Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

HMI UIN STS Jambi Geruduk Rektorat, Tuntut Keadilan Pengeroyokan Kader HMI

Sigerindo,Jambi – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Korkom UIN STS Jambi menggelar aksi demonstrasi di gedung Rektorat UIN STS Jambi, pa Rabu siang (8/12/2021). Aksi ini buntut dari adanya dugaan pengeroyokan terhadap kader HMI, yang saat itu sedang melakukan diskusi Sejarah Islam di Fakultas Ekonomi Bisnis (FEBI) UIN STS JAMBI

Pantauan awak Media, Pada Rabu (8/12) aksi dimulai sekitar pukul 10.30 Wib. Aksi dengan jumlah massa sekitar 50 orang itu, diawali dengan konvoi di lingkungan kampus, dan kemudian berkumpul di depan Gedung Rektorat

Sebagaimana diketahui, tuntutan mahasiswa yang tergabung dalam HMI Koordinator Komisariat (Korkom) UIN STS Jambi ini meminta agar pihak Rektorat UIN STS Jambi menghentikan segala bentuk premanisme di Kampus UIN STS Jambi. Poin kedua, HMI Korkom UIN STS Jambi meminta Rektor UIN STS Jambi bersikap tegas dan meminta pihak rektorat harus memberikan sanksi tegas kepada oknum yang melakukan pengeroyokan kepada kader HMI tersebut

Silih berganti kader HMI melakukan orasi, dan meminta Rektor UIN STS Jambi dapat menemui mahasiswa saat itu. Namun, Rektor sedang tidak berada di tempat

Akhirnya, Wakil Rektor III Dr Bahrul Ulum menemui pendemo. Sempat terjadi aksi dorong-dorongan, lantaran massa berusaha menerobos masuk rektorat

Hanya saja, pihak UIN hanya membatasi 20 orang untuk berdiskusi di ruangan, atau melakukan diskusi di ruang Auditorium. Situasipun sempat memanas, dan nyaris terjadi bentrok dengan mahasiswa lainnya, yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)

Pihak keamanan kampus berusaha merelai perseteruan tersebut, dan akhirnya dilakukan diskusi antar HMI Korkom UIN STS Jambi dengan Wakil Rektor III

Wakil Rektor III UIN STS Jambi, Dr Bahrul Ulum saat berdiskusi dengan Korkom HMI UIN STS Jambi menegaskan, bahwa memang dalam aturan tertulis, organisasi ekstra tidak diperbolehkan dibawa-bawa ke kampus. Dan selama ini, pihaknya tidak membedakan antar organisasi yang satu dengan yang lain. Mahasiswa yang memiliki potensi, berpeluang untuk dibawa ke tingkat Nasional.

“Atas tuntutan adek-adek, akan saya sampaikan ke pak rektor untuk segera ditindaklanjuti,” ujarnya
Terkait permintaan HMI yang ingin pihak rektorat memberikan penegasan dalam waktu 1x24 jam, belum disanggupi Bahrul Ulum

“Saya belum bisa memastikan, karena harus menyampaikan kepada rektor,” ujarnya
Akhirnya, setelah diskusi yang alot, dicapai kesepakatan, bahwa HMI Korkom UIN STS Jambi Meminta pihak rektor mengeluarkan surat keputusan rektor tentang regulasi OKP ekstra. Kedua, sanksi tegas beserta buktinya terhadap pembubaran dan pengroyokan diskusi HMI pada beberapa hari lalu. Poin ketiga, meminta ketegasan dari pihak terkait dari dua poin tersebut dalam jangka waktu 2x24 jam. Pernyataan tersebut ditandatangani bersama dengan legalitas materai oleh perwakilan Korkom HMI dan pihak rektorat

Untuk diketahui bersama, Demonstrasi ini berawal dari oknum Anggota PMII UIN Jambi yang berusaha membubarkan diskusi mengenai sejarah Islam yang di inisiatori oleh HMI. Kericuhan bermula saat ketua Senat Mahasiswa (SEMA) dan ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ekonomi dan bisnis islam meminta surat izin menggelar kegiatan. Kedua pihak awalnya menyepakati surat kegiatan bisa di berikan saat kegiatan telah selesai

Lebih lanjut, dari keterangan yang sama, dijelaskan Sema dan Dema bersama oknum kader-kader PMII Komisariat UIN STS Jambi yang mengenakkan atribut PMII kembali datang dengan tujuan membubarkan diskusi. Sehingga terjadilah pengeroyokan kepada mahasiswa HMI yang menggelar diskusi tersebut. (Tim)
BERITA TERBARU