Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Askokani Ningkuk'an Harus Dilestarikan


Sigerindo Banyuasin -Mendengarkan acara Ningkuk'an teringat masih remaja karena ada acara Ningkuk’an oleh remaja putra dan putri. Tidak jarang melalui acara Ningku’an ini remaja putra dan putri nyambung berpacaran bahkan ada yang sampai ke Pelaminan atau menikah.

Sebagai mewujudkan melestarikan acara Ningkuk’an ini, Bupati Banyuasin H. Askolani SH. MH dan Istri Dr Sri Fitrianti, ikuti acara Ningkuk An ini yang digelar di Pendopoan Rumah Dinas Bupati Banyuasin, Rabu (03/07/2019) Sekitar Pukul 21:00

Adapun Hadir menyaksikan Ningkuk'an ini Wakil Bupati Banyuasin H. Selamat SH, Sekda Banyuasin H. M Yusuf, Dandim 0430,Banyuasin Kapolres Banyuasin, para Asisten, para OPD, Tokoh Masyarakat Banyuasin.

Menurut Askokani Ningkuk'an baik dan bagus untuk dilestarikan karena ini bagian dari bidaya kita.
“Acara Ningkuk'an ini terus dilestarikan sehingga tidak sirna dimakan zaman, “tuturnya.

Selain acaran Ningkuk'an, ada pentas seni, musik Serambe dan Kromongan, yang merupakan bagian dari Asli Budaya Wong Banyuasin, Bumi Sedulang Setudung yang hampir sirnah dan sudah jarang kita temukan dizaman modern ini.

Ningkuk'an ini merupakan acar remaja putra dan putri dari sahabat atau teman calon mempelai yang menikah. ketika acara remaja putra dan putri ini dimulai calon pengantin dihadirkan sebagai Raja dan Ratu, dan acara Ningkuk'an ini ditunjuk seseorang sebagai pemimpin alias tukang Pos.

Kelompok remaja putra dan putri dipisah dan saling berhadapan-hadapan, sedangkan pemimpin alias pal Pos, Raja dan Ratu berada ditengah-tengah peserta Ningkuk'an, semua remaja putra dan putri yang ikut Ningkuk An ini berada dalam pengawasan Raja dan Ratu.

Sebelum acara Ningkuk'an ini dimulai pimpinan alias pak Pos memberikan penjelasan bagaimana cara mainnya dan aturannya dan aturan ini harus dipatuhi seluruh yang ikut main Ningkuk'an tersebut.

Kemudian cara main Ningkuk'an tersebut menggunakan dua selendang yang diputar pada remaja putra dan putri dengan iringan musik.

Selama musik diputar, selendang tetap berputar dari remaja putra ke remaja putri dan sebaliknyan, jika musik berhenti dan selendang itu jatuh ketangan salah satu remaja putra dan putri akan mendapatkan hukuman dari Raja dan Ratu seperti bernyanyi, berjoget dan berbalas pantun.

Uniknya dari Ningkuk'an ini, remaja putra diberikan kesempatan untuk menyampaikan isi hati (curhat) terhadap seorang remaja putri yang dia sukai yang ditulis untuk dikirimkan/disampaikan kepada remaja putri yang disenangi lewat pak Pos, sebaliknya bisa juga dari remaja putri kepada remaja putra yang disenangi.

Melalui acara Ningku'an ini tidak jarang remaja putra dan putri nyambung sampai berpacaran bahkan sampai ke pelaminan atau menikah. (Day)

BERITA TERBARU