Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

HIMSAK Buka Dialog Terbuka Tentang Kerusakan Lingkungan Hidup

Sigerindo, Kerinci- Dialog terbuka terkait kerusakan lingkungan hidup yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sakti Alam Kerinci (HIMSAK) di Gedung Nasional pada hari Sabtu tanggal 12/06/2021, dihadiri langsung oleh Dinas terkait.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kerinci, UPTD KPPHP, POLRES, DANDIM, Pers dan LSM selaku kontrol sosial dengan menerapkan protokol kesehatan (PROKES).

Dialog terbuka terkait maraknya terjadi kerusakan lingkungan hidup ini dilaksanakan, bertujuan agar ada solusi dan kebijakan tepat dari Pemerintah Daerah serta partisipasi masyarakat maupun pihak terkait lainnya dalam artian lain sebagai bentuk kepedulian. Hal ini juga menandai bahwa Mahasiswa dan Mahasisiwi, maupun masyarakat sudah amat sedih melihat tatanan Wilayah Bumi Kerinci yang dulu nya dikenal begitu sejuk asri dan indah, kini redup, pucat, dan asam masai.

“Pentingnya dialog terbuka ini, agar ada solusi cepat, tepat atas beberapa permasalahan yang terjadi di Kerinci. mulai dari Penebang Liar Hutan, Galian C Ilegal dan Sampah, Kami beranggapan Dialog ini akan terus berkelanjutan, agar Pemerintah Daerah bisa bersikap tegas dalam mengambil kebijakan, meski di tengah pandemi yang berkecamuk seperti ini” Ungkap Presma Himsak

Kalau dicermati, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kehutanan, mempunyai permasalahan tentang lingkungan yang berbeda beda dan sama-sama menghadapi banyak tantangan lingkungan, memiliki pengalaman berbeda dalam penanganannya. Oleh karena itu, sangat bermanfaat untuk bertukar pengalaman dan melakukan kegiatan bersama di lapangan. Tetapi hal yang janggal dan miris dilihat di sini Bupati Kerinci dan pihak Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) terlihat tidak hadir padahal ini sangat penting agar permasalahan penebangan liar Hutan yang ada dikerinci bisa mendapatkan titik temunya.

"Aktivis Wanita yang diwakili oleh Dewi Wilonna saat menghadiri acara tersebut, juga meminta segala bentuk permasalahan yang terjadi dalam Wilayah Kabupaten Kerinci yang merupakan peran penting dan tanggungjawab Pemerintah Daerah itu sendiri untuk terjun menangani lebih awal, baik tentang penebang kayu liar di Hutan TNKS yang sudah menahun, Galian C Ilegal, maupun masalah tata kelola sampah, Hal ini tidak bisa kita biarkan begitu saja.

Mirisnya, pihak dari TNKS tidak ada yang hadir, seharusnya Pihak TNKS itu wajib datang atau mengutus perwakilan, ini masalah umat. Apalagi Hutan adalah paru-paru Dunia.

Padahal dari pihak panitia sudah memberikan undangan dan pihak panitia juga sudah menghubungi jauh-jauh hari tetapi pihak TNKS seolah-olah tidak mempunyai i'tikad yang baik untuk teman-teman mahasiswa kita, yang sudah bersusah payah menyelenggarakan dialog terbuka ini". Tegasnya

"Lanjut Wilonna, jika memang tidak bisa hadir mohon pihak TNKS konfirmasi kepada panitia, kasian teman teman kita sudah menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan Kerinci ini". Tutupnya

"Presiden HIMSAK, Kami dari panitia penyelenggara sudah memberikan undangan dari jauh-jauh hari, dan beberapa hari sebelum acara diselenggarakan kami juga sudah konfirmasi ulang tetapi memang pihak TNKS yang tidak ada respon". Ungkap Rangga

"Rangga yang menjabat sebagai Presiden HIMSAK, juga mengharapkan hal yang sama tidak terulang lagi, kegiatan ini kami selenggarakan bertujuan untuk membuka dialog, tidak lain tidak bukan untuk mencari solusi, bukan saling tuding. apa lagi Mahasiswa saat ini banyak yang peduli dengan Alam Kerinci yang dulunya dikenal asrinya sampai ke luar negeri sana, dengan bidang kerja lainnya, termasuk pencemaran lingkungan, pengelolaan limbah dan zat berbahaya, pengelolaan danau berkelanjutan, dan penegakan hukum. (Tim)
BERITA TERBARU