Pilrek UHO Harus Menjadi Roll Model Demokrasi Di Sultra
Sigerindo Sultra Kendari -- Ada baiknya kita menjernihkan pikiran, hati dan perasaan terlebih dahulu tanpa embel-embel politis, primordial dan kepentingan apapun dalam melihat setiap proses perjalanan pemilihan orang nomor satu yang akan menduduki jabatan strategis yang ada di Universitas Halu Oleo (UHO). Kita harus berangkat dari bahwa kompetisi pemilihan rektor
Pemilihan pucuk pimpinan Universitas Halu Oleo (UHO) adalah sesuatu yang tidak bisa kita pandang enteng, keterlibatan dan partisipasi kita amat sangat di butuhkan sebagai wujud rasa kepedulian kita terhadap almamater tercinta
Transformasi regenerasi dan kepemimpin menjadi suatu keharusan dalam setiap periode menjadi pemimpin. Upaya itu semata mata hanya untuk menjadikan kampus besar yang ada di Sulawesi Tenggara sebagai kawah candradimuka menciptakan dan membentuk calon-calon pemimpin di masa depan, menjadi labolatorium ilmu dan pengetahuan dengan segala prosesnya, menjadi ruang pengabdian yang menjadikan kita semakin bermanfaat untuk masyarakat
Tentu hal yang paling penting adalah bagaimana membangun Sumber Daya Manusia yang semakin maju, bermanfaat, sinergi dan berdaya saing yang sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi. Kuatnya institusi pendidikan karena anggota yang solid yang memahami setiap posisi, peran daan tanggung jawab dalam menjalankan tupoksinya. Kepeloporan pemimpin pendidikan untuk memberikan terobosan guna menjawab masalah pendidikan yang semakin kompleks dan tantangan di era globalisasi dan modernisasi
Sebagai pemimpin institusi pendidikan harus lebih jelih, aktual dan pro aktif menjadi sumber solusi tantangan pendidikan. Hadirnya pemimpin yang berkualitas, berintegritas dan punya kapasitas yang mumpuni harus mampu menjawab kecenderungan kepemimpinan sebelumnya
Membangun kepercayaan dan integritas diri dikalangan mahasiswa sangat penting. Sehingga posisi dan legitimasi yang didukung oleh kekuatan mahasiswa akan lebih muda menggerakkan seluruh instrumen dan memobilisasi ketika persoalan itu ada. kerja-kerja konsolidasi sangat di butuhkan mengingat sekarang hadirnya pemimpin baru di institusi pendidikan menjadikan tantangan tersendiri untuk kalangan mahasiswa
*Kampus Roll Model Demokrasi Dan Lahirnya Pemimpin*
Kampus merupakan ladang kepemimpinan masa depan. Para calon pemimpin yang akan di percayakan hendaknya memikirkan konsep, gagasan, visi misi dan strategi bagaimana membangun nawacita pendidikan yang semakin baik dari hari ke hari dan dari waktu ke waktu. Orientasi perguruan tinggi yang ada di Sulawesi Tenggara tidak hanya mencetak para sarjana, sumber daya manusia yang melimpah tetapi bagaimana sudah harus bertransformasi menjadi visi-misi yang harus kita aktualisasikan menuju tatanan masyarakat yang adil, sejahtera dan makmur dari manfaat pendidikan itu sendiri
Kampus dan institusi pendidikan juga harus menjadi roll model tentang praktek-praktek politik dan demokrasi yang baik, berintegritas, substansial dan bermartabat agar melahirkan pemimpin yang mampu menjawab setiap persoalan kemelut pendidikan yang ada di kampus besar dan tercinta Universitas Halu Oleo (UHO). Pemimpin institusi pendidikan juga harus berpikir mampu melampaui generasi dan zaman tentang apa yang dibutuhkan kedepan, bukan hanya sebagai formalitas tetapi harus menjadi sebuah gerakan kongkret dan nyata bagi semua orang.
Keberhasilan sebuah kepemimpinan pada hakikatnya tidak diukur hanya pada satu periode saja, tapi juga dilihat dari daya tahan pemimpin pada masa-masa selanjutnya apakah terjadi kemunduran atau kemajuan supaya terus menjadi evaluasi dan pembelajaran generasi berikutnya untuk terus berbenah menjadi bentuk yang utuh dan sesuai apa yang di harapkan oleh mahasiswa, masyarakat bangsa dan negara yang kita cintai ini
Olehnya itu perlu disusun kembali sebuah format, metode yang tidak semata mata hanya untuk mencari kepentingan pribadi tetapi mampu bermanfaat sesama khususnya masyarakat dan mahasiswa yang ada di Sulawesi Tenggara
Olehnya itu pentingnya sebuah institusi pendidikan yang kuat, berintegritas untuk terus menciptakan dan membentuk karakter kepemimpinan yang berkepribadian di tengah degradasi dan krisisnya legitimasi pemimpin saat ini
Pimpinan dari institusi pendidikan harus menjadi icon. Ia merupakan pengambil keputusan dan leader tertinggi di lembaganya yang harus mempertanggungjawabkan pengelolaan lembaga yang lebih transparan dan akuntabilitas
*Partisipasi Mahasiswa Dalam Mengawal Pilrek UHO*
Partisipasi mahasiswa harus menjadi instrument edukasi dan sosialisasi untuk menghindari polarisasi dan chaos politik. Kita harus bisa menciptakan iklim akademik yang baik dan sejuk dalam ruang pendidikan, persoalan siapa yang terpilih kita serahkan kepada pengambil kebijakan yang mempunyai otoritas dan takdir tuhan
Sebab pesta demokrasi dalam pemilihan rektor di Universitas Halu Oleo (UHO) adalah event yang sangat bergengsi dan momentum tertinggi dalam sebuah institusi pendidikan. Mengukur kualitas demokrasi bukan hanya seberapa besar senat menyalurkan hak suaranya untuk memilih tetapi seberapa besar partisipasi dan kontribusi kita dalam memberikan pikiran-pikiran yang baik, gagasan, dan ide untuk kemajuan UHO ke depan, menjadi kampus yang modern bukan hanya besar di Indonesia bagian timur tetapi secara nasional harus kita perjuangkan
Pemilihan Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) juga adalah sarana dan arena untuk menampilkan calon-calon pemimpin terbaik serta berkompetensi yang akan menduduki jabatan strategis di Universitas Halu Oleo (UHO)
Pemilihan tersebut bukan bicara menang dan kalah, tetapi mereka yang telah memenuhi syarat dan kriteria mempunyai ruang dan kesempatan yang sama untuk melakukan pengabdian yang lebih luas dan besar lagi. Semua pikiran, ide, gagasan dan visi misinya semata mata hanya untuk kebaikan Universitas Halu Oleo (UHO) tercinta
Menurut penulis yang juga sala satu alumni Universitas Halu Oleo (UHO) semua figur mesti mempunyai iktikad baik dan harapan panjang melebihi tarikan nafas tentang tata kelola lembaga pendidikan yang baik, akuntabilitas dan transparan. Semua itu demi terciptanya kampus besar yang menjadi corong dan lokomotif yang ada di Sulawesi Tenggara. Maka dengan demikian biarkanlah semua calon berkompetisi dengan hak politik dan demokrasi yang sama, sebab ini juga bisa membuat kita semakin sadar tentang bagaimana kedewasaan dalam berpolitik dan menjadi contoh demokrasi yang baik
*Penguatan Lembaga Institusi Pendidikan*
Dalam pemilihan Rektor Univesitas Halu Oleo (UHO harus menjadi ruang pertarungan gagasan bukan hanya tentang bagaimana kuatnya loby-loby politik agar tradisi intelektual harus tetap hidup karena ada perdebatan, konfrontasi dan wacana. Penulis semakin yakin dengan munculnya berbagai calon yang mempunyai treck record, sepak terjang, terobosan dan rekam jejak yang sangat mumpuni mampu menjadi pemimpin institusi pendidikan yang idel yang tidak bisa di ragukan lagi kapasitasnya
Melihat keadaan tersebut, berharap semua mahasiswa bisa menjemput momentum ini dengan suka cita, penuh kebahagiaan dengan harap selalu ada kebaikan dan jalan solusi kedepan dari setiap kemelut pendidikan yang sangat kompleks. Biar bagaimanapun juga ini adalah salah satu momen yang penuh makna dan keistimewaan para mahasiswa sebab ini bukan hanya sekedar seremonial, formalitas yang hanya sekedar menggugurkan tanggung jawab dalam setiap perjalanan pemilihan rektor di Universitas Halu Oleo (UHO) tetapi ke depan kita mempunyai tanggung jawab yang sangat besar kepada almamater tercinta
Penulis juga semakin yakin dan sadar mahasiswa adalah tulang punggung masa depan bangsa, daerah, dan negara. Mereka memikul tanggung jawab besar sebagai estafet kepemimpinan yang akan memperbaiki tatanan sosial, ekonomi, politik, dan budaya di Sulawesi Tenggara. Posisi mahasiswa sebagai intelektual yang tercerahkan memberikan mereka peran strategis dalam menggerakkan perubahan, salah satunya disinilah medan tanggung jawab dan ruang pengabdian kita yang sesungguhnya
Sejarah telah membuktikan bahwa mahasiswa memiliki kekuatan besar untuk mengubah perjalanan bangsa. Perubahan itu tidak datang begitu saja, melainkan melalui proses panjang, perjuangan, dan konsistensi yang tinggi dan kampus sebagai ruang, kawah candradimuka da instrumen yang menggerakkan semua itu
Kita adalah generasi baru yang akan menjadi bagian dari sejarah, ciptakanlah sesuatu yang berbeda dari sekitar kalian. Kehadiran mahasiswa tidak hanya untuk berdiri di menara gading, tetapi harus mampu berkontribusi langsung kepada masyarakat, Tuntunlah dirimu menjadi satu kesatuan yang akan menjadi kekuatan pengubah. Seperti halnya pemilihan Rektor di Universitas Halu Oleo (UHO) saat ini. Harus menjadi ruang pengabdian dan panggilan hati nurani untuk berbuat yang terbaik
Menjadi pemimpin berarti membangun harapan dan visi yang jauh ke depan melampaui generasi, sesuai dengan cita-cita pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
Tulisan ini adalah salah satu bentuk kepedulian kepada almamater tercinta, yang muncul dari keresahan pikir dalam melihat keadaan saat ini. Bukan juga ada indikasi politis yang menggiring wacana, opini atau atau apapun itu. Ini lahir dari hati nurani atas kepedulian kepada institusi pendidikan khusunya Universitas Halu Oleo (UHO) tercinta yang telah menempa dan menggembleng generasi bangsa selama ini
Selamat Berpesta Demokrasi tanpa ada Polarisasi dan chaos politik
Oleh : Rasmin Jaya
Alumni FISIP UHO
Pemilihan pucuk pimpinan Universitas Halu Oleo (UHO) adalah sesuatu yang tidak bisa kita pandang enteng, keterlibatan dan partisipasi kita amat sangat di butuhkan sebagai wujud rasa kepedulian kita terhadap almamater tercinta
Transformasi regenerasi dan kepemimpin menjadi suatu keharusan dalam setiap periode menjadi pemimpin. Upaya itu semata mata hanya untuk menjadikan kampus besar yang ada di Sulawesi Tenggara sebagai kawah candradimuka menciptakan dan membentuk calon-calon pemimpin di masa depan, menjadi labolatorium ilmu dan pengetahuan dengan segala prosesnya, menjadi ruang pengabdian yang menjadikan kita semakin bermanfaat untuk masyarakat
Tentu hal yang paling penting adalah bagaimana membangun Sumber Daya Manusia yang semakin maju, bermanfaat, sinergi dan berdaya saing yang sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi. Kuatnya institusi pendidikan karena anggota yang solid yang memahami setiap posisi, peran daan tanggung jawab dalam menjalankan tupoksinya. Kepeloporan pemimpin pendidikan untuk memberikan terobosan guna menjawab masalah pendidikan yang semakin kompleks dan tantangan di era globalisasi dan modernisasi
Sebagai pemimpin institusi pendidikan harus lebih jelih, aktual dan pro aktif menjadi sumber solusi tantangan pendidikan. Hadirnya pemimpin yang berkualitas, berintegritas dan punya kapasitas yang mumpuni harus mampu menjawab kecenderungan kepemimpinan sebelumnya
Membangun kepercayaan dan integritas diri dikalangan mahasiswa sangat penting. Sehingga posisi dan legitimasi yang didukung oleh kekuatan mahasiswa akan lebih muda menggerakkan seluruh instrumen dan memobilisasi ketika persoalan itu ada. kerja-kerja konsolidasi sangat di butuhkan mengingat sekarang hadirnya pemimpin baru di institusi pendidikan menjadikan tantangan tersendiri untuk kalangan mahasiswa
*Kampus Roll Model Demokrasi Dan Lahirnya Pemimpin*
Kampus merupakan ladang kepemimpinan masa depan. Para calon pemimpin yang akan di percayakan hendaknya memikirkan konsep, gagasan, visi misi dan strategi bagaimana membangun nawacita pendidikan yang semakin baik dari hari ke hari dan dari waktu ke waktu. Orientasi perguruan tinggi yang ada di Sulawesi Tenggara tidak hanya mencetak para sarjana, sumber daya manusia yang melimpah tetapi bagaimana sudah harus bertransformasi menjadi visi-misi yang harus kita aktualisasikan menuju tatanan masyarakat yang adil, sejahtera dan makmur dari manfaat pendidikan itu sendiri
Kampus dan institusi pendidikan juga harus menjadi roll model tentang praktek-praktek politik dan demokrasi yang baik, berintegritas, substansial dan bermartabat agar melahirkan pemimpin yang mampu menjawab setiap persoalan kemelut pendidikan yang ada di kampus besar dan tercinta Universitas Halu Oleo (UHO). Pemimpin institusi pendidikan juga harus berpikir mampu melampaui generasi dan zaman tentang apa yang dibutuhkan kedepan, bukan hanya sebagai formalitas tetapi harus menjadi sebuah gerakan kongkret dan nyata bagi semua orang.
Keberhasilan sebuah kepemimpinan pada hakikatnya tidak diukur hanya pada satu periode saja, tapi juga dilihat dari daya tahan pemimpin pada masa-masa selanjutnya apakah terjadi kemunduran atau kemajuan supaya terus menjadi evaluasi dan pembelajaran generasi berikutnya untuk terus berbenah menjadi bentuk yang utuh dan sesuai apa yang di harapkan oleh mahasiswa, masyarakat bangsa dan negara yang kita cintai ini
Olehnya itu perlu disusun kembali sebuah format, metode yang tidak semata mata hanya untuk mencari kepentingan pribadi tetapi mampu bermanfaat sesama khususnya masyarakat dan mahasiswa yang ada di Sulawesi Tenggara
Olehnya itu pentingnya sebuah institusi pendidikan yang kuat, berintegritas untuk terus menciptakan dan membentuk karakter kepemimpinan yang berkepribadian di tengah degradasi dan krisisnya legitimasi pemimpin saat ini
Pimpinan dari institusi pendidikan harus menjadi icon. Ia merupakan pengambil keputusan dan leader tertinggi di lembaganya yang harus mempertanggungjawabkan pengelolaan lembaga yang lebih transparan dan akuntabilitas
*Partisipasi Mahasiswa Dalam Mengawal Pilrek UHO*
Partisipasi mahasiswa harus menjadi instrument edukasi dan sosialisasi untuk menghindari polarisasi dan chaos politik. Kita harus bisa menciptakan iklim akademik yang baik dan sejuk dalam ruang pendidikan, persoalan siapa yang terpilih kita serahkan kepada pengambil kebijakan yang mempunyai otoritas dan takdir tuhan
Sebab pesta demokrasi dalam pemilihan rektor di Universitas Halu Oleo (UHO) adalah event yang sangat bergengsi dan momentum tertinggi dalam sebuah institusi pendidikan. Mengukur kualitas demokrasi bukan hanya seberapa besar senat menyalurkan hak suaranya untuk memilih tetapi seberapa besar partisipasi dan kontribusi kita dalam memberikan pikiran-pikiran yang baik, gagasan, dan ide untuk kemajuan UHO ke depan, menjadi kampus yang modern bukan hanya besar di Indonesia bagian timur tetapi secara nasional harus kita perjuangkan
Pemilihan Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) juga adalah sarana dan arena untuk menampilkan calon-calon pemimpin terbaik serta berkompetensi yang akan menduduki jabatan strategis di Universitas Halu Oleo (UHO)
Pemilihan tersebut bukan bicara menang dan kalah, tetapi mereka yang telah memenuhi syarat dan kriteria mempunyai ruang dan kesempatan yang sama untuk melakukan pengabdian yang lebih luas dan besar lagi. Semua pikiran, ide, gagasan dan visi misinya semata mata hanya untuk kebaikan Universitas Halu Oleo (UHO) tercinta
Menurut penulis yang juga sala satu alumni Universitas Halu Oleo (UHO) semua figur mesti mempunyai iktikad baik dan harapan panjang melebihi tarikan nafas tentang tata kelola lembaga pendidikan yang baik, akuntabilitas dan transparan. Semua itu demi terciptanya kampus besar yang menjadi corong dan lokomotif yang ada di Sulawesi Tenggara. Maka dengan demikian biarkanlah semua calon berkompetisi dengan hak politik dan demokrasi yang sama, sebab ini juga bisa membuat kita semakin sadar tentang bagaimana kedewasaan dalam berpolitik dan menjadi contoh demokrasi yang baik
*Penguatan Lembaga Institusi Pendidikan*
Dalam pemilihan Rektor Univesitas Halu Oleo (UHO harus menjadi ruang pertarungan gagasan bukan hanya tentang bagaimana kuatnya loby-loby politik agar tradisi intelektual harus tetap hidup karena ada perdebatan, konfrontasi dan wacana. Penulis semakin yakin dengan munculnya berbagai calon yang mempunyai treck record, sepak terjang, terobosan dan rekam jejak yang sangat mumpuni mampu menjadi pemimpin institusi pendidikan yang idel yang tidak bisa di ragukan lagi kapasitasnya
Melihat keadaan tersebut, berharap semua mahasiswa bisa menjemput momentum ini dengan suka cita, penuh kebahagiaan dengan harap selalu ada kebaikan dan jalan solusi kedepan dari setiap kemelut pendidikan yang sangat kompleks. Biar bagaimanapun juga ini adalah salah satu momen yang penuh makna dan keistimewaan para mahasiswa sebab ini bukan hanya sekedar seremonial, formalitas yang hanya sekedar menggugurkan tanggung jawab dalam setiap perjalanan pemilihan rektor di Universitas Halu Oleo (UHO) tetapi ke depan kita mempunyai tanggung jawab yang sangat besar kepada almamater tercinta
Penulis juga semakin yakin dan sadar mahasiswa adalah tulang punggung masa depan bangsa, daerah, dan negara. Mereka memikul tanggung jawab besar sebagai estafet kepemimpinan yang akan memperbaiki tatanan sosial, ekonomi, politik, dan budaya di Sulawesi Tenggara. Posisi mahasiswa sebagai intelektual yang tercerahkan memberikan mereka peran strategis dalam menggerakkan perubahan, salah satunya disinilah medan tanggung jawab dan ruang pengabdian kita yang sesungguhnya
Sejarah telah membuktikan bahwa mahasiswa memiliki kekuatan besar untuk mengubah perjalanan bangsa. Perubahan itu tidak datang begitu saja, melainkan melalui proses panjang, perjuangan, dan konsistensi yang tinggi dan kampus sebagai ruang, kawah candradimuka da instrumen yang menggerakkan semua itu
Kita adalah generasi baru yang akan menjadi bagian dari sejarah, ciptakanlah sesuatu yang berbeda dari sekitar kalian. Kehadiran mahasiswa tidak hanya untuk berdiri di menara gading, tetapi harus mampu berkontribusi langsung kepada masyarakat, Tuntunlah dirimu menjadi satu kesatuan yang akan menjadi kekuatan pengubah. Seperti halnya pemilihan Rektor di Universitas Halu Oleo (UHO) saat ini. Harus menjadi ruang pengabdian dan panggilan hati nurani untuk berbuat yang terbaik
Menjadi pemimpin berarti membangun harapan dan visi yang jauh ke depan melampaui generasi, sesuai dengan cita-cita pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
Tulisan ini adalah salah satu bentuk kepedulian kepada almamater tercinta, yang muncul dari keresahan pikir dalam melihat keadaan saat ini. Bukan juga ada indikasi politis yang menggiring wacana, opini atau atau apapun itu. Ini lahir dari hati nurani atas kepedulian kepada institusi pendidikan khusunya Universitas Halu Oleo (UHO) tercinta yang telah menempa dan menggembleng generasi bangsa selama ini
Selamat Berpesta Demokrasi tanpa ada Polarisasi dan chaos politik
Oleh : Rasmin Jaya
Alumni FISIP UHO