SINERGITAS Membaca Kecerdasan Spiritual dalam Multidimensional Tata Gelar Seni Tari Nusantara
Sigerindo JawaTimur - Purwosari Purworejo Pasuruan Jawa Timur, Jumat Kliwon, 29 April 2022. SINERGITAS MEMBACA KECERDASAN SPIRITUAL PARA LELUHUR KITA. Hal itu kali ini dipicu oleh tulisan Ki Hendrik Pujangga Reksa Aksara bernarasikan seperti di bawah ini
Sebelum Bangsa Yunani dan bangsa bangsa lain mengenalkan budhaya mereka tentang Zodiak dan nama nama Arah MATA ANGIN serta nama nama Planet, LELUHUR Kita sudah mengetahui nama nama perihal tersebut dan Nama Nama Zodiak atau RAŚI dalam Bahasa Jawa Kuno, sudah sering oleh Leluhur Kita ditulis didalam praśāsti prasasti.
Sejak bertemu dan berinteraksi dengan Pujangga Reksa Aksara Ki Hendrik dari Kota Malang Jawa Timur tersebut, yang bisa membaca LONTAR dan KITAB KUNO serta isi pengertian kandungan pencapaian KECERDASAN SPIRITUAL Nenek Moyang Leluhur Budaya Adi Luhung Nusantara Kita sesungguhnya. Kita kembali teringat pengalaman dan Sejarah Peristiwa Kisah dan Kejadian adanya KECERDASAN SPIRITUAL dalam TATA GELAR BUDAYA SENI TARI Maha Bajra Sandhi, yang sudah Kita temui sejak tahun 2011 beserta 2 Bukunya Maha Karya Prof Dr Ida Oka Granoka GONG, Pendiri, Penggagas dan Inovator serta Penemu "Invention" yaitu PERBURUAN PRANA JIWA Tahun 1998 dan REINKARNASI BUDAYA Tahun 2000 ~ 2020.
Apa Itu HARI TARI INTERNASIONAL 29 April?
Hari Tari Internasional adalah Perayaan Tari Global, yang dibuat oleh Komite Tari Institut Teater Internasional (ITI), mitra utama seni pertunjukan UNESCO.
Acara ini berlangsung setiap tahun pada tanggal 29 April, yang merupakan hari jadi Jean-Georges Noverre(1727–1810), pencipta balet modern
Hari tersebut berusaha untuk mendorong partisipasi dan pendidikan dalam tari melalui acara dan festival yang diadakan pada tanggal tersebut di seluruh dunia
UNESCO secara resmi mengakui ITI sebagai pencipta dan penyelenggara acara tersebut.
Sinergitas Membaca Kecerdasan Spiritual dalam Budaya Seni Tari Multidimensional Maha Karya Maha Bajra Sandhi Denpasar
Itulah NARASI SINOPSIS TARIAN SPIRITUAL SANGGAR PESONA BUDAYA GELAR SENI MAHA BAJRA SANDHI saat 24 tahun yang lalu
Narasi dan Sinopsis dalam BUKU BESAR BUKU BUDAYA MAHA BAJRA SANDHI Tahun 1998 bertajuk PERBURUAN PRANAJIWA tersebut membuka mata wawasan dan kesadaran serta pengetahuan diri sejati Kita, bahwa TARI dan MENARI itu hakekatnya punya multidimensional SPIRITUAL juga bunyi swara GENDHANG GENDHING GENDHONG GAMELAN PELOG SLENDRO yang mengiringi tari tarian dan tembang aksara bali kuno yang sangat menyukma, memenuhi ruang semesta jagat raya dan jagat kecil.
Itu itu itu SANGAT LUAR BIASA!!!
Sinergitas Membaca Kecerdasan Spiritual Budaya Seni Tari Multidimensional RUDRA SIWA MURTI
RUDRA SIWA MURTI : Pemburu Ilahi, Aura Agung dari Surga: Pagelaran Pesona Budaya Gelar Seni IMEN IMEN PULINA BALI, oleh SANGGAR MAHA BAJRA SANDHI BATU KANDIK KEBO IWA Denpasar
Narasi dan Sinopsisnya berbunyi begini:
Sebuah misteri pertikaian yang didasari cinta kasih telah terjadi antara DEWA SIWA dengan DEWI UMA, sang Permaisuri
UMA, seorang dewi yang sangat cantik, dan setia, sempat dibuat murka oleh tingkah KUMARA, bocah ingusan yang dianggap telah melalaikan kewajiban "BHAKTI" nya terhadap SANG IBU. Dengan bernaung di bawah bendera "PURUSHA" sang Ayah. Putra KUMARA mendapat perlindungan Sang Ilahi
Hal demikian telah benar benar menyulut amarah Sang Dewi. Ia meninggalkan tapa-nya mengobarkan dendam murka dengan mengambil wujud Sakti Durga DEWI KEMATIAN, penghuni kuburan yang sangat mengerikan itu
Kepergian Sang Dewi diikuti SIWA. dalam keadaan lemah SIWA tak bisa menahan rindu teramat dalam. Ia meninggalkan surga, menelusuri jejak sang istri dengan mengubah wujud menyerupai binatang KALA RAJA, sang RUDRA yang angger dan sangat sangar rupanya
Maka petualangan mistik spiritual cinta kasih sayang pun di mulai
Berawal dari keberangkatan seorang KALA RUDRA, Pemburu ILAHI, ASURA AGUNG dari Surga. Dalam suatu perjalanan yang teramat sakral, RUDRA menemui DURGA pada sebuah kuburan
Pasangan dua sejoli inipun menyusuri jalan nan sepi, kuburan kuburan dan seterusnya seterusnya.
Dari DAYA nya yang sangat berlimpah, ia MENARIKAN PENCIPTAAN MENJADI KENYATAAN, dan MENARIKAN penghancuran dunia. Susul menyusul para BUTA dan KALA, para makhluk perusak itu segera diciptakannya. Mereka membunuh dan membinasakan manusia
Keadaan demikian meresahkan rakyat. Alam Semesta Surga digoncang ketidakpastian. Para Dewa PENGABIH mengutus HYANG TRI SAMAYA, Dewa Penguasa Tiga Waktu, turun ke bumi. Kurban Suci digelar. DEWA PUN MENCIPTAKAN IMEN IMEN, MENDALANG, MENARI, MENGIDUNG, ELING PANGELING, MENGHIBUR, MENINGKATKAN RASA KESADARAN DAN KESUCIAN PADA SANG DIRI. Hingga akhirnya sang MAHA KALA kembali purna ke alam kesuciannya
Sementara DURGA dibuatkan STANA, tempat pemujaan untuk mohon kekuatan penghancuran MALA (kotoran) (baca ingat MALA KUCESWARA, alias MALANG KUCESWARA, MALA bisa dikalahkam oleh SABDA KU, oleh SwaraKu, oleh Ku, Tuhanmu semuanya red.) dan sifat sifat dasar kebinatangannya menuju kesempurnaan kdan kesejahteraan hidup sejagat
SEJAHTERALAH!!!
SANGGAR MAHA BAJRA SANDI
BATU KANDIK KEBO IWA
DENPASAR
Apa Itu Cerdas, Mencerdaskan dan Kecerdasan oleh Khairuddin Lubis dari Bamboo Spirit Nusantara Support System 2022
Ada di Kajian Logis dan Teori & Praktek Meditasi dalam Seri Episode Youtubenya di Episode ke #39 bertajuk apa itu Cerdas dan Kecerdasan, Episode #28 berjudul MEDITASI KECERDASAN, Episode # KESADARAN, PERASAAN dan RASA
Dengan adanya penjelasan perkara cerdas, kecerdasan, dalam hubungan dengan perasaan, merasakan dan rasa sebagai salah satu dari 5 indera spiritual yang utuh yaitu pikiran, rasa, akal, nafsu dan ego dari Saudara Khairuddin Lubis, Kita semakin punya kesamaan dan kebersamaan dalam ruang pembelajaran, pengajaran dan mengalami peluang merasakan rasa cerdas dan rasa kecerdasan tersebut secara personal, individu, lebih lebih mengalami RASA KECERDASAN SPIRITUAL dalam TATA GELAR SENI TARI Multidimensional seperti Dalam Narasi Sinopsis Proses Kreativitas dan Inovasi Maha Bajra Sandhi yang sangat luar biasa berulang ajeg dan semakin mumpuni selasa 24 Tahun terakhir adaNya
Sinergitas Kota Kota yang Kita Sudah Kenali dan Sudah Kita Rasakan Rasa Kecerdasan Spiritual Multidimensionalnya yang Merayakan Hari Tari Internasional 29/04/2022
Sehari sebelum HARI TARI DUNIA di Kediri dilangsungkan Penampilan 12 SANGGAR TARI KEDIRI di Halaman CANDI TEGOWANGI, 28 april 2022 dalam TEMA BESAR GELAR SENDRA TARI LENGGANG PANJALU
Juga di Kota Blitar dalam World Dance juga di lakukan yang sama, 29/04/2022. Seni Gerak Tarian Kesadaran Ilahi Cahaya Ruh Hidupnya Semesta Raya : dalam bingkai dan diliputi seutuhNya, holistik, komprehensip seluruhNya, sepenuh penuhNya, dengan NARASI SINOPSIS Seni Tari Nari CINTA KASIH SAYANG RAYA GERAK TARI NATA TATA BOGA memadukan WIRAHSA WIRAGA WIRAMA, dalam setiap hembusan nafas Kita adalah hembusan nafas Nya dan dalam GERAK Gerakan Pergerakan Kesadaran Ilahi Kesadaran Spiritual (Sinergitas Sanggar Tari Sapu Jagad DISPORBUDPAR Blitar, Sanggar Tari Dewa Ruci Kelurahan Blitar, Sanggar Tari Patria Loka Blitar dan Sanggar Tari Alam Raya red.)
Sinergitas World Dance Day 29/04/2022
Hari Tari Dunia atau World Dance Day yang jatuh pada 29 April 2022 diperingati warga dan Para Penari Kota Bandung dengan menggelar pertunjukan seni tari 18 jam nonstop
Penulis dan Aplikator : Guntur Bisowarno
Sebelum Bangsa Yunani dan bangsa bangsa lain mengenalkan budhaya mereka tentang Zodiak dan nama nama Arah MATA ANGIN serta nama nama Planet, LELUHUR Kita sudah mengetahui nama nama perihal tersebut dan Nama Nama Zodiak atau RAŚI dalam Bahasa Jawa Kuno, sudah sering oleh Leluhur Kita ditulis didalam praśāsti prasasti.
Sejak bertemu dan berinteraksi dengan Pujangga Reksa Aksara Ki Hendrik dari Kota Malang Jawa Timur tersebut, yang bisa membaca LONTAR dan KITAB KUNO serta isi pengertian kandungan pencapaian KECERDASAN SPIRITUAL Nenek Moyang Leluhur Budaya Adi Luhung Nusantara Kita sesungguhnya. Kita kembali teringat pengalaman dan Sejarah Peristiwa Kisah dan Kejadian adanya KECERDASAN SPIRITUAL dalam TATA GELAR BUDAYA SENI TARI Maha Bajra Sandhi, yang sudah Kita temui sejak tahun 2011 beserta 2 Bukunya Maha Karya Prof Dr Ida Oka Granoka GONG, Pendiri, Penggagas dan Inovator serta Penemu "Invention" yaitu PERBURUAN PRANA JIWA Tahun 1998 dan REINKARNASI BUDAYA Tahun 2000 ~ 2020.
Apa Itu HARI TARI INTERNASIONAL 29 April?
Hari Tari Internasional adalah Perayaan Tari Global, yang dibuat oleh Komite Tari Institut Teater Internasional (ITI), mitra utama seni pertunjukan UNESCO.
Acara ini berlangsung setiap tahun pada tanggal 29 April, yang merupakan hari jadi Jean-Georges Noverre(1727–1810), pencipta balet modern
Hari tersebut berusaha untuk mendorong partisipasi dan pendidikan dalam tari melalui acara dan festival yang diadakan pada tanggal tersebut di seluruh dunia
UNESCO secara resmi mengakui ITI sebagai pencipta dan penyelenggara acara tersebut.
Sinergitas Membaca Kecerdasan Spiritual dalam Budaya Seni Tari Multidimensional Maha Karya Maha Bajra Sandhi Denpasar
Itulah NARASI SINOPSIS TARIAN SPIRITUAL SANGGAR PESONA BUDAYA GELAR SENI MAHA BAJRA SANDHI saat 24 tahun yang lalu
Narasi dan Sinopsis dalam BUKU BESAR BUKU BUDAYA MAHA BAJRA SANDHI Tahun 1998 bertajuk PERBURUAN PRANAJIWA tersebut membuka mata wawasan dan kesadaran serta pengetahuan diri sejati Kita, bahwa TARI dan MENARI itu hakekatnya punya multidimensional SPIRITUAL juga bunyi swara GENDHANG GENDHING GENDHONG GAMELAN PELOG SLENDRO yang mengiringi tari tarian dan tembang aksara bali kuno yang sangat menyukma, memenuhi ruang semesta jagat raya dan jagat kecil.
Itu itu itu SANGAT LUAR BIASA!!!
Sinergitas Membaca Kecerdasan Spiritual Budaya Seni Tari Multidimensional RUDRA SIWA MURTI
RUDRA SIWA MURTI : Pemburu Ilahi, Aura Agung dari Surga: Pagelaran Pesona Budaya Gelar Seni IMEN IMEN PULINA BALI, oleh SANGGAR MAHA BAJRA SANDHI BATU KANDIK KEBO IWA Denpasar
Narasi dan Sinopsisnya berbunyi begini:
Sebuah misteri pertikaian yang didasari cinta kasih telah terjadi antara DEWA SIWA dengan DEWI UMA, sang Permaisuri
UMA, seorang dewi yang sangat cantik, dan setia, sempat dibuat murka oleh tingkah KUMARA, bocah ingusan yang dianggap telah melalaikan kewajiban "BHAKTI" nya terhadap SANG IBU. Dengan bernaung di bawah bendera "PURUSHA" sang Ayah. Putra KUMARA mendapat perlindungan Sang Ilahi
Hal demikian telah benar benar menyulut amarah Sang Dewi. Ia meninggalkan tapa-nya mengobarkan dendam murka dengan mengambil wujud Sakti Durga DEWI KEMATIAN, penghuni kuburan yang sangat mengerikan itu
Kepergian Sang Dewi diikuti SIWA. dalam keadaan lemah SIWA tak bisa menahan rindu teramat dalam. Ia meninggalkan surga, menelusuri jejak sang istri dengan mengubah wujud menyerupai binatang KALA RAJA, sang RUDRA yang angger dan sangat sangar rupanya
Maka petualangan mistik spiritual cinta kasih sayang pun di mulai
Berawal dari keberangkatan seorang KALA RUDRA, Pemburu ILAHI, ASURA AGUNG dari Surga. Dalam suatu perjalanan yang teramat sakral, RUDRA menemui DURGA pada sebuah kuburan
Pasangan dua sejoli inipun menyusuri jalan nan sepi, kuburan kuburan dan seterusnya seterusnya.
Dari DAYA nya yang sangat berlimpah, ia MENARIKAN PENCIPTAAN MENJADI KENYATAAN, dan MENARIKAN penghancuran dunia. Susul menyusul para BUTA dan KALA, para makhluk perusak itu segera diciptakannya. Mereka membunuh dan membinasakan manusia
Keadaan demikian meresahkan rakyat. Alam Semesta Surga digoncang ketidakpastian. Para Dewa PENGABIH mengutus HYANG TRI SAMAYA, Dewa Penguasa Tiga Waktu, turun ke bumi. Kurban Suci digelar. DEWA PUN MENCIPTAKAN IMEN IMEN, MENDALANG, MENARI, MENGIDUNG, ELING PANGELING, MENGHIBUR, MENINGKATKAN RASA KESADARAN DAN KESUCIAN PADA SANG DIRI. Hingga akhirnya sang MAHA KALA kembali purna ke alam kesuciannya
Sementara DURGA dibuatkan STANA, tempat pemujaan untuk mohon kekuatan penghancuran MALA (kotoran) (baca ingat MALA KUCESWARA, alias MALANG KUCESWARA, MALA bisa dikalahkam oleh SABDA KU, oleh SwaraKu, oleh Ku, Tuhanmu semuanya red.) dan sifat sifat dasar kebinatangannya menuju kesempurnaan kdan kesejahteraan hidup sejagat
SEJAHTERALAH!!!
SANGGAR MAHA BAJRA SANDI
BATU KANDIK KEBO IWA
DENPASAR
Apa Itu Cerdas, Mencerdaskan dan Kecerdasan oleh Khairuddin Lubis dari Bamboo Spirit Nusantara Support System 2022
Ada di Kajian Logis dan Teori & Praktek Meditasi dalam Seri Episode Youtubenya di Episode ke #39 bertajuk apa itu Cerdas dan Kecerdasan, Episode #28 berjudul MEDITASI KECERDASAN, Episode # KESADARAN, PERASAAN dan RASA
Dengan adanya penjelasan perkara cerdas, kecerdasan, dalam hubungan dengan perasaan, merasakan dan rasa sebagai salah satu dari 5 indera spiritual yang utuh yaitu pikiran, rasa, akal, nafsu dan ego dari Saudara Khairuddin Lubis, Kita semakin punya kesamaan dan kebersamaan dalam ruang pembelajaran, pengajaran dan mengalami peluang merasakan rasa cerdas dan rasa kecerdasan tersebut secara personal, individu, lebih lebih mengalami RASA KECERDASAN SPIRITUAL dalam TATA GELAR SENI TARI Multidimensional seperti Dalam Narasi Sinopsis Proses Kreativitas dan Inovasi Maha Bajra Sandhi yang sangat luar biasa berulang ajeg dan semakin mumpuni selasa 24 Tahun terakhir adaNya
Sinergitas Kota Kota yang Kita Sudah Kenali dan Sudah Kita Rasakan Rasa Kecerdasan Spiritual Multidimensionalnya yang Merayakan Hari Tari Internasional 29/04/2022
Sehari sebelum HARI TARI DUNIA di Kediri dilangsungkan Penampilan 12 SANGGAR TARI KEDIRI di Halaman CANDI TEGOWANGI, 28 april 2022 dalam TEMA BESAR GELAR SENDRA TARI LENGGANG PANJALU
Juga di Kota Blitar dalam World Dance juga di lakukan yang sama, 29/04/2022. Seni Gerak Tarian Kesadaran Ilahi Cahaya Ruh Hidupnya Semesta Raya : dalam bingkai dan diliputi seutuhNya, holistik, komprehensip seluruhNya, sepenuh penuhNya, dengan NARASI SINOPSIS Seni Tari Nari CINTA KASIH SAYANG RAYA GERAK TARI NATA TATA BOGA memadukan WIRAHSA WIRAGA WIRAMA, dalam setiap hembusan nafas Kita adalah hembusan nafas Nya dan dalam GERAK Gerakan Pergerakan Kesadaran Ilahi Kesadaran Spiritual (Sinergitas Sanggar Tari Sapu Jagad DISPORBUDPAR Blitar, Sanggar Tari Dewa Ruci Kelurahan Blitar, Sanggar Tari Patria Loka Blitar dan Sanggar Tari Alam Raya red.)
Sinergitas World Dance Day 29/04/2022
Hari Tari Dunia atau World Dance Day yang jatuh pada 29 April 2022 diperingati warga dan Para Penari Kota Bandung dengan menggelar pertunjukan seni tari 18 jam nonstop
Penulis dan Aplikator : Guntur Bisowarno