Lembaga Aceh Culture and Education Gelar Seminar Sejarah Jalur Rempah Pantai Barat Selatan Aceh
Sigerindo Aceh Barat Daya -Lembaga Aceh Culture and Education menggelar seminar sejarah jalur rempah pantai barat selatan Aceh. Acara berlangsung di aula Bappeda Desa Keude Paya, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). Senin, 28/7/2025
Asisten Pemerintahan Setdakab Musawir menyampaikan, apresiasi yang setinggi-tingginya kepada panitia pelaksana dan lembaga Aceh Culture and Education, yang telah menggagas kegiatan ini sebagai bagian dari upaya merawat ingatan kolektif kita terhadap sejarah besar Aceh dan Nusantara, terkhususnya pada masa keemasan perdagangan rempah
"Abdya, khususnya kawasan Bandar Susoh dan Kuala Batu, pernah menjadi salah satu titik penting dalam peta perdagangan rempah internasional,"Ungkapnya
Selanjutnya Musawir menjelaskan, dari pelabuhan inilah dahulu cengkeh, pala, lada, dan komoditas lainnya berlayar ke berbagai penjuru dunia. Tidak hanya membawa hasil bumi, namun juga peradaban, ilmu pengetahuan, dan nilai-nilai budaya yang kini menjadi bagian dari identitas kita
Oleh karena itu, kegiatan seminar ini bukan hanya sebuah pertemuan akademik, tetapi juga sebuah bentuk penghormatan terhadap sejarah panjang masyarakat pesisir Barat-Selatan, dalam memainkan peran strategis dalam hubungan ekonomi dan budaya antar bangsa
"Kita patut bangga, namun kebanggaan itu harus kita barengi dengan tanggung jawab untuk terus melestarikan peninggalan sejarah tersebut, baik melalui riset, pelestarian situs, maupun edukasi generasi muda kita." Tambahnya
Ia meyakini, melalui seminar ini akan lahir gagasan-gagasan segar dan rekomendasi-rekomendasi penting untuk mendorong pengembangan kawasan cagar budaya dan jalur rempah menjadi bagian dari potensi ekonomi kreatif dan pariwisata berkelanjutan di masa depan.
Pemkab Abdya tentu menyambut baik inisiatif ini, dan berjanji akan memberikan dukungan dalam upaya pelestarian sejarah dan budaya. Kolaborasi antara pemerintah, komunitas, akademisi, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga warisan ini agar tetap hidup dan bermakna lintas generasi
Kami juga perlu menyampaikan bahwa sejarah bukan hanya tentang masa lalu, melainkan tentang bagaimana kita membaca arah masa depan. Sejarah jalur rempah bukan sekadar catatan lama, melainkan harapan bagi pembangunan yang berbasis pada jati diri dan kekayaan lokal
"Kami berharap, semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang luas bagi kita semua," Demikian Pungkasnya (HD)
Asisten Pemerintahan Setdakab Musawir menyampaikan, apresiasi yang setinggi-tingginya kepada panitia pelaksana dan lembaga Aceh Culture and Education, yang telah menggagas kegiatan ini sebagai bagian dari upaya merawat ingatan kolektif kita terhadap sejarah besar Aceh dan Nusantara, terkhususnya pada masa keemasan perdagangan rempah
"Abdya, khususnya kawasan Bandar Susoh dan Kuala Batu, pernah menjadi salah satu titik penting dalam peta perdagangan rempah internasional,"Ungkapnya
Selanjutnya Musawir menjelaskan, dari pelabuhan inilah dahulu cengkeh, pala, lada, dan komoditas lainnya berlayar ke berbagai penjuru dunia. Tidak hanya membawa hasil bumi, namun juga peradaban, ilmu pengetahuan, dan nilai-nilai budaya yang kini menjadi bagian dari identitas kita
Oleh karena itu, kegiatan seminar ini bukan hanya sebuah pertemuan akademik, tetapi juga sebuah bentuk penghormatan terhadap sejarah panjang masyarakat pesisir Barat-Selatan, dalam memainkan peran strategis dalam hubungan ekonomi dan budaya antar bangsa
"Kita patut bangga, namun kebanggaan itu harus kita barengi dengan tanggung jawab untuk terus melestarikan peninggalan sejarah tersebut, baik melalui riset, pelestarian situs, maupun edukasi generasi muda kita." Tambahnya
Ia meyakini, melalui seminar ini akan lahir gagasan-gagasan segar dan rekomendasi-rekomendasi penting untuk mendorong pengembangan kawasan cagar budaya dan jalur rempah menjadi bagian dari potensi ekonomi kreatif dan pariwisata berkelanjutan di masa depan.
Pemkab Abdya tentu menyambut baik inisiatif ini, dan berjanji akan memberikan dukungan dalam upaya pelestarian sejarah dan budaya. Kolaborasi antara pemerintah, komunitas, akademisi, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga warisan ini agar tetap hidup dan bermakna lintas generasi
Kami juga perlu menyampaikan bahwa sejarah bukan hanya tentang masa lalu, melainkan tentang bagaimana kita membaca arah masa depan. Sejarah jalur rempah bukan sekadar catatan lama, melainkan harapan bagi pembangunan yang berbasis pada jati diri dan kekayaan lokal
"Kami berharap, semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang luas bagi kita semua," Demikian Pungkasnya (HD)