Karyawan BNI Bobol ATM Sendiri, Gasak Uang Rp 2,7 Miliar
![]() |
Foto. Pelaku pembobol ATM FF, karyawan mekanik ATM BNI, membobol ATM BNI. Tampak diamankan oleh Polda Bengkulu. |
Aksi kejahatannya ini baru terungkap setelah Subdit Jatrantas Polda Bengkulu melakukan penangkapan terhadap FF. Pelaku pembobol uang yang disimpan dalam cas box teller.
Diterangkan Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Sudarno didampingi kasubdit Jatanras AKBP Max Mariner penggelapan uang yang dilakukan pelaku berhasil dilakukan selama 7 bulan sejak Februari lalu hingga berhasil menggasak Rp 2,7 miliar.
"Modus pelaku dengan mengambil uang didalam cash box di ATM, karena orang dalam, aksinya selama tujuh bulan tidak terendus pihak bank," kata kasubdit, Selasa (13/9).
Ia menjelaskan, agar aksinya tidak diketahu, pelaku sengaja mengambil sedikti uang yang tersimpan di dalam cash box. Ia kemudian mengambil uang didalam cash box yang lain untuk menutupi uang yang diambil dalam cash box sebelumnya.
"Karena pelakunya adalah orang dalam, sehingga leluasa mengambil sedikit uang dalam cash box. Begitu seterusnya. pelaku bisa mengakali sistem pembukuan di bank hingga aksinya tidak diketahui," terangnya.
Aksi ini baru diketahui pihak bank saat cash box ATM dalam keadaan kosong hingga jumlahnya mencapai Rp 1,6 miliar. Padahal sebelumnnya cash box tersebut sudah dilakukan pengisian sebelumnya.
Aksi ini kemudian ditindaklanjuti oleh pihak Bank dengan melakukan audit pada pelaku.
"Pelaku mengaku dan kejadian ini kemudian dilaporkan oleh pihak bank," kata kasubdit.
Dari hasil penangkapan itu polisi berhasil mengamankan sejumlah barang yang diduga dibeli dari hasil pembobolan cash box tersebut. Antara lain satu unit mobil, soft gun, sejumlah buku tabungan, ATM, komputer.
"Kami sedang mendalami berapa jumlah uang yang sudah digelapkan oleh tersangka," ujarnya.
Sementara itu penglola bisnis BNI wilayah Palembang Jefri Dinata mengatakan uang uang digelapkan pelaku merupakan kas milik bank, bukan uang nasabah.
"Nasabah tidak perlu khawatir, uangnya tetap aman dan nasabah bisa bertransasksi seperti biasanya," katanya.
Menurutnya, BNI sepenuhnya telah menyerahkan kasus ini kepada penyidik polda Bengkulu dan memastikan proses hukum kepada pelaku sesuai dengan keetntuan yang ada.
"Kami memastikan pengawasan didalam bank akan diperketat," pungkasnya.
(*riski)