Tetap Shalat Eid Al-Adha, Pemerintahan Kabupaten Banyuasin Banyuasin Patuhi Protokol Covid-19
Sedikit berbeda dari ibadah Shalat Eid sebelumnya tahun ini panitia menerapkan disiplin protokol Covid-19 sebelum masuk masjid dengan cuci tangan pakai sabun serta jaga jarak (social distancing).
Bupati Askolani mengatakan Idul Qurban adalah momen terbaik untuk menumbuhkan sikap empati antar sesama. “Benar, Bahwa Covid-19 ini jarak fisik kita harus direnggangkan, namun rasa kemanusiaan dan solidaritas harus dirapatkan. Pandemi Ini adalah ujian kemanusiaan”, katanya.
Ia juga menjelaskan selama masa pandemi ini calon jamah Haji tahun 1441 H/ 2020 M tidak diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah. Hal ini untuk menjaga keselamatan calon jamaah agar tidak tertular/terpapar Virus Covid -19.
“Mari kita merekatkan ikatan persaudaraan dalam berbangsa dan bernegara dalam bentuk berbagi dan peduli terhadap sesama, Selamat Hari Raya Idul Adha 1441H Mohon Maaf Lahir dan Batin”, tutupnya.
Sementara, Khotib Imam Taharudin, S.Ag., M. Si, dalam ceramahnya mengatakan Ibadah haji dan qurban sekali lagi mengingatkan kita terhadap kehidupan keluarga Nabi Ibrahim, bagaimana mereka berjuang dan berqurban untuk mendapatkan ridha Allah. Ibadah tersebut juga mengokohkan semangat kita untuk merenungkan apa arti qurban dan ibadah haji pada masa kini.
Menurutnya, Haji dan qurban adalah syariat untuk pensucian jiwa, membersihkan kotoran yang ada pada hati kita, sifat-sifat ananiyah atau egoisme dibersihkan melalui ibadah haji dan menyembelih qurban. Kita tebar kepedulian sosial kita kepada sesama umat manusia melalui penyebarluasan daging qurban. Demikian pula persahabatan hakiki kita jalin antar sesama muslim se dunia melalui ibadah haji.
“Di hari Idul Adha ini marilah kita perkuat persatuan dan kesatuan umat ini, kita bangun masyarakat yang damai, saling nasihat, saling peduli sesama, karena kita bersaudara,” ajaknya
Pada Hari Raya Idhul Adha tahun ini, Pemkab Banyuasin mengurbankan 7 sapi 1 kerbau 5 kambing (Derry)
