Perbedaan Pendapat Dan Pemahaman Tentang Cara Ajaran Beribadah wajar
Sigerindo Bandar Lampung -- Asyhadu an laa ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah.
Laa ilaha illallah muhammad rasulullah,Ilahi Anta Ma’sudi Wa Ridlhoka Mathlubi, A'tini Mahabbataka Wa Ma’rifataka.
Hal ini sering Kali menganggap Adjaraan kita Yang Paling benar.
Timbul nya perbedaan di dalam ritual perbedaan di dalam beribadah menyebabkan terjadi gesekan di kalangan tingkat bahwa yang mempunyai pemahaman yang berbeda.
Jika kita mau berpikir menganalisa semua kitab kitab yang mengajarkan bertauhid kepada Sang Pencipta Alam Semesta, yang kita sebut Tuhan Sang Pencipta, Apa pun Nama nama dari Tuhan tersebut kita tidak perlu mempersoalkan nya.
Kita saja sebagai Manusia sering kali berubah Nama Panggilan, kandang Di sebut sesuai profesi jabatan atau pekerjaan, sifat sifat kita
Di pangil Dokter, Bos, Go-jek, Tukang, PetaniNelayan ,Begitu juga Nama Sang Pencipta Alam Semesta, Dia berubah Nama ketika Dia menzohirkan diri nya secara nyata.
Yang kita kenal di dalam Agama Islam Asmaul husnah ( Nama Sifat sifat Allah).
Ada juga di Agama lain di kenal Dewa dewa ( sifat sifat Dewa).
Pada intinya jika yang di maksud adalah Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta.
Segala Nama Sang Pencipta Alam Semesta tidak menjadi persoalan.
Begitu juga dengan tata cara beribadah kepada Sang Pencipta Alam Semesta Tuhan Yang Maha Esa, maka tata cara beribadah kepada Sang Pencipta Alam Semesta, tidak lagi menjadi persoalan.
Karena hakekat Agama adalah tata cara beribadah agar tidak kacau maka ada perbedaan di dalam tata cara beribadah kepada Sang Pencipta Alam Semesta
Yang terpenting di dalam beribadah kepada Sang Pencipta Alam Semesta adalah Yakin bahwa semua Yang ada di Alam Semesta ini ada yang menciptakan nya.
Tau tata cara beribadah kepada Sang Pencipta sesuai dengan Agama ( tata cara beribadah) masing-masing
Rasullullah di dalam riwayat nya, telah menjelaskan Agama mu untuk kamu, Agama ku untuk Aku.
Maksud nya tata cara beribadah kepada Sang Pencipta Alam Semesta Itu berbeda beda.
Begitu juga dengan apa kita sembah ( mengakui apa yang kita yakini ), bisa terjadi perbedaan.
Ada yang meyakini diri nya mempunyai kuasa selain Sang Pencipta Alam Semesta.
Ada yang meyakini ada mahluk lain yang nyata Mau pun yang kasat mata selain Sang Pencipta Alam Semesta
Keyakinan ini lah yang timbul perbedaan dan Rasullullah yang mempunyai keyakinan tidak ada yang berkuasa selain Sang Pencipta Alam Semesta ( ALLAH SWT ).
Maka sanggat wajar Rasullullah berkata Aku tidak menyembah yang kamu sembah, karena hakekat nya banyak dari kalangan Manusia yang menyembah Sang Pencipta Semesta tetapi masih menyembah diri sendiri ( mengakui merasa diri sendiri mempunyai kuasa selain Sang Pencipta Alam Semesta) , masih mengakui ada mahluk mahluk lain yang terlihat nyata Mau kasat mata yang berkuasa mempunyai kemampuan selain Sang Pencipta Alam Semesta ( Allah).
Sang Pencipta Alam Semesta ( Allah) maha tau apa yang kita perbuat dan apa yang kita yakini.
Wassallam
Majelis Zikir Pondok Pesantren Arafah.
Penulis M Yusuf Sampurna
Laa ilaha illallah muhammad rasulullah,Ilahi Anta Ma’sudi Wa Ridlhoka Mathlubi, A'tini Mahabbataka Wa Ma’rifataka.
Hal ini sering Kali menganggap Adjaraan kita Yang Paling benar.
Timbul nya perbedaan di dalam ritual perbedaan di dalam beribadah menyebabkan terjadi gesekan di kalangan tingkat bahwa yang mempunyai pemahaman yang berbeda.
Jika kita mau berpikir menganalisa semua kitab kitab yang mengajarkan bertauhid kepada Sang Pencipta Alam Semesta, yang kita sebut Tuhan Sang Pencipta, Apa pun Nama nama dari Tuhan tersebut kita tidak perlu mempersoalkan nya.
Kita saja sebagai Manusia sering kali berubah Nama Panggilan, kandang Di sebut sesuai profesi jabatan atau pekerjaan, sifat sifat kita
Di pangil Dokter, Bos, Go-jek, Tukang, PetaniNelayan ,Begitu juga Nama Sang Pencipta Alam Semesta, Dia berubah Nama ketika Dia menzohirkan diri nya secara nyata.
Yang kita kenal di dalam Agama Islam Asmaul husnah ( Nama Sifat sifat Allah).
Ada juga di Agama lain di kenal Dewa dewa ( sifat sifat Dewa).
Pada intinya jika yang di maksud adalah Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta.
Segala Nama Sang Pencipta Alam Semesta tidak menjadi persoalan.
Begitu juga dengan tata cara beribadah kepada Sang Pencipta Alam Semesta Tuhan Yang Maha Esa, maka tata cara beribadah kepada Sang Pencipta Alam Semesta, tidak lagi menjadi persoalan.
Karena hakekat Agama adalah tata cara beribadah agar tidak kacau maka ada perbedaan di dalam tata cara beribadah kepada Sang Pencipta Alam Semesta
Yang terpenting di dalam beribadah kepada Sang Pencipta Alam Semesta adalah Yakin bahwa semua Yang ada di Alam Semesta ini ada yang menciptakan nya.
Tau tata cara beribadah kepada Sang Pencipta sesuai dengan Agama ( tata cara beribadah) masing-masing
Rasullullah di dalam riwayat nya, telah menjelaskan Agama mu untuk kamu, Agama ku untuk Aku.
Maksud nya tata cara beribadah kepada Sang Pencipta Alam Semesta Itu berbeda beda.
Begitu juga dengan apa kita sembah ( mengakui apa yang kita yakini ), bisa terjadi perbedaan.
Ada yang meyakini diri nya mempunyai kuasa selain Sang Pencipta Alam Semesta.
Ada yang meyakini ada mahluk lain yang nyata Mau pun yang kasat mata selain Sang Pencipta Alam Semesta
Keyakinan ini lah yang timbul perbedaan dan Rasullullah yang mempunyai keyakinan tidak ada yang berkuasa selain Sang Pencipta Alam Semesta ( ALLAH SWT ).
Maka sanggat wajar Rasullullah berkata Aku tidak menyembah yang kamu sembah, karena hakekat nya banyak dari kalangan Manusia yang menyembah Sang Pencipta Semesta tetapi masih menyembah diri sendiri ( mengakui merasa diri sendiri mempunyai kuasa selain Sang Pencipta Alam Semesta) , masih mengakui ada mahluk mahluk lain yang terlihat nyata Mau kasat mata yang berkuasa mempunyai kemampuan selain Sang Pencipta Alam Semesta ( Allah).
Sang Pencipta Alam Semesta ( Allah) maha tau apa yang kita perbuat dan apa yang kita yakini.
Wassallam
Majelis Zikir Pondok Pesantren Arafah.
Penulis M Yusuf Sampurna