Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SINKRONISASI VIBRASI LARUNG SESAJEN KEPALA KEBO BULE di Pantai Ngliyep Malang

Sigerindo Jawa Timur - Purwosari Purworejo Pasuruan Jawa Timur, Rabu Pon, 10 Agustus 2022. LARUNG SESAJEN AGUNG di Pantai SAMUDERA, dimana Samudera adalah pusat asal mula berpusatnya keberadaan dari TIRTA PAWITRA SAR, dengan Kita Memikirkan Mengucapkan Melakukan Keluhuran Berpikir Berucap Bertindak sesuai Tradisi Luhur Bangsa Nusantara. Itulah Larung Sesajen Kepala Kerbo Gunung Kombang Pantai Ngliyep Malang dalam Pimpinan. arahan, komando Ki Jati Supriyanto, Budayawan Malang Jawa Timur, Jalan Tapak Siring Kota Malang.

Dasar Tradisi Pertama Larung Sesajen Samudra.
Larung SESAJEN Kepala Kerbo Bule Gunung
Kombang Pantai Ngliyep Malang di Samudera Selatan 9/08/2022

Samudramantana (Dewanagari: समुद्रमन्थन;IAST: Samudramanthana) atau Ksirasagaramantana (Dewanagari: क्षीरसागरमन्थन;IAST: Kṣirasāgaramanthana) merupakan salah satu cerita mitos agama Hindu yang tercatat dalam beberapa kitab-kitab Purana, serta tersisipkan di dalam naskah Adiparwa, kumpulan pertama dari 18 kitab ..., perihal awal mula kejadian AIR SUCI KEHIDUPAN LANGGENG, yaitu TIRTA PAWITRA SARI. dimana segala rahmat karunia derajat satuan demi satuan kebaikan, kemuliaan, keagungan, kesehatan, kemakmuran, kesejahteraan, kearifan dan kebijaksaan serta kebahagiaan lahir dan batin ada di dalam Air Suci Kehidupan Langgeng Tirta Pawitra Sari tersebut.

Acara Berdoa Larung Sesajen Samudramantana
Di mulai pukul 15.00 oleh Ki Jati Supriyanto bersama 4 lainnya, Ki Purbo dari Trowulan Mojokerto, Ki Arya Kudus Jawa Tengah, beseta keluarganya semua mengenakan busana baju lengkap putih putih dan adat budaya jawa ikat kepala atawa blangkon kepala khas seni budaya adat tradisi nusantara, khususnya Tradisi Jawa

Disusul lanjutan doa oleh Ki Ageng Aji Panembahan
KRMH Akso Prabu Wisnu Aji, dengan peserta lainnya yang terpanggil turut berdoa berupa rangkaian doa arah doa masing masing selaras dengan wujud menyalakan dupa nya di lokasi para pendoa terdahulu di atas

Respon angin dan sinar matahari dan suara deburan ombak.
Angin laut bertiup sangat kencang terbukti, Kita kesulitan membakar dupa syukur, dupa pujian, dupa penyelaras, dupa permohonan dan dupa arah doa japa mantra Kita.

Perubahan warna awan gumawan, nampak dari gelap menjadi terang, dari tertutup awan hingga terkuwaklah celah celah gumawan untuk sinar matahari sore hari

Ombak lautan samudera terasa dan terdengar lebih menggelora.
Harapan Selaras Dengan Vibrasi Energi Tirta Pawitra Sari pada awal mulanya di Samudera Samuderamantana, baru terjawab pada hujan turun sekitar jam 18.30 hingga 19.30 WIB.

Dimana seluruh rombongan dari Team Inti hingga Jejaring Seduluran dan Kawan Kawan Ki Jati Supriyanto memang tahu serta sadar sekali, sekarang bukan bulan hujan, apalagi hujan di tepi pantai, Pantai Ngliyep Gunung Kombang

Medan Magnet Alam Gunung Kombang sedemikian besarnya sehingga semua gelombang akses signal internet tak mampu menembusnya

Gunung Kombang Pantai Ngliyep seperti berada di tengah tengah dari dua belahan tampak pandang 2 sisi Pantai Ngliyep tersebut, sebelah kanan dan sebelah kiri dari Gunung Kombang, alam tepi karang pantai dengan suara deburan ombak serta pemandangannya sangat indah dan eksotis sekali.

Sebuah tempat yang sungguh sangat diberkati dan dirahmati oleh Tuhan Sang Pencipta untuk melakukan SESAJEN AGUNG LARUNG SESAJEN KEPALA KERBO BULE di Pantai Ngliyep tersebut.

Dasar Tradisi Kedua Larung Sesajen Samudera.
Berupa Kepala Kerbo Bule di Gunung Kombang Pantai Ngliyep Malang 9/08/2022
Gunung Kombang Sebagai Gunung Mandara

Mandara (Dewanagari: मन्दर, मन्दार; IAST: mandara, mandāra) adalah namagunung yang disebutkan dalam kisah Samudramantana dalam mitologi Hindu. Gunung tersebut digunakan sebagai tongkat pengaduk Lautan Susu atau Ksirasagara.Nagaraja Basuki berperan sebagai tali yang melilit gunung tersebut, dan ditarik-tambangoleh dua kelompok yang terdiri dari para dewadan asura.

Untuk mengeluarkan adanya Sumber Air Suci Kehidupan Langgeng, Tirta Pawitra Sari dari dasar Samuderamantana adaNya, membutuhkan teknologi Gunung Mandara dalam hal ini Gumung Kombang

Kita semua dihadapan pada situasi kondisi di lapangan berupa momen momen dalam menunggu Dawuh Spiritual, untuk melakukan saat jam yang paling tepat dalam Larung Sesajen Kebo Bule secara aktual ditempat Gunung Kombang Ngliyep berlangsung dari Jam 16.00 hingga Jam 19.15 WIB, sebab dalam proses menunggu ada nomena dan fenomena situasi kondisi alamnya saat itu, disertai hujan turun rintik rintik deras, menderas hingga menjadi hujan rintik rintik

Acara LARUNG SESAJEN KEPALA KERBO BULE lengkap dengan Janur. Cok Bakal, Bubur Sengkolo, Bubur Jati Diri, Dulur 4, 5 Pancer, Tumpengan, Bunga Sekar Jagad, Jajanan Pasar, Buah Buahan beserta kelengkapan upacara LARUNG SESAJEN KEPALA KERBO BULE lainnya.

Acara pemberangkatan Larung Sesajen Kebo Bule Gunung Kombang Pantai Ngliyep Malang, dimulai sekitar jam 19.30 selesai 21.00 wib

Acara arakan berlangsung dengan penuh hikmat dan rasa persembahan kepada sesepuh, para sepuh dan adi sepuh, para leluhur nusantara, para penjaga alam serta petugas alam, untuk selaras dengan kehendak Tuhan Yang Maha Esa, Maha Agung dan Maha Suci

Berlangsungnya ACARA PUNCAK LARUNG SESAJEN KEPALA KERBO BULE

Sesudah seluruh sesembahan Larung Sesajen Kepala Kerbo Bule sampai di tempat larung di sisi selatan Gunung Kombang Pantai Ngliyep tersebut, pemandu acara segera membuka acara, memberikan arahan tujuan dan manfaatnya, serta siapa saja yang bakal memimpin doa dan arah doanya.

Doa diawali dengan membakar DUPA Dupaning Pangeran Gusti Kang Maha Agung, Kang Maha Suci dan Kang Maha Mulia, arah doa dan doa pujian serta doa penyelaras dan doa permohonan luhur mulia suci semua peserta dan terutama tujuan khususnya, oleh Ki Jati Supriyanto serta tujuan mulia acara Larung Sesajen Kebo Bule
Bersamaan dengan diawali doa awal Larung Sesajen Kebo Bule tersebut, hujan rintik rintiknya sudah mulai mereda dan berhenti

Doa selanjutnya oleh Ki Suryo Candi Jago Tumpang Malang untuk semua wujud permohonan peserta dan rasa syukur pada semua tatanan agung di sana serta di nusantara, serta hubungan dengan saudara 4 Kita semua

Doa selanjutnya adalah Ki Sutarno dari Padepokan Sukorini Kendalisodo Semarang untuk ketenteraman dan kesejahteraan Nusantara bagi seluruh warganya, dijauhkan dari segala penyakit dan bahaya, serta dimudahkan sandang, pangan dan papan serta diangkat derajat keagungan dan kemuliaannya

Doa penutup oleh Ki Arya dari Kota Kudus dilakukan dengan demikian khusuk, hening dan diam tanpa suara apapun dari mulutnya, begitu lama, baru acara lempar Larung Sesajen Kepala Kerbo Bule, dimulai diawali dengan Larung Kerbo Bulenya, Kerbo Hitam dan semua sesembahan lainnya

Terang Sinar Sosok Bulan kurang 5 hari, yaitu Bulan di Tanggal 9 dan 10 Jawa Langsung Sumunar Menampaknya Sosok Dirinya, sesudah seluruh doa dan seluruh sesembahan LARUNG AGUNG LARUNG SESAJEN KEPALA KERBO BULE, selesai diselenggarakanNya.

Damai
Rahayu
Sinkronisasi
Sinkronisasi Diri, Antar Diri dalam kesejagatan
[Salam dari Prof. IGP Suryadarma, Etnoscience dan Etnoekologi serta Etnobotani bersama alam kesejagatan makro mikro].
Salam METAL : ManEmbah ToTAL [Ki Sutarno]
Penulis & Aplikator : Guntur Bisowarno
BERITA TERBARU