Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Nurmalasari, Pengusaha Nanas Madu: “Sekecil apapun Usahanya, Kita Sendiri Bosnya”


Sigerindo, Sekayu--- Awal mula ibu muda ini adalah seorang perantauan, dia sudah tinggal di daerah ini mulai tahun 2003. Nurmalasari (37 tahun) sebelum menjadi pengusaha ia adalah seorang petani sayur dan petani karet kerja serabutan. Saat menjalankan usahanya ini, Nurmalasari terinspirasi dari kemauan diri sendiri.. “Saya merintis usaha ini dari nol tanpa modal yang diberi siapa pun. Hanya modal nekat dan berani pinjam barang di pasar, lalu Saya kelola untuk diperjualbelikan dan kalau sudah dapat uang baru, Saya bayar,” katanya menjelaskan tentang usahanya, baru-baru ini.

Memulai usaha rumah makan ini, kata Nurmalasari, dirinya tidak ada inspirasi dari siapapun. Dirinya terinspirasi dari diri sendiri. “Saya bisa, semua kalau ada niat tidak ada yang tidak bisa apalagi kalau kita punya tekad. Apa saja yang tidak mungkin dapat menjadi milik kita,” katanya penuh semangat.

Menurutnya, sebelum dirinya merintis usaha nanas madu pernah berkecimpung dalam usaha rumah makan +- 12 tahun. “Dalam 12 tahun itu mulai coba-coba membuka rumah makan dan Alhamdulillah berjalan pesat. Beriring dengan waktu rumah makan saya mulai dikenal banyak orang.”

Namun begitu ada saja halangan dan kendala saat merintis usaha tersebut. Selama 7 tahun berjaya akhirnya 2 tahun terakhir redup akibat persaingan pasar, hingga penghujung 2014, rumah makan saya tutup dan menjadi pengangguran. Mulai dari itu saya memutar otak mencari peluang apa yang harus saya lakukan untuk merambah ke persaingan bisnis.

Kemudian, lanjut Nurmalasari, dirinya bertemu dengan teman di tahun 2017 akhir. Akhirnya saya berinisiatif membuka toko buah-buahan dan aneka jus buah segar. “Dia mengajak saya bekerja sama dengan memberikan modal untuk berjualan nanas madu. “

Saya pikir itu adalah ide yang bagus karena saya lihat pangsa peluang di sini tidak ada yang jualan nanas madu di daerah saya, jadi saya yang pertama buka usaha buah ini. “Saat ini usaha buah ini sudah berjalan kurang lebih 2 tahun lamanya.,” ungkapnya.


Seiring berjalannya waktu, sungguh hal yang tidak terduga terjadi. Dalam waktu 1,5 tahun awal usaha nanas madu ini berjalan pesat, hampir 150 buah nanas laris dalam waktu 5 hari atau 30 buah 1 harinya. Di dalam usaha nanas madu ini memang membutuhkan modal yang lumayan besar seperti satu buah nanas aja Rp.27.000 dengan ukuran yang tidak bisa ditentukan. “Kadang ya kalau mujur dapat 3,5 kilo 1 buah kadang juga cuma 1,5 kilo dengan harga yang sama,” paparnya.

Perkembangan jatuh bangun bisnis nanas madu ini bisa dikatakan ada pasang surutnya. Apalagi pada saat tahun 2020 pasca terjadinya Covid-19, Saya rasa bukan dirinya saja tetapi seluruh dunia pun merasakan adanya keterpurukan karena covid-19 ini. Kuncinya satu kita tetap Istiqomah dan selalu bersyukur dengan apa yang kita jalani sekarang karena Allah tidak akan menguji hambanya dibatas kemampuannya.

Bicara tentang kecukupan modal menurut saya alhamdulillah dengan modal yang lumayan saya bisa menjalankan usaha nanas madu ini, apalagi saya sudah bekerjasama dengan owner PT Sunpride Nanas Madu. “Mereka memberikan saya buah dulu, lalu dijual baru saya bayar, “ tukasnya.

Persaingan bisnis usaha sekarang menurut Nurmalasari, boleh-boleh saja dalam konteks persaingan sehat dan wajar. Contohnya semenjak ia merintis usaha jus buah mulai banyak yang berjualan, tapi itu tadi bersaing secara sehat seperti mementingkan kualitas dan kuantitas, selalu menciptakan inovasi baru, dan tidak copas. “Copy paste usaha orang itu tidak masuk dalam prinsip saya saat memulai usaha,” katanya.

Jika bicara konsep marketing, saya dulu pernah terjun dalam perusahaan multi marketing seperti prudential. Di sini saya bergerak selama 3 tahun sehabis tutupnya rumah makan saya. Dan Alhamdulillah, saya juga pernah menjabat sebagai unit manager (UM) biarpun saya bukan tamatan sarjana, tepatnya hanya seorang tamatan SMP. Dari itu, saya punya tekad bahwa saya bisa mengubah hidup saya menjadi orang hebat. Jadi, saya terus berusaha untuk mencapai kesuksesan, dari perjuangan saya di perusahaan ini juga membuat saya bisa berkeliling asia tenggara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dll,” katanya.


Soal potensi atau peluang usaha untuk kedepannya, Nurmalasari tetap berjalan di usaha nanas madu ini walaupun sedikit demi sedikit. Bahkan, Alhamdulillah 3 bulan terakhir 2020 ini, Ia sudah membidik bisnis sinergi ECO racing. Disitu banyak sekali manfaat dan produk yang ditawarkan, misalnya kalau kita perlu menghemat bahan bakar diesel kita punya best product yaitu ECO Racing itu sendiri.

Selain itu , ada juga untuk pertanian yaitu pupuk ECO farming yang mempunyai segudang manfaat seperti memperbaiki tekstur tanah, mempercepat masa panen , tanaman lebih tahan lama dan meningkatkan hasil produksi dan kualitasnya.

Produk ECO farming ini juga sedang digandrungi pebisnis luar negeri seperti Echolim dari China yang beberapa hari lalu tanggal 27 Oktober kemarin datang ke Jambi menemui distributor resmi PT. Best sinergi untuk mengajak kerjasama dalam pertanian khusunya dalam budidaya tanaman porang.

Jika bicara tentang omset untuk penjualan nanas madu sudah lumayan cukup baginya untuk kehidupan sehari-hari. Tapi pada saat masa pandemi ini memang sedikit merugikan.

Lalu, untuk omset ECO Racing itu sendiri Ia tidak bisa jawab dengan jelas karena memang keuntungan yang kita dapat harus sesuai dengan usaha yang kita lakukan.

Saya sendiri juga sedang berusaha dalam jangka waktu dekat ini Mo-Cash pajero sport dan 3 motor akan saya raih. Intinya, jika kita bersungguh-sungguh tidak akan ada yang sia-sia, hasil pun tidak akan mengkhianati usaha, katanya.

Bicara mengenai cabang, ia tidak memiliki cabang dimanapun untuk usaha Nanas madu. Karena, baginya 1 toko saja sudah cukup untuk ia kelola. Tapi untuk cabang ECO Racing sudah banyak tersebar di kabupaten Musi Banyuasin, dengan hanya dia distributor resmi nya.

Tips and tricks atau strategi untuk memenangkan usaha bagi nya, ya seperti selalu mencari peluang, selalu menciptakan inovasi dan ide baru, tidak takut terjun ke dalam persaingan bisnis, dan selalu optimis apa yang kita lakukan dengan niat pasti akan berhasil.

Untuk kegiatan lain yang ibu ini lakukan selain menjadi pengusaha tokoh buah Nanas madu, ia adalah seorang pembisnis di sebuah PT.sinergi Anti riba ( PT. Best ECO racing). Ia juga bergerak dalam bidang Bisnis Tour leader Haji dan Umrah PP. Pancaroba Pagun Wisata, yang sudah ia geluti 1 tahun terakhir ini.

" Pesan saya dari seorang yang tidak terpandang yang bisa meraih segalanya, untuk mahasiswa yang berpendidikan saya acungi jempol kepada kalian. Saya sangat menghargai pendidikan, dan itu memang sangat penting untuk menambah ilmu dan wawasan. Tapi belum tentu juga seorang mahasiswa sanggup merambah dalam dunia bisnis. Karena apa? "mereka gengsi' jika memulai bisnis dengan usaha kecil. Apalagi seseorang yang memiliki arogant tinggi yang berkata : saya bertittle, tidak mungkin saya berjualan di jalanan. Tapi ingat kata saya, janganlah gengsi, hilangkan kata malu! karena apapun yang kamu lakukan jika kamu tekuni dengan niat, kamu akan bergengsi dengan sendirinya. Intinya setinggi apapun jabatan kamu, jangan pernah menutup diri untuk masuk dalam dunia bisnis. Karena dalam diri seorang pembisnis tidak ada kata pensiun-nya. Ayo semangat! jangan mengeluh! Jatuh bangkit lagi! Gagal coba lagi! Bismillah, kita gebrakan kanca bisnis dunia dengan produk-produk indonesia, sekian,” katanya. (Alvin Dwi Gusman)
BERITA TERBARU