Karena Hari Tasyrik dan Khanduri Laot, Para Nelayan di Abdya Tidak Melaut
Sigerindo Aceh Barat Daya--Para nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Serangga, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) sepekan tidak melaut berhubung hari Tasyrik dan Khanduri laot. Senin, 16 Juni 2025
Panglima laot Kabupaten Abdya, Daruddin saat di konfimasi oleh sigerindo, mengatakan,
faktor kurangnya ikan di pasar, karena nelayan tidak melaut pada hari Tasyrik. Ini adalah tradisi dan hukum adat yang berlaku di Aceh, dimana nelayan dilarang melaut selama tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah
Alasan utama larangan ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada nelayan untuk merayakan Idul Adha bersama keluarga, melaksanakan ibadah kurban, dan mempererat tali silaturahmi. Selain itu, larangan ini juga merupakan bagian dari hukum adat laut yang telah berlaku secara turun-temurun di Aceh
"Dengan demikian, nelayan di Abdya, seperti halnya nelayan di seluruh Aceh, akan menghormati hari Tasyrik dengan tidak melaut, dan kembali melaut setelah tiga hari tersebut. Selain itu, pada hari Jumat kemarin ada kenduri laut. Merupakan juga tradisi agar di berikan keberkahan." Katanya
Dia menambahkan, kondisi cuaca saat ini sangat mendukung bagi para nelayan untuk pergi menangkap ikan. Banyak nelayan mengatakan kepada dia bahwa kapal nelayan akan segera berangkat mulai hari ini
"Harapan saya kepada nelayan agar berhati-hati dalam berlayar, semoga mendapatkan rezeki yang melimpah." Tutupnya
Diketahui karena kapal nelayan yang kapasitas besar maupun kecil tidak berangkat melaut, sehingga muge ikan keliling, pedagang di pasar juga sepi (HD)
Panglima laot Kabupaten Abdya, Daruddin saat di konfimasi oleh sigerindo, mengatakan,
faktor kurangnya ikan di pasar, karena nelayan tidak melaut pada hari Tasyrik. Ini adalah tradisi dan hukum adat yang berlaku di Aceh, dimana nelayan dilarang melaut selama tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah
Alasan utama larangan ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada nelayan untuk merayakan Idul Adha bersama keluarga, melaksanakan ibadah kurban, dan mempererat tali silaturahmi. Selain itu, larangan ini juga merupakan bagian dari hukum adat laut yang telah berlaku secara turun-temurun di Aceh
"Dengan demikian, nelayan di Abdya, seperti halnya nelayan di seluruh Aceh, akan menghormati hari Tasyrik dengan tidak melaut, dan kembali melaut setelah tiga hari tersebut. Selain itu, pada hari Jumat kemarin ada kenduri laut. Merupakan juga tradisi agar di berikan keberkahan." Katanya
Dia menambahkan, kondisi cuaca saat ini sangat mendukung bagi para nelayan untuk pergi menangkap ikan. Banyak nelayan mengatakan kepada dia bahwa kapal nelayan akan segera berangkat mulai hari ini
"Harapan saya kepada nelayan agar berhati-hati dalam berlayar, semoga mendapatkan rezeki yang melimpah." Tutupnya
Diketahui karena kapal nelayan yang kapasitas besar maupun kecil tidak berangkat melaut, sehingga muge ikan keliling, pedagang di pasar juga sepi (HD)