Kolaborasi dengan DPD HA-IPB Lampung, Kawasan Mangrove Way Seputih akan dikembangkan menjadi Silvofishery, dan Kawasan Wisata Tracking
Sigerindo, Tanggamus--Selain mengunjungi UMKM Way Lemon, rombongan DPD HA-IPB Lampung dipimpin ketuanya Ir. Agus Wahyudi juga mengunjungi kawasan mangrove BPDASHL (Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung) Way Seputih, Way Sekampung yang dikepalai Ir. Idi Bantara, alumni IPB Fakultas Kehutanan, baru-baru ini.
Kunjungan ke lokasi mangrove ini dalam rangka menggali
potensi konservasi pesisir pantai Semaka yang kedepannya bisa dikolaborasikan
dengan DPD HA IPB Lampung. “Kedepannya kawasan Semaka ini bisa dikembangkan
sebagai kawasan silvofishery dan wisata tracking mangrove yang saat ini sedang
menjadi fokus pemerintah terutama di Kementerian Kelautan dan Perikanan
(KKP)". Menurut Agus, selain itu BPDASHL bersama alumni juga bisa
menciptakan demplot-demplot pembibitan mangrove bersama petani dan nelayan di
Semaka ini, apalagi sektor kelautan dan perikanan juga sangat memiliki peluang
besar untuk dikembangkan di Semaka. “Kita juga banyak punya alumni-alumni yang
bertugas di sektor tersebut baik di pusat maupun di daerah,” katanya.
Dijelaskan Agus, DPD HA IPB DPD Lampung berkomitmen bersama
seluruh alumni IPB akan terus melakukan pemberdayaan dan memberikan inovasi
teknologi pertanian kepada masyarakat petani secara luas di Provinsi Lampung,
sehingga peran serta alumni IPB betul-betul dirasakan oleh masyarakat dan bisa
membantu dalam mewujudkan Pertanian Berjaya Provinsi Lampung.
Sedangkan Ir. Idi Bantara menjelaskan silvofishery atau juga
disebut wanamina adalah suatu pola agroforestri yang digunakan dalam
pelaksanaan program perhutanan sosial dikawasan hutan mangrove. “Petani juga
dapat memelihara produk perikanan seperti ikan, udang, kepiting dan sebagainya.
Disamping itu ada kewajiban untuk memelihara hutan mangrove, sehingga semangat
konservasi dan ekonomi menjadi satu didalamnya. Prinsipnya konsep silvofishery
adalah perlindungan tanaman mangrove dengan memberikan hasil dari sektor
perikanan”. (RLS HA-IPB)