Warga Keluhkan Harga Elpiji 3 kg Bervariasi, Disperindagkop UKM Janji Turun Tangan
Sigerindo Aceh Barat Daya -Warga mengeluhkan harga jual Gas Elpiji 3 kilogram yang bervariasi. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) berjanji akan langsung turun tangan. Kamis (17/7/2025)
Persoalan harga yang tidak stabil dan adanya antrian panjang bagi para pembeli gas elpiji 3 kg menjadi fenomena yang lazim selama ini di Kabupaten Abdya, alasan tersebut membuat pemerintah geram kepada para pangkalan liar yang bermain.
Dalam waktu cepat, Pemerintah Kabupaten Abdya melalui Disperindagkop UKM akan segera memanggil agen resmi yang memiliki izin, hal itu di lakukan sebagai upaya menyelesaikan masalah bagi pengguna gas elpiji 3 kg.
Kepala Disperindagkop UKM Abdya, Zedi Saputra saat di konfirmasi mengatakan sejauh ini pihak hanya dapat memantau harga melalui agen resmi, sedangkan keberadaan pangkalan liar di desa-desa yang bermain belum dapat terdeteksi.
"Sejauh ini kami hanya dapat memantau harga pada pihak agen, sedangkan keberadaan pangkalan liar yang bermain belum terdeteksi". Ucap Zedi Saputra
Di sisi lainnya, salah seorang pengguna Gas elpiji 3 kg yang tidak ingin disebutkan namanya sempat mengeluh akibat panjangnya antrian saat pembelian gas, tidak hanya itu, ia mengaku ketidakpastian harga membuat dirinya sering tidak kebagian.
"Selama ini membeli gas selalu antri, selain itu harganya juga tidak sama, kadang mahal kadang murah" pungkasnya seorang ibu rumah tangga (HD)
Persoalan harga yang tidak stabil dan adanya antrian panjang bagi para pembeli gas elpiji 3 kg menjadi fenomena yang lazim selama ini di Kabupaten Abdya, alasan tersebut membuat pemerintah geram kepada para pangkalan liar yang bermain.
Dalam waktu cepat, Pemerintah Kabupaten Abdya melalui Disperindagkop UKM akan segera memanggil agen resmi yang memiliki izin, hal itu di lakukan sebagai upaya menyelesaikan masalah bagi pengguna gas elpiji 3 kg.
Kepala Disperindagkop UKM Abdya, Zedi Saputra saat di konfirmasi mengatakan sejauh ini pihak hanya dapat memantau harga melalui agen resmi, sedangkan keberadaan pangkalan liar di desa-desa yang bermain belum dapat terdeteksi.
"Sejauh ini kami hanya dapat memantau harga pada pihak agen, sedangkan keberadaan pangkalan liar yang bermain belum terdeteksi". Ucap Zedi Saputra
Di sisi lainnya, salah seorang pengguna Gas elpiji 3 kg yang tidak ingin disebutkan namanya sempat mengeluh akibat panjangnya antrian saat pembelian gas, tidak hanya itu, ia mengaku ketidakpastian harga membuat dirinya sering tidak kebagian.
"Selama ini membeli gas selalu antri, selain itu harganya juga tidak sama, kadang mahal kadang murah" pungkasnya seorang ibu rumah tangga (HD)