Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ketua Peka T Sukandi Angkat Bicara BPJS Buat Aturan Yang Tidak Manusiawi

Sigerindo Aceh Selatan - Ketua Pemerhati Kabupaten Aceh Selatan T Sukandi angkat bicara dia mengatakan yang bahwa dia menilai BPJS ibarat Binatang Buas buat aturan yang tidak manusiawi tentang Pinjer (SLIIP JARI)yang diterapkan BPJS Di Rumah Sakit Umum Yuliddin Awai jelas jelas Tidak Manusiawi ..??

Ketua Peka Aceh Selatan T. Sukandi dirinya mengaku angkat bicara ini jelas jelas tentang pemberitaan yang ditayang oleh SIGERINDO edisi Kamis 11/11/2021 yang tersentuh perasaannya,karena hal ini terjadi bukan hari ini saja, malah sudah beberapa hari sebelumnya juga hal yang sama dialami oleh kerabat dekatnya, sehingga dirinya merasa sangat kecewa,tentang penerapan sistem berobat yang diberlakukan oleh BPJS di RSUYA setelah membaca di media online sigerindo ini.

Dimana T. Sukandi menyebutkan mencermati berita dimedia Sigerindo edisi November 2021 tentang banyaknya pasien di RSUYA Tapaktuan Aceh Selatan mengeluh dengan sistiem yang diterapkan BPJS untuk proses pengambilan obat di apotik dan berobat mesti langsung diambil dengan sistiem PINJER atau SLIIP JARI oleh pasien yang bersangkutan tidak boleh diwakilkan pada siapapun

Diantaranya pengakuan seorang suami dari yang langsung memberitahukan keluhannya pada wartawan Sigerindo yang kebetulan juga sedang menemani istri beliau berobat mata juga mengalami hal yang sama, hanya perbedaannya sang suami yang istrinya bernama Hj Misluna warga Kelurahan Kampong Hilir Tapaktuan yang kena penyakit stroke yang sudah menahun sang suami Hj Misluna ini kecewa berat karna tidak dapat menerima obat tanpa melakukan pinjer printer oleh yang bersangkutan berdasarkan resep yang diberikan dokter kepadanya, dengan berlinang air mata menahan emosi beliau sampaikan keluahannya pada wartawan sigerindo bahwa selama ini beliau setiap Minggu bolak balik kerumah sakit mengambil obat,namun baru kali ini beliau tidak dapat membawa obat istrinya yang sakit strok terbujur kaku setengah lumpuh dirumah

Sementara sang wartawan yang menemani istri berobat mata mendapatkan obat karna istrinya langsung yang mengambilnya

Oleh karna itu fakta langsung yang dilihat dan dialami sang wartawan tersebut membuat awak media ini langsung tanyakan sistiem yang diterap oleh BPJS ini langsung kepada yang mewakili BPJS di RSUYA saudari NANDA OKTAVINDYA kata beliau yang mewakili BPJS sitiem ini sudah diberlakukan dalam beberapa hari akan tetapi NANDA OKTVINDYA tidak dapat menunjukkan tentang dasar aturan yang diberlakukan itu adalah aturan yang diperintah langsung dari Pusat

Atas data yang berdasarkan fakta yang saya dapat bukan sekedar membaca berita tapi saya langsung hubungi wartawan Sigerindo sehingga dapatkan info akurat

Maka berdasar info yang saya dapatkan itu saya berpendapat bahwa petugas BPJS yang dirumah sakit itu tidak memahami dengan jelas aturan yang diberlakukan itu sehingga implementasi pelaksanaannya dilapangan menimbulkan kerancuan mengakibat MALAPETAKA bagi para Pasien & keluarga Pasen yang ingin menebus obat berdasarkan resep yang dikeluarkan oleh Dokter RSUYA

Atau BPJS Aceh Selatan sendiri yang tidak dapat menunjuk dengan baik penempatan para pegawainya bertugas di RSUYA

BPJS adalah lembaga SOSIAL ORIENTIT lembaga ini dilahirkan untuk urusan kemanusiaan malahan pemerintah selalu saja mencari inovasi baru bagaimana cara untuk meefektifkan pelayanan kesehatan masyarakat ini dengan baik karana, SEGALA DANA OPERASIONAL BPJS INI BERASAL DARI KRISTALISASI KERINGAT RAKYAT

Secara LOGIKA & RASIONAL saya tidak percaya tentang aturan ini seperti yang disampaikan oleh petugas BPJS yang di RSUYA

Tetapi apa bila kemungkinannya adalah Benar seperti itu maka BPJS adalah Lembaga Yang Tidak Manusiawi Karena Sudah Kehilangan Empati Kemanusiaan
Dan bagaimana seandainya pasien itu, sedang koma atau sedang mengalami pendarahan berat ..atau lumpuh total idak sadarkan diriTutup.T,SKANDI (PeKA) (Yunardi,M.IS)
BERITA TERBARU