H. Riyanto Pamungkas Bupati Pringsewu Tinjau Laboratorium Kultur Jaringan di Kecamatan Sukoharjo
Sigerindo Pringsewu -- Bupati Kabupaten Pringsewu H. Riyanto Pamungkas melakukan kunjungan dan peninjauan ke Laboratorium Kultur Jaringan yang berada di Pekon Sukoharjo II, Kecamatan Sukoharjo, Senin 18/08/25
Sementara itu dalam kunjungan tersebut, Bupati didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Pringsewu Ny.Rahayu Riyanto Pamungkas, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Ihsan Hendrawan, S.H., serta turut hadir Kepala Dinas PMP, Plt. Kepala Dinas Pertanian, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Plt. Kepala Dinas Koperindag
Plt. Kepala Dinas Pertanian M. Maryanto, S.Pt., menjelaskan bahwa Laboratorium Kultur Jaringan yang telah berdiri sejak 2008 ini merupakan bagian dari UPTD Perbenihan Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu. Laboratorium ini dikelola oleh tenaga profesional bioteknologi kultur jaringan tanaman, Cahyo Widodo, S.P., dan telah menjadi pusat pengembangan serta perbanyakan bibit tanaman secara modern
Melalui teknologi kultur jaringan, perbanyakan berbagai jenis tanaman dapat dilakukan dengan cepat, seragam, dan bebas penyakit. Beberapa jenis bibit tanaman yang berhasil dikembangkan antara lain pisang barangan, pisang kepok tanjung, pisang raja bulu, serta tanaman lain seperti jati, bambu, kelapa kopyor, kurma, dan saat ini sedang dikembangkan bibit tanaman aren tersebut
Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberadaan Laboratorium Kultur Jaringan ini sejalan dengan cita-cita Kabupaten Pringsewu untuk menjadi Sentra Produksi dan Inovasi Gula Semut Nasional Berbasis Desa dan Teknologi Tepat Guna. Dengan adanya laboratorium tersebut, diharapkan dapat dihasilkan varietas unggul lokal tanaman aren dengan produksi nira yang tinggi sebagai bahan baku utama gula semut.
Lebih lanjut, Bupati menekankan bahwa pengembangan produksi gula semut tidak hanya bergantung pada tanaman aren yang sudah ada, tetapi juga melalui perbanyakan bibit dengan teknologi kultur jaringan, serta kerja sama untuk mendatangkan bahan baku dari daerah lain. Didukung Standar Operasional Prosedur (SOP) pengolahan yang seragam, setiap IKM maupun BUMDes yang terlibat akan mampu menghasilkan gula semut dengan kualitas yang sama
“BUMDes tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, tetapi juga harus memberi manfaat bagi masyarakat. Lebih baik memperoleh keuntungan kecil, namun melibatkan banyak pihak dan bermanfaat luas bagi masyarakat,” ujar Bupati Pringsewu H. riyanto Pamungkas
Melalui upaya ini, Bupati berharap Kabupaten Pringsewu dapat memiliki produk unggulan khas daerah yang dapat dijadikan oleh-oleh atau souvenir, yakni gula semut tersebut jelasnya (*mn)
Sementara itu dalam kunjungan tersebut, Bupati didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Pringsewu Ny.Rahayu Riyanto Pamungkas, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Ihsan Hendrawan, S.H., serta turut hadir Kepala Dinas PMP, Plt. Kepala Dinas Pertanian, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Plt. Kepala Dinas Koperindag
Plt. Kepala Dinas Pertanian M. Maryanto, S.Pt., menjelaskan bahwa Laboratorium Kultur Jaringan yang telah berdiri sejak 2008 ini merupakan bagian dari UPTD Perbenihan Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu. Laboratorium ini dikelola oleh tenaga profesional bioteknologi kultur jaringan tanaman, Cahyo Widodo, S.P., dan telah menjadi pusat pengembangan serta perbanyakan bibit tanaman secara modern
Melalui teknologi kultur jaringan, perbanyakan berbagai jenis tanaman dapat dilakukan dengan cepat, seragam, dan bebas penyakit. Beberapa jenis bibit tanaman yang berhasil dikembangkan antara lain pisang barangan, pisang kepok tanjung, pisang raja bulu, serta tanaman lain seperti jati, bambu, kelapa kopyor, kurma, dan saat ini sedang dikembangkan bibit tanaman aren tersebut
Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberadaan Laboratorium Kultur Jaringan ini sejalan dengan cita-cita Kabupaten Pringsewu untuk menjadi Sentra Produksi dan Inovasi Gula Semut Nasional Berbasis Desa dan Teknologi Tepat Guna. Dengan adanya laboratorium tersebut, diharapkan dapat dihasilkan varietas unggul lokal tanaman aren dengan produksi nira yang tinggi sebagai bahan baku utama gula semut.
Lebih lanjut, Bupati menekankan bahwa pengembangan produksi gula semut tidak hanya bergantung pada tanaman aren yang sudah ada, tetapi juga melalui perbanyakan bibit dengan teknologi kultur jaringan, serta kerja sama untuk mendatangkan bahan baku dari daerah lain. Didukung Standar Operasional Prosedur (SOP) pengolahan yang seragam, setiap IKM maupun BUMDes yang terlibat akan mampu menghasilkan gula semut dengan kualitas yang sama
“BUMDes tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, tetapi juga harus memberi manfaat bagi masyarakat. Lebih baik memperoleh keuntungan kecil, namun melibatkan banyak pihak dan bermanfaat luas bagi masyarakat,” ujar Bupati Pringsewu H. riyanto Pamungkas
Melalui upaya ini, Bupati berharap Kabupaten Pringsewu dapat memiliki produk unggulan khas daerah yang dapat dijadikan oleh-oleh atau souvenir, yakni gula semut tersebut jelasnya (*mn)