Gubernur Lampung Mirza Dampingi Menko Pangan dan Wakapolri Tanam Jagung Perkuat Ketahanan Pangan di Lampung Selatan
Sigerindo Lampung Selatan -- Rahmat Mirzani Djausal Gubernur Provinsi Lampu ng mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo dalam kegiatan penanaman jagung sebagai langkah memperkuat ketahanan pangan menuju swasembada tahun 2025 di Desa Pisang, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, Selasa 2/12/25
Gubernur Lampung Mirza mengapresiasi pemerintah pusat dan Polri dalam memperkuat sektor pangan daerah, khususnya komoditas jagung sebagai penopang swasembada pangan nasional.
Ia menegaskan bahwa Lampung memiliki tanah yang subur dan menjadi lumbung bagi tiga komoditas utama, yakni singkong, padi, dan jagung
"Lampung adalah tanah yang subur, tiga komoditas andalan kami di sini yaitu singkong, padi, dan jagung," ujar Gubernur Mirza
Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2024 Lampung berkontribusi lebih dari 1,1 juta ton jagung untuk kebutuhan nasional dan menempati posisi penghasil jagung terbesar keenam di Indonesia
"Kami perkirakan pada 2025 kontribusi itu naik menjadi 1,5 juta ton," jelasnya
Menurutnya, jagung memiliki nilai strategis bagi Lampung karena menjadi bahan baku utama pakan ayam, sementara populasi dan produksi ayam di Lampung juga besar
"Jagung ini menjadi sesuatu yang spesial karena jagung di Provinsi Lampung ini menghasilkan pakan ayam, dan ayamnya sendiri ada di Lampung," katanya
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa semakin banyak penanaman jagung, maka semakin besar pula populasi ayam dan semakin terjangkau harga daging ayam bagi masyarakat.
"Semakin banyak jagung ditanam, semakin murah dan terjangkau harga ayam di Provinsi Lampung," tegasnya
Gubernur Mirza juga mengungkapkan bahwa Lampung memiliki surplus ayam hampir 3 juta ekor per bulan. "Selama ini ayam kami dikirim ke Jawa, Sumatera Bagian Selatan, bahkan sampai ke Kepulauan Riau," ungkapnya
Untuk itu, ia menekankan pentingnya menjaga rantai produksi jagung agar harga ayam tetap stabil dan kebutuhan protein masyarakat terpenuhi. "Harga ayam murah dan proteinnya bagus, kuncinya ada di jagung," tandasnya
Ia turut menyampaikan apresiasi atas upaya Menko Pangan memperjuangkan investasi dalam hilirisasi pakan ternak yang akan dibangun di Lampung Selatan
Gubernur Mirza menyampaikan rasa bangga atas berbagai program pemerintah pusat yang berkontribusi meningkatkan kesejahteraan petani
"Pendapatan petani jagung sekarang rata-rata naik dari 1,5–2 juta rupiah menjadi 3,5 sampai 5 juta rupiah per bulan," ucapnya
Ia menambahkan bahwa peningkatan harga komoditas telah berdampak langsung pada penurunan angka kemiskinan di Lampung, hingga dirinya menerima penghargaan dari Menteri Dalam Negeri
"Karena harga padi naik dan harga jagung naik, petani sejahtera. Insya Allah harga singkong ikut naik sehingga semakin banyak angka kemiskinan yang hilang," kata Mirza
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan apresiasi kepada Polri yang telah bergotong-royong mendukung program swasembada pangan, khususnya jagung
"Terima kasih banyak atas dukungan Polri terhadap swasembada pangan ini," ujar Zulhas
Zulhas menyampaikan dengan penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk jagung di tingkat petani sebesar Rp5.500 per kilogram, ini memberikan dampak bagi kesejahteraan petani.
Menurutnya, produksi petani yang meningkat dan harga yang stabil membuat Nilai Tukar Petani (NTP) naik signifikan, dari 116 pada 2024 menjadi 124 pada 2025
Ia menegaskan bahwa hal ini merupakan bentuk dukungan dan komitmen Presiden Prabowo Subianto terhadap kedaulatan pangan
"Karena itulah, tahun ini kita tidak impor beras dan jagung lagi,” tegasnya
Zulhas juga menyampaikan untuk tahun 2026, pemerintah menargetkan Indonesia mencapai swasembada protein
"Tahun depan kita akan bangun besar-besaran sektor protein. Lampung menjadi salah satu provinsi yang akan dibangun pabrik pakan,” ujarnya
Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan komitmen Polri dalam mendukung program nasional swasembada pangan, khususnya komoditas jagung
Ia menyatakan bahwa target panen nasional mencapai 4 juta ton diyakini dapat tercapai melalui sinergi berbagai pihak
"Kontribusi Polri dalam rangka untuk mewujudkan swasembada pangan jagung dengan target hasil panen 4 juta ton, Insya Allah kita bisa wujudkan," ujar Dedi
Dedi menyebut untuk di Provinsi Lampung, Polri turut mendorong peningkatan produksi melalui penanaman jagung pada kuartal keempat tahun ini
Kegiatan dilakukan di lahan seluas 1.054,10 hektare yang tersebar di 15 kabupaten dan kota, dengan estimasi hasil panen mencapai 4.216,40 ton
"Secara khusus pada penanaman jagung kuartal keempat di Provinsi Lampung dilakukan pada lahan seluas 1.054,10 hektare yang tersebar pada 15 Kabupaten dan Kota dengan estimasi hasil panen sebanyak 4.216,40 ton," katanya
Pada agenda penanaman hari ini, Polri memfokuskan kegiatan di Kabupaten Lampung Selatan, tepatnya di Desa Ruguk, Kecamatan Ketapang, serta Desa Pisang, Kecamatan Penengahan. Lahan seluas 89 hektare disiapkan dengan proyeksi hasil panen sekitar 260 ribu ton
"Hari ini kita laksanakan penanaman pada lahan 89 hektare dengan estimasi hasil panen sekitar 260 ribu ton," ungkapnya
Wakapolri menyebutkan bahwa program ini merupakan wujud konsistensi Polri dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Upaya ini dilakukan secara berkelanjutan agar dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produksi pangan daerah
"Kegiatan ini adalah bentuk komitmen Polri untuk mendukung program ketahanan pangan secara konsisten dan berkelanjutan," tegasnya
Selain meningkatkan produksi, Polri juga berperan memperkuat cadangan pangan pemerintah melalui penyerapan hasil panen. Jagung hasil budidaya Polri di berbagai wilayah telah menjadi salah satu sumber pasokan yang diserap Perum Bulog untuk memenuhi stok nasional
Dedi menyebut khusus Provinsi Lampung, tercatat sebagai salah satu daerah dengan tingkat penyerapan jagung tertinggi di Indonesia. Provinsi ini mampu menyerap 19.724 ton atau 84,8% dari target 23.250 ton yang ditetapkan
"Lampung mampu menyerap jagung hingga 19.724 ton dan menjadi salah satu provinsi dengan daya serap tertinggi di Indonesia," tandasnya (*)
Gubernur Lampung Mirza mengapresiasi pemerintah pusat dan Polri dalam memperkuat sektor pangan daerah, khususnya komoditas jagung sebagai penopang swasembada pangan nasional.
Ia menegaskan bahwa Lampung memiliki tanah yang subur dan menjadi lumbung bagi tiga komoditas utama, yakni singkong, padi, dan jagung
"Lampung adalah tanah yang subur, tiga komoditas andalan kami di sini yaitu singkong, padi, dan jagung," ujar Gubernur Mirza
Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2024 Lampung berkontribusi lebih dari 1,1 juta ton jagung untuk kebutuhan nasional dan menempati posisi penghasil jagung terbesar keenam di Indonesia
"Kami perkirakan pada 2025 kontribusi itu naik menjadi 1,5 juta ton," jelasnya
Menurutnya, jagung memiliki nilai strategis bagi Lampung karena menjadi bahan baku utama pakan ayam, sementara populasi dan produksi ayam di Lampung juga besar
"Jagung ini menjadi sesuatu yang spesial karena jagung di Provinsi Lampung ini menghasilkan pakan ayam, dan ayamnya sendiri ada di Lampung," katanya
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa semakin banyak penanaman jagung, maka semakin besar pula populasi ayam dan semakin terjangkau harga daging ayam bagi masyarakat.
"Semakin banyak jagung ditanam, semakin murah dan terjangkau harga ayam di Provinsi Lampung," tegasnya
Gubernur Mirza juga mengungkapkan bahwa Lampung memiliki surplus ayam hampir 3 juta ekor per bulan. "Selama ini ayam kami dikirim ke Jawa, Sumatera Bagian Selatan, bahkan sampai ke Kepulauan Riau," ungkapnya
Untuk itu, ia menekankan pentingnya menjaga rantai produksi jagung agar harga ayam tetap stabil dan kebutuhan protein masyarakat terpenuhi. "Harga ayam murah dan proteinnya bagus, kuncinya ada di jagung," tandasnya
Ia turut menyampaikan apresiasi atas upaya Menko Pangan memperjuangkan investasi dalam hilirisasi pakan ternak yang akan dibangun di Lampung Selatan
Gubernur Mirza menyampaikan rasa bangga atas berbagai program pemerintah pusat yang berkontribusi meningkatkan kesejahteraan petani
"Pendapatan petani jagung sekarang rata-rata naik dari 1,5–2 juta rupiah menjadi 3,5 sampai 5 juta rupiah per bulan," ucapnya
Ia menambahkan bahwa peningkatan harga komoditas telah berdampak langsung pada penurunan angka kemiskinan di Lampung, hingga dirinya menerima penghargaan dari Menteri Dalam Negeri
"Karena harga padi naik dan harga jagung naik, petani sejahtera. Insya Allah harga singkong ikut naik sehingga semakin banyak angka kemiskinan yang hilang," kata Mirza
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan apresiasi kepada Polri yang telah bergotong-royong mendukung program swasembada pangan, khususnya jagung
"Terima kasih banyak atas dukungan Polri terhadap swasembada pangan ini," ujar Zulhas
Zulhas menyampaikan dengan penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk jagung di tingkat petani sebesar Rp5.500 per kilogram, ini memberikan dampak bagi kesejahteraan petani.
Menurutnya, produksi petani yang meningkat dan harga yang stabil membuat Nilai Tukar Petani (NTP) naik signifikan, dari 116 pada 2024 menjadi 124 pada 2025
Ia menegaskan bahwa hal ini merupakan bentuk dukungan dan komitmen Presiden Prabowo Subianto terhadap kedaulatan pangan
"Karena itulah, tahun ini kita tidak impor beras dan jagung lagi,” tegasnya
Zulhas juga menyampaikan untuk tahun 2026, pemerintah menargetkan Indonesia mencapai swasembada protein
"Tahun depan kita akan bangun besar-besaran sektor protein. Lampung menjadi salah satu provinsi yang akan dibangun pabrik pakan,” ujarnya
Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan komitmen Polri dalam mendukung program nasional swasembada pangan, khususnya komoditas jagung
Ia menyatakan bahwa target panen nasional mencapai 4 juta ton diyakini dapat tercapai melalui sinergi berbagai pihak
"Kontribusi Polri dalam rangka untuk mewujudkan swasembada pangan jagung dengan target hasil panen 4 juta ton, Insya Allah kita bisa wujudkan," ujar Dedi
Dedi menyebut untuk di Provinsi Lampung, Polri turut mendorong peningkatan produksi melalui penanaman jagung pada kuartal keempat tahun ini
Kegiatan dilakukan di lahan seluas 1.054,10 hektare yang tersebar di 15 kabupaten dan kota, dengan estimasi hasil panen mencapai 4.216,40 ton
"Secara khusus pada penanaman jagung kuartal keempat di Provinsi Lampung dilakukan pada lahan seluas 1.054,10 hektare yang tersebar pada 15 Kabupaten dan Kota dengan estimasi hasil panen sebanyak 4.216,40 ton," katanya
Pada agenda penanaman hari ini, Polri memfokuskan kegiatan di Kabupaten Lampung Selatan, tepatnya di Desa Ruguk, Kecamatan Ketapang, serta Desa Pisang, Kecamatan Penengahan. Lahan seluas 89 hektare disiapkan dengan proyeksi hasil panen sekitar 260 ribu ton
"Hari ini kita laksanakan penanaman pada lahan 89 hektare dengan estimasi hasil panen sekitar 260 ribu ton," ungkapnya
Wakapolri menyebutkan bahwa program ini merupakan wujud konsistensi Polri dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Upaya ini dilakukan secara berkelanjutan agar dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produksi pangan daerah
"Kegiatan ini adalah bentuk komitmen Polri untuk mendukung program ketahanan pangan secara konsisten dan berkelanjutan," tegasnya
Selain meningkatkan produksi, Polri juga berperan memperkuat cadangan pangan pemerintah melalui penyerapan hasil panen. Jagung hasil budidaya Polri di berbagai wilayah telah menjadi salah satu sumber pasokan yang diserap Perum Bulog untuk memenuhi stok nasional
Dedi menyebut khusus Provinsi Lampung, tercatat sebagai salah satu daerah dengan tingkat penyerapan jagung tertinggi di Indonesia. Provinsi ini mampu menyerap 19.724 ton atau 84,8% dari target 23.250 ton yang ditetapkan
"Lampung mampu menyerap jagung hingga 19.724 ton dan menjadi salah satu provinsi dengan daya serap tertinggi di Indonesia," tandasnya (*)

