Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Refleksi Existensi AMPHIBI 2021 Ditutup Dengan Penanaman Mangrove Di Malam Pergantian Tahun

Serdang Bedagai– Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup & B3 Indonesia atau AMPHIBI didirikan pada 1 agustus 2016 dan terdaftar di KemenkumHam (AHU) pada 25 agustus 2016.

Selaku organisasi lingkungan hidup yang berdiri independen dan diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 “Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup” dijelaskan dalam BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 butir (27) yang menyatakan : “Organisasi lingkungan hidup adalah kelompok orang yang terorganisasi dan terbentuk atas kehendak sendiri yang tujuan dan kegiatannya berkaitan dengan lingkungan hidup”

Selama 5 tahun berdiri, lembaga Amphibi telah mengibarkan sayapnya diseluruh Nkri dengan berbagai Aksi Nyata (Real Action).

"Tiada hari tanpa Aksi"
"Amphibi Hadirkan Solusi"
Yel yel tersebut sering terucap disaat Amphibi melakukan Aksi

Selain berkomitmen menjalankan fungsinya selaku Sosial Control, Amphibi juga fokus dalam upaya Perbaikan Lingkungan Hidup & Sosial Perbaikan Ekonomi Kemasyarakatan

Mengawali debutnya di akhir tahun 2021, Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup & B3 Indonesia atau AMPHIBI gelar Refleksi Eksistensi akhir tahun 2021 dengan Penanaman 500 batang Mangrove di Pantai Bagan Kuala Kec.Tanjung Beringin Kab. Serdang Bedagai pada,
Jum'at 31/12/2021

Sebelum melakukan Aksi Penanaman, seluruh peserta dan pengurus AMPHIBI menyaksikan nonton bersama pemutaran cuplikan Aksi kegiatan nasional yang telah dilakukan selama di tahun 2021 menggunakan proyektor layar 3 x 4 meter

Turut hadir dalam acara tersebut ketua umum Amphibi Agus Salim Tanjung So, Si., Kepala Desa Bagan Kuala Safril, Sutradara Teater Star Amaludin Lubis, Ketua Teater Star Nurdin Sanjaya, Ketua Amphibi Kota Medan Rudianto, Ketua Amphibi Medan Labuhan, Irwandi, Ketua Tekab Sumut Uwo Bily, Ketua Kelompok Tani Amphibi Bagan Kuala, KTH Amphibi Percut, Sentang dan Bogak Besar.

Selain pemutaran video aksi dalam memperingati Hari Besar Lingkungan hidup, Amphibi juga menayangkan 2 film dokumenter lingkungan hidup Dikayuh Biduk Pemecah Ombak dan Aksi Clean Up Day 18 sept 2021 kerjasama AMPHIBI dengan Teater Star yang masing masing berdurasi 45 menit

Menjelang pukul 00.00 di pergantian tahun, terlihat seluruh peserta terdiri dari Pengurus Lembaga AMPHIBI, Teater Star, Gabungan Pengurus Kelompok Tani, Kepala Desa dan Masyarakat Bagan Kuala melakukan Renungan akhir tahun 2021 menuju 2022 dengan saling bergandengan tangan membuat lingkaran mengelilingi Api Unggun

Selama 1 jam Mengheningkan Cipta, berlanjut dengan Penanaman Mangrove yang diwakili masing masing peserta serta masyarakat setempat dan pemuda belasan tahun

Ketua Umum AMPHIBI Agus Salim Tanjung dalam Penanaman Mangrove di malam pergantian Tahun tersebut mengatakan bahwa Aksi tersebut adalah sebagai rangkaian kepedulian Amphibi dalam memberi Solusi perbaikan lingkungan hidup di pesisir pantai Bagan Kuala yang terdampak Abrasi yang sangat luar biasa

"Adapun pola tanam yang kami lakukan dilokasi Bagan Kuala ini menggunakan Metode Bambu Belah dengan Pola tanam rumpun berjarak, ucap Agus ST

Pola tanam ini telah berhasil kami lakukan sebelumnya di lokasi Area Deburan ombak 1 hingga 2 meter lebih di pantai desa bagan serdang kab. Deli Serdang yang telah tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI)

Dalam 1 tahun di 2021, Amphibi telah memecahkan 3 kali Rekor Dunia Indonesia (MURI) dalam Penanaman Mangrove ucap Agus ST

Keesokan hari nya aksi penanaman mangrove dilanjutkan oleh ibu ibu dan nelayan dilokasi yang sama.
Setelah melakukan penanaman pengurus Amphibi memberikan Dorprice baju kaos dan tumbler.
Berlanjut dengan Bakti Sosial pemberian minyak goreng M&M kerjasama Amphibi dengan PT. Musim Mas,Di ujung acara Kepala desa Bagan kuala, Safril menyampaikan terimakasih nya kepada lembaga Amphibi yang telah hadir di desa Bagan kuala kec. Tanjung beringin kab. Serdang bedagai.

Dengan kehadiran lembaga Amphibi di desa kami ini tentunya sangat kami apresiasi, "ucap Safril.
Semoga dengan kehadiran lembaga Amphibi desa kami ini bisa diberikan solusi dalam permasalahan abrasi pantai dengan penanaman mangrove.
Pola tanam rumpun berjarak dengan metode bambu belah seperti yang telah dilakukan Amphibi sangat cocok dibuat didesa kami ini, "tutur Safril.
Semakin hari pantai desa kami ini terus terkikis oleh abrasi.
Semoga program rehabilitasi Mangrove dengan Padat Karya untuk Percepatan Ekonomi Nasional, desa kami ini bisa diikutsertakan, "tutup Safril (Redaksi)
BERITA TERBARU