Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PLN Dinilai Terdepan Dalam Transisi Energi, Miliki Peta Jalan yang Jelas

Sigerindo, Medan – PT PLN (Persero) meraih penghargaan kategori perusahaan terdepan dalam wujudkan transisi energi. Penghargaan yang diberikan dalam ajang Detikcom Awards 2023 ini, diterima PLN karena memiliki peta jalan yang jelas dan sukses mendorong transisi energi melalui penggunaan energi bersih di Indonesia.

Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi bagi perusahaan yang berinovasi dan memberikan dampak positif bagi kehidupan.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Staf Khusus Presiden RI sekaligus CEO Trans Digital Lifestyle Group, Putri Tanjung di Jakarta baru-baru ini (21 September 2023).

Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir yang juga menerima penghargaan sebagai Tokoh Transformasi BUMN dan CEO CT Corp, Chairul Tanjung.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan komitmen PLN dalam berinovasi mewujudkan transisi energi di Indonesia.

Kata Darmawan, PLN selama 3,5 tahun terakhir telah bertranformasi dalam membangun kelistrikan lebih hijau berbasis energi baru terbarukan (EBT).

Hal ini dimulai dengan merancang Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) paling hijau sepanjang sejarah Indonesia, yakni penambahan 51,6 persen pembangkit dari EBT.

"Selama 3,5 tahun lalu kami merancang RUPTL dan kami sudah menghapus 13 GW PLTU berbasis batu bara sehingga kami mampu menghindari emisi gas rumah kaca 1,8 miliar ton selama 25 tahun.

Lantas, apakah sudah cukup? Tentunya, belum. Kami juga mengeluarkan peta jalan Net Zero Emissions di tahun 2060, di mana kalau bussines as usual emisinya naik jadi 1 miliar ton. Tetapi, ini menjadi 0 ton di tahun 2060," ungkap Darmawan dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa 26 September 2023.

Karena itu, PLN terus melakukan berbagai upaya percepatan di tengah adanya tantangan transisi energi. PLN telah merancang skenario transisi energi di Indonesia melalui Accelerated Renewable Energy Development untuk mengatasi missmatch antara lokasi episentrum EBT yang jauh dari pusat ekonomi dan industri.

Selain itu, PLN membangun green enabling smart grid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations.

“Skenario ini akan mengakselerasi penambahan pembangkit energi terbarukan hingga 75 persen dengan tetap menjaga keandalan sistem, serta meningkatkan kapasitas pembangkit EBT dari sebelumnya 22 GW (business as usual) menjadi 60 GW pada 2040,” terang Darmawan.

Menurutnya, berbagai upaya ini dilakukan bukan hanya karena adanya perjanjian internasional maupun kebijakan yang ada. Melainkan, penting untuk keberlanjutan di masa depan.

"We doing this because we do really get to make sure that the future the next generations is better than today. Maka, dulu tugas PLN adalah menyediakan listrik tetapi sekarang tugas PLN juga adalah to take care the enviroment," pungkas Darmawan.

Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir mengapresiasi PLN yang terus mendorong upaya transisi energi di Indonesia. Erick mengatakan, saat ini Kementerian BUMN terus mendorong perusahaan di dalamnya mewujudkan ekosistem lebih hijau.

"Ekosistem yang kita dorong ke depan adalah bagaimana BUMN mendorong yang namanya ekonomi hijau. Kemudian, BUMN terus mendorong yang namanya ekosistem dari pada digitalisasi dan inovasi," ujar Erick. (*)
BERITA TERBARU