Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pertama Kalinya Pemkot Gelar Apel Siap siagaan Bencana Hidrometeorologi (Dampak La Nina) Bersama Kemenko PMK


Sigerindo, Sungai Penuh - Penerapan Protokol Kesehatan adalah hal paling penting untuk menghentikan pandemi Covid-19. Protokol kesehatan tersebut terdiri dari 3M yaitu: Menjaga jarak, Memakai masker, Mencuci Tangan, serta satu tambahan penting yaitu hindari kerumunan. Presiden RI Joko Widodo dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa pemakaian masker merupakan protokol paling vital untuk mengehentikan penularan virus

Menko PMK Muhadjir Effendy berkesempatan mengunjungi Provinsi Provinsi Jambi di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh sekaligus menggelar Apel Siapsiagaan Bencana Hidrometeorologi (Dampak La Nina)

Apel Siaga Bencana yang di laksanakan di Halaman Kantor Walikota Sungai Penuh, dan dipimpin langsung oleh Menko PMK, turut dihadiri oleh Gubernur Jambi Al-Haris, Walikota Ahmadi Zubir dan Wakil Walikota Alvia Santoni, Bupati Kerinci Adirozal Serta ketua DPRD kota Sungai Penuh, Anggota Kapolres, Anggota Kejari Sungai Penuh, Dinas BPBD Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci, Basarnas, Dinas Damkar, Polisi Kehutanan, PMI Pramuka, Tagana Pol PP, Polri serta TNI. Minggu(28/11/21)

Dalam kesempatan tersebut, Menko PMK Muhadjir Efendi Pimpin menyampaikan Informasi keadaan Iklim di Indonesia Khusus nya Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci yang sudah memasuki musim penghujan. ia meminta agar Pemerintah Daerah dan masyarakat terus mewaspadai fenomena alam yang akan terjadi.
" Bencana Hidrometeorologi (Dampak La Nina) yang berpotensi menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah wilayah Indonesia, khusus nya Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci patut untuk di Wasapadai mengingat wilayah Kerinci yang memang daerah yang banyak rawan banjir dan longsor," ujarnya. Minggu 28/11/21

Kemenko PMK merekomendasikan Pemerintah Pusat dan Daerah tetap bersinergi dalam meningkatkan Kesiapsiagaan Bencana terutama Bencana Hidrometeorologi.

Menurutnya, penanggulangan bencana harus dilakukan dengan menerapkan sinergi penta helix antara Pemerintah, Dunia Usaha, Akademisi, Media Massa, serta Masyarakat.
"Karena masalah bencana ini merupakan urusan kita bersama," Ujarnya

Menteri Koordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan Menyampaikan " dalam rapat koordinasi nasional Anti La Nina, BMKG menyatakan Bahwa curah hujan meningkat hampir di seluruh wilayah Indonesia 70 % dari bulan November 2021 hingga bulan january dan maret 2022.
La Nina diprediksi akan terus berkembang di indonesia dengan intensitas lemah, sedang di perkirakan pada bulan february 2022. " Ujar Menko PMK

Lebih lanjut Menko PMK menjelaskan" untuk kota sungai penuh dan kabupaten kerinci diprediksi ada beberapa bencana, seperti Gempa, maupun bencana Hidrometeologi seperti banjir bandang serta kebakaran hutan

Dalam kesempatan Apel ini, saya ingatkan agar tiap jenjang pemerintahan dan masyarakat agar melakukan tindakan antisipasi bencana. Terutama sekali antisipasi bencana Hidrometeologi.

Juga harus selalu melakukan sosialisasi ke masyarakat terhadap rawan bencana Hidrometeologi, serta memastikan tempat untuk evaluasi dan melakukan antipasi PUSDALOG di BPBD" Tutup Menko PMK.(Dw)
BERITA TERBARU