Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pesta 500 Punk Bubar Damai di Kawasan Candi Sumberawan Singosari

Sigerindo Jatim - Sesudah Kapolsek Singosari AKP Octa Panjaitan mendapat konfirmasi dan koordinasi dari Dan Ramil ARM Edi Purwanto Koramil 26 Singosari, yang mana keduanya sudah mendapat laporan dari warga perihal adanya peningkatan jumlah pengunjung dari settingan acara dadakan, model anak anak punk akhir akhir ini, massa punk mereka merupakan pergeseran pusat acara dari titik Tumpang Malang karena dilarang dengan adanya perkembangan Letusan Gunung Semeru 01/12/2020 hingga hari ini 07/12/2020

Format Acara Undangan Punk bertiket harga 100 ribu rupiah tersebut dengan modus di beritahu secara mendadak kemana dan dimana pusat acara berkumpulnya, kepada korlap masing masing angkatan; dari punk angkatan 98 sd 2005 tersebut, dan korlap kota, hingga korlap pulau, anggota setiap korlap di media sosial WAG bisa 264 orang, saat itu mereka sudah berdatangan dari perwakilan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Tangerang, Jawa Tengah, Pasuruan dan Malang Raya, mulai dari jam 15.00 WIB hingga padat memuncak dari jam 18.00 sd 20.30 WIB, meskipun cuaca hujan sangat deras, justru tak menghalangi kedatangan konvoi dan kendaraan dari anak anak punk dari beberapa kota tersebut, yang ternyata menjadi bertambah banyak dan meruwah di Kawasan Tanah Perkemahan Perhutani Candi Sumber Awan Singosari dan Parkiran Pendopo Taman Kasurangganan, persis di depan pos loket masuk Kawasan Tanah Perhutani tersebut, bahkan di Tanah Perhutani sudah membuat panggung musik dan memainkan bunyi alat musik mereka, saat memasuki jam 18.00 WIB, dalam suasana hujan seperti itu.
Kesadaran Warga Mulai Bangkit

Perkembangan tersebut membuat perwakilan warga, pak kmp [60 thn] mulai mencari tahu; acara ini siapa yang menyelenggarakan, siapa yang bertanggung jawab, siapa yang mengundang, ini acara tamunya siapa dan apakah sudah berijin atawa tidak, ternyata pihak lembaga tidak tahu, pihak desa kebobolan tak tahu, KOMPAS tak tahu, Perhutani tak tahu, otomatis belum dapat ijin juga dari Polsek Singosari dan Koramil 26 Singosari

Babinsa dan Bhabinkamtibmas, baru dapat berita sesudah jam 18.30 karena warga sudah melihat bukti bukti bahwa meskipun daya hujan deras mulai jam 15.00 WIB hingga 20.30 WIB, tak mampu menahan dan membendung kedatangan konvoi anak anak punk yang sudah mencapai ratusan orang, diperkirakan 500 orang sd menuju 700 orang berkumpul beludak di sana, terutama di halaman parkir penuh, hingga halaman serambi Pendopo Taman Kasurangganan dan pos masuk perhutani,Cara Kerja Pembubaran Massa yang Humanis

Sebagai Bhayangkara Pembina Keamanan Ketertiban Masyarakat [ Bhabinkamtibmas sebagai Petugas POLRI di tingkat desa red. ] dan Bintara Pembina Desa [ Babinsa sebagai Pelaksana Lapangan Dan Ramil red. ], Gabungan Bhabinkamtibmas dan Babinsa memang mempunyai ciri SOP pembubaran massa nya yang mengancam dan mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat, biasanya menggunakan pendekatan pembubaran secara humanis

Bijak dan efektifnya Operasi Penertiban dan Keamanan Masyarakat tersebut, malam itu ternyata cukup 2 orang saja Basuki Bhabinkamtibmas POLRI Polsek Singosari dan Sunyoto Babinsa Pelaksana Dan Ramil Koramil 26 Singosari, berdua saja mereka berhasil dan mampu membubarkan massa tanpa ricuh, dan di selesaikan secara persuasif penuh kebapakan, tegas dan bersahaja dengan saling memahami situasi dan kondisi yang butuh segera di amankan dan ditertibkan.
Bukti Gangguan Kegiatan Ke Warga dan Rumahnya

Warga mulai gelisah dan cemas, saat mereka membawa botol botol minuman keras berjenis CUKRIK dan korlapnya mulai membagi bagikannya, dan mulai nampak lebih dari 50 orang lebih dalam keadaan kubam mabuk, dan mulai membangun suasana untuk menguasai lokasi dengan adanya 2 orang korlap yang mabuk, mulai menyanyi lagu, berjudul equality dan lagu berjudul sahabat hendak menikah, suasana semakin hangat dan meradang untuk menyanyikan 2 lagu dengan 2 pimpinan korlap yang menyanyikan dalam keadaan mabuk, massa sudah mulai terpimpin oleh mereka berdua, yang nampak sebelum nya membagi kan minuman kerasnya.
Sebab aktivitas sebanyak itu yang berdampak buruk ke mereka dan warga setempat

Minuman Cukrik, sulingan legen terakhir, dicampur alkohol, mereka sudah ada yang muntah, dan mabuk menabrak palang bambu rumah warga, muntah muntah.

Taman warga jadi WC umum, pagar di loncati kayak jempuran, sampai diterabas bengkok rebah pagar bamboonya,Semua Masih Diberi Keselamatan

Ini berkat leluhur dan Tuhan Sang Pelindung serta respon sigap petugas yang membawa *ka basuki an dan ka sunyoto an keselamatan warga, petugas beserta konvoi anak.anak punk* ; dalam binaan Dan Ramil ARM Edi Purwanto, yang untungnya sejak bertugas di koramil 29 Singosari, beliau sudah mampu membangun relasi dengan warga dan memberi nomor kontak nya jika ada gerak gerik yang mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat, segera melapor, sehingga saat warga semakin terganggu, segera terjadi koordinasi lapangan dengan petugas yang memiliki rasa kebapakan dan kewibawaan yang bersahaja, sopan santun mampu membubarkan anak anak punk yang sudah waktunya untuk dibubarkan, mengingat jumlah yang mabuk semakin meningkat, karena hampir ada 25 sd 30 botol @1,5 liter minuman keras Cukrik, oplosan yang baunya khas, ada warga yang berhasil mengenal dari aroma barunya,Respon Itu Memang Sangat Penting Guntur Bisowarno MSAP Studio Alam Kertosari
BERITA TERBARU