Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penderita TBC di Muratara Meningkat


Sigerindo Muratara - Penyakit Tuberkulosis (TB) atau penyakit yang sering kita dengar dengan istilah TBC, angka penderitanya terus bertambah di wilayah Kabupaten Musirawas Utara (Muratara).

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit, Kabupaten Muratara, dr Jeri Afrimandho mengungkapkan, memang masyarakat diupayakan harus bebas dari penyakit TB, bukan hanya Muratara saja, namun seluruh daerah.

"Di Muratara ini, masih ada warga yang terkena penyakit TB, karena setiap bulan kita selalu melaporkan data penyakit ke Dinkes," ungkapnya.

Data yang didapat itu, berdasarkan laporan yang dikirim dari Puskesmas. Setelah itu, baru datanya diserahkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Muratara.

"Di Puskesmas juga, tidak bisa memastikan penyakit TB, sebelum ada hasil diagnosa dari kita melalui pemeriksaan laboratorium dan ronsen," jelasnya.

Ia menambahkan, untuk pemeriksaan bisa dari dahak. Sementara, dokter hanya bisa mengetahui dari gejala-gejala dan kepastiannya dari hasil pemeriksaan.

"Terkadang, masyarakat yang berobat itu biasa minum obat secara rutin, namun jika keadaan sudah mulai membaik, mereka berhenti minum obat. Makanya, penyakit itu (TB) bisa datang lagi dan obatnya berubah lagi," kata dia.

Sebagai salah satu upaya antisipasi, kedepan pihaknya akan menekankan edukasi tentang kesehatan dan penjelasan terkait pentingnya hidup bersih dan sehat.

"Penyakit ini, kalau sudah parah bisa mengancam keselamatan penderitanya dan biasanya berdampak kepada kurang gizi, sehingga badan jadi terlihat kurus," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Muratara, dr Mahendra mengaku, penderita TB yang sudah dilaporkan pihak RSUD Rupit ke pihaknya mengalami peningkatan.

"Laporan pada akhir 2016 lalu mencapai 423 penderita penyakit TB, sedangkan dari Januari 2017 hingga saat ini (Mei) bertambah 75 penderita," kata dia.

Dijelaskannya, upaya untuk memperkecil angka tersebut perlu dilakukan penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Karena, penyakit TB ini berdampak kepada penularan melalui udara.

"Kita anjurkan kepada penderita TB yang berobat supaya selalu memakai masker agar tidak menular ke orang lain. Selain itu, lingkungan kotor dan kumuh menjadi pendukung penyakit TB, mengingat lingkungan seperti itu merupakan tempat berkembangbiaknya bakteri penyakit," ungkapnya.(FRM)
BERITA TERBARU