Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bengkulu Miskin Pengusaha, Mayoritas Hanya Terpikir Jadi PNS

Sigerindo Bengkulu - Salah satu penyebab mengapa Provinsi Bengkulu, menjadi daerah tertinggal di Sumatera dan salah satu Provinsi termiskin di Indonesia adalah Bengkulu miskin pengusaha.

Rendahnya minat masyarakat Bengkulu untuk menjadi pengusaha menjadi pemicu sebagai daerah miskin. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi,UKM dan perdagangan Provinsi Bengkulu, Ismed Lakoni,SE disela-sela workshop bagi pengusaha pemula dibidang ekspor dan impor, kemarin (18/10).

Menurut Ismed dalam upaya untuk memunculkan pengusaha pemula di Provinsi Bengkulu, yang sangat miskin dengan pengusaha ini. Dinas koperasi,UKM dan perdagangan mengelar work shop pengusaha pemula dibidang ekspor dan impor.

Agar dapat mengwujudkan provinsi Bengkulu dikenal di nasional dan internasional melalui pengusahanya, dan mengoptimalkan sumber daya alam Provinsi Bengkulu. Menciptakan pengusaha pemula asal Provinsi Bengkulu.

"Pengusaha Ekspor dan impor ini dari putra asli Bengkulu tidak ada, memang ada ekpor cangkang sawit, CPO, batu bara tapi itu investor asing semua. Ditambah lagi kondisi pelabuhan Pulau Baai, pelabuhan peti kemas,yang selalu mengalami pendangkalan ternytaa tidak maksimal dan mengecewakan investor. Melalui workshop inilah pemerintah provinsi berharap betul-betul ada pengusaha yang muncul meskipun baru pemula," terangnya.

Sebab dari paradigma orang tua, wawasan dan sudut pandang putra Bengkulu ini belum ada yang menginginkan jadi pengusaha, padahal menjadi pengusaha adalah pekerjaan yang sangat mulia, pengusaha artinya berniaga.

Pemuda Bengkulu mayoritas hanya terpikir jadi PNS saja setelah tamat sekolah atau kuliah. Padahal regulasi sudah dipermudah baik pemda maupun pemerintah pusat sudah membuka kran bagi pengusaha. Perizinan tidak lagi harus lewat bupati tapi sudah tingkat camat, dan provinsi juga sudah dipermudah.

Gubernur sangat mendukung tinggal kita-kita ini mau tidak berusaha, dan di sektor apa pun banyak pelluangnya.

"Memang kalau dilihat dari sisi SDM kita akui memang lemah, namun kita usahakan adakan pelatihan pengemasan, branding agar tidak kalah bersaing, pemasarannya kita carikan. Dan sektor UMKM ini, SDMnya ini kita perbaiki semua, agar ada pengusaha baru ekspor impor," teragnya.

Padahal menurut Ismed potensi unggulan dari Bengkulu sudah muncul di nasional, yakni kain besurek, lewat promosi Gubernur pada acara pameran produk dalam negeri, lewat media Kompas dipromosikan, setelah itu presiden Jokowi sendiri datang ke stand Bengkulu, ingin melihat langsung dan itu wujud nyata dalam keberhaslan gubernur mempromosikan batik besurek dan dilihat langsung oleh bapak Presiden.

"Tinggal kemauan kita lagi, kita siapkan akses permodalan kita patenkan dulu batik besureknya baru kita pasarkan dan ini belum tergarap maksimal," pungkasnya.(Marhen)
BERITA TERBARU