Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Forum Literasi Kendari Minta Dewan Pers Bersama Polri Tindak Tegas Media Penyebar Hoax

Sigerindo Kendari - Maraknya sejumlah portal media online saat ini yang diduga menimbulkan banyak spekulasi arus informasi. Kehadirannya bukan lagi sebagai angin segar dalam mempermudah akses informasi masyarakat luas, namun Banyak para pengguna diduga mencari celah untuk mencari sensasi dan meraup keuntungan menggunakan berbagai cara. Salah satunya membuat media online dan menyebarkan informasi berbau provokasi hingga kabar bohong tanpa perimbangan informasi seperti kaidah penyajian berita pada lazimnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Forum Literasi Kendari, Vikram, Selasa 2 November 2021 mengatakan bahwa pihaknya telah lama memperhatikan alur pemberitaan portal media-media online yang mewarnai sumber informasi masyarakat Sulawesi tenggara, utamanya Kota Kendari. Ia mengatakan bahwa beberapa diantaranya melakukan publikasi pemberitaan tanpa terlebih dahulu melakukan konfirmasi atau konfrontir kepada pihak terkait, terkesan tendensius dan bahkan mengarah pada penguatan opini tertentu yang bersifat fitnah atau Hoax

"Kami telah lama memperhatikan alur pemberitaan portal media-media online yang mewarnai sumber informasi masyarakat Sulawesi tenggara, utamanya kota kendari. Ada beberapa diantaranya melakukan publikasi pemberitaan tanpa terlebih dahulu melakukan konfirmasi atau konfrontir kepada pihak terkait, terkesan tendensius dan bahkan mengarah pada penguatan opini tertentu yang bersifat fitnah atau Hoax", ucapnya

Ia menyembutkan seperti pemberitaan salah satu Portal media online yakni "timurterkini.com" yang gencar melakukan framing Ilegal mining tanpa sumber yang jelas dengan judul provokatif, mengandung fitnah dan pencemaran nama baik, berikut judul berita dan upaya framing media tersebut

1. Judul Berita : Rekam Jejak Dugaan Upaya Pembungkaman dan Teror yang Diduga Kerap Dilakukan oleh PT. M D dan A T, Dimuat oleh Muhammad Irfan - pada tanggal 28/10/2021
2. Judul Berita : Sekelumit Dugaan kasus yang menjerat PT. Masempo Dalle dari Ilegal Mining Hingga Kasus Pembacokan, Dimuat oleh Muhammad Irfan - Pada tanggal 28/10/2021
3. Judul berita : Dugaan Ilegal mining PT. Masempo Dalle diadukan ke Mabes Polri, dimuat oleh Muhammad Irfan - Pada tanggal 28/10/2021
4. Judul Berita : AT Diperiksa di Kejati Sultra Soal Dugaan Pajak, Dimuat oleh Muhamad Irfan - pada tanggal 02/11/2021

"Untuk portal media ini kami melihat terkesan ada syahwat tendensius dalam penulisan berita, ini tanpa sumber yang berimbang, dengan judul provokatif, mengandung fitnah dan pencemaran nama baik, coba lihat dalam 1 hari ada 3 berita dangan framing dengan menyasar orang yang sama, selain itu semua berita diposting oleh orang yang sama, ini benar-benar merusak dunia kerja jurnalistik", tuturnya

Selain itu Ia menambahkan, ada upaya mengadakan dan mengorganisir media abal-abal tanpa legalitas demi memperkuat penggiringan opini oknum tertentu, bahkan menyebutkan portal medianya yakni "sultraraya.com".

"Coba dibuka link dari portal media itu, tidak ada petunjuk legalitas dan perizinan media tersebut, inilah hal yang perlu ditindak oleh polri dan dewan pers. Karena itu saya minta penegakan hukum harus tegas, keras untuk untuk menindak media-media online yang memproduksi berita bohong ," katanya

Dirinya mengakui banyaknya portal media online seringkali memasang judul provokatif dan tidak sesuai dengan konteks pernyataan narasumber, bahkan banyak media massa abal-abal yang mereproduksi berita dari media lain. Oleh sebab itu pihaknya sedang merumuskan upaya serius dalam memerangi aksi media online abal-abal serta konten hoax melalui media online

"Mereka buat Judul yang provokatif dan menyesatkan media hanya mengejar klik terutama media abal-abal. Banyak media hanya mengkloning berita dan dari dari tempat lain media, tidak memproduksi berita-berita sendiri banyak logical fallacies yang disebarluaskan media padahal dibangun atas data atau fakta yang salah, olehnya itu kami sedang merumuskan upaya serius dalam memerangi aksi media online abal-abal serta konten hoax melalui media online," tegas dia (EFI)
BERITA TERBARU