provinsi bervariasi, namun emas perhiasan menjadi faktor yang konsisten memberikan kontribusi di hampir seluruh daerah,” jelas Amalia
Melalui hasil rakor tersebut, TPID Lampung Selatan menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi antarinstansi dan memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok guna menekan potensi lonjakan harga menjelang akhir tahun terangnya (*)
Komitmen itu disampaikan usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Nasional yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian, secara daring pada Selasa 4/11/25
Rakor yang digelar Kementerian Dalam Negeri tersebut diikuti secara virtual oleh Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Lampung Selatan, Marlena, bersama TPID dari ruang rapat Bagian Perekonomian, Kantor Bupati Lampung Selatan.
Sementara itu dalam arahannya, Menteri Tito Karnavian menyampaikan bahwa inflasi nasional secara year on year (yoy) pada Oktober 2025 tercatat sebesar 2,86 persen, dengan kenaikan tipis sebesar 0,28 persen dibanding bulan sebelumnya.
Ia menjelaskan, kenaikan inflasi dipicu terutama oleh komponen perawatan pribadi dan jasa lainnya, dengan emas perhiasan sebagai kontributor terbesar sebesar 0,21 persen.
“Kenaikan harga emas ini menjadi penyumbang utama inflasi, dan trennya saat ini meningkat cukup tinggi,” ujar Mendagri Tito Karnavian
Ia menambahkan, lonjakan harga emas dipengaruhi oleh faktor global, termasuk penurunan kepercayaan terhadap dolar Amerika Serikat yang mendorong banyak negara beralih menyimpan cadangan dalam bentuk emas
Selain emas, inflasi juga didorong oleh beberapa komoditas pangan seperti cabai merah (0,06 persen), telur ayam ras (0,04 persen), daging ayam ras (0,02 persen), dan wortel (0,01 persen).
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam laporannya menyampaikan bahwa harga emas terus menunjukkan tren kenaikan signifikan sepanjang Oktober 2025
Ia menyebut, Provinsi Lampung menempati posisi ke-15 provinsi dengan inflasi month to month sebesar 0,23 persen, sementara posisi tertinggi ditempati oleh Provinsi Banten, disusul Kalimantan Tengah dan Kepulauan Bangka Belitung
“Meski komoditas penyumbang inflasi di tiap provinsi bervariasi, namun emas perhiasan menjadi faktor yang konsisten memberikan kontribusi di hampir seluruh daerah,” jelas Amalia
Melalui hasil rakor tersebut, TPID Lampung Selatan menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi antarinstansi dan memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok guna menekan potensi lonjakan harga menjelang akhir tahun terangnya (*)

