Hadiri World Cleanup Day (WCD), Ini Pesan Wabup Zaman Akli
Sigerindo Aceh Barat Daya - Wakil Bupati (Wabup) Aceh Barat Daya (Abdya) Zaman Akli hadiri pelaksanaan World Cleanup Day (WCD) 2025 yang dipusatkan di Pantai Gampong Padang Panjang, Kecamatan Susoh. Sabtu, 20/09/2025
Di hadiri dari unsur forkopimda Abdya, Para asisten, Camat, Palang Merah Indonesia (PMI), Organisasi mahasiswa, Para Pelajar, Para relawan, hingga turut serta masyarakat setempat.
Wakil Bupati Abdya Zaman Akli dalam sambutannya mengatakan bahwa atas nama pemerintah Kabupaten Abdya mengucapkan terimakasih kepada yang telah memenuhi undangan untuk hadir.
"Hari ini, kita berdiri di sebuah momentum penting yang tidak hanya berbicara tentang kebersihan lingkungan, tetapi juga tentang masa depan bumi yang akan kita wariskan untuk anak cucu kita ke depan." Kata Wabup Zaman Akli
Dunia saat ini tengah menghadapi tantangan besar, terutama persoalan sampah plastik dan perubahan iklim. Data nasional menunjukkan, Indonesia masih menjadi salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di laut.
Bahkan, setiap tahun jutaan ton sampah plastik berakhir di lautan, mengancam ekosistem, biota laut, dan kehidupan kita sendiri. Pemerintah pusat telah mencanangkan target ambisius, yaitu mengurangi 70% sampah plastik laut pada tahun 2025.
Lanjutnya, target ini tentu tidak akan tercapai hanya dengan kebijakan di tingkat pusat saja. Kunci keberhasilannya justru ada di daerah, ada di masyarakat, ada di tangan kita semua yang hadir pada hari ini.
Oleh karena itu, kata Wabup Abdya, apa yang kita lakukan bersama melalui gerakan gotong royong dan pilah sampah serentak dalam rangka World Cleanup Day bukanlah kegiatan seremonial semata, tetapi bagian dari upaya besar menyelamatkan bumi dan memperkuat komitmen kita terhadap keberlanjutan lingkungan.
"Di Abdya, kita memiliki garis pantai yang panjang, lahan pertanian yang subur, serta kekayaan alam yang luar biasa. Semua itu merupakan amanah Allah yang harus kita jaga. Namun, kita juga tidak bisa menutup mata bahwa tantangan persampahan sudah mulai menjadi masalah serius," katanya
Volume sampah yang meningkat dari tahun ke tahun menuntut kesadaran kita semua untuk melakukan perubahan pola hidup. Jangan sampai pantai-pantai indah kita dipenuhi sampah plastik, sungai-sungai kita tercemar, dan lahan produktif kita terancam.
Hari ini kita tidak hanya membersihkan pantai, tetapi juga sedang mengirimkan pesan moral kepada seluruh masyarakat Abdya, bahwa menjaga lingkungan bukan pilihan, melainkan kewajiban.
Gerakan ini, Kata Wabup Zaman Akli, sejalan dengan visi pembangunan daerah kita, yaitu "Abdya Maju, Masyarakat Sejahtera" dengan misi MEUSYUHU yang salah satunya menekankan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
"Kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pemerintah gampong, tokoh agama, pemuda, pelajar, hingga para ibu rumah tangga, untuk menjadikan pilah sampah dari rumah sebagai budaya baru." Tambahnya
Mari kita kurangi penggunaan plastik sekali pakai, mari biasakan membawa tumbler, mari gunakan kantong ramah lingkungan, dan mari jadikan kebersihan sebagai bagian dari ibadah kita. Karena jauh sebelumnya Rasulullah SAW telah menegaskan bahwa "Kebersihan adalah sebagian dari iman".
Hari ini juga menjadi bukti bahwa kolaborasi adalah kunci. Pemerintah, masyarakat, komunitas, dan dunia usaha harus berjalan seiring untuk menjawab persoalan lingkungan.
Kami sangat mengapresiasi para relawan, pegiat lingkungan, serta seluruh elemen yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini. Semoga kerja sama seperti ini dapat terus kita jaga dan kita tingkatkan, bukan hanya pada momentum World Cleanup Day, tetapi juga menjadi aktivitas rutin di setiap gampong dan kecamatan.
"Akhirnya, kami ingin menegaskan bahwa menyelamatkan bumi berarti menyelamatkan kehidupan. Apa yang kita lakukan hari ini mungkin terlihat kecil, hanya memungut sampah di pantai." Ucapnya
Tetapi jika dilakukan oleh jutaan orang di seluruh dunia secara serentak, ini akan menjadi kekuatan besar yang mampu mengubah keadaan. Dengan penuh harap, kami mengajak kita semua untuk menjadikan World Cleanup Day 2025 ini sebagai titik awal komitmen baru.
"Mari kita teruskan semangat gotong royong, semangat kebersamaan, dan semangat cinta lingkungan, agar Abdya tetap bersih, hijau, dan nyaman untuk generasi masa depan." Pungkasnya
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) Armayadi mengatakan, Kegiatan WCD ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran penanganan sampah. Karena sampah merupakan sumber bencana alam yang bisa menyebabkan banjir dan sumber penyakit juga.
"Harapannya dengan kegiatan ini ada kesadaran baik dari diri individu kita, juga masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, memilah antara sampah organik dan non organik." Pungkasnya (HD)
Di hadiri dari unsur forkopimda Abdya, Para asisten, Camat, Palang Merah Indonesia (PMI), Organisasi mahasiswa, Para Pelajar, Para relawan, hingga turut serta masyarakat setempat.
Wakil Bupati Abdya Zaman Akli dalam sambutannya mengatakan bahwa atas nama pemerintah Kabupaten Abdya mengucapkan terimakasih kepada yang telah memenuhi undangan untuk hadir.
"Hari ini, kita berdiri di sebuah momentum penting yang tidak hanya berbicara tentang kebersihan lingkungan, tetapi juga tentang masa depan bumi yang akan kita wariskan untuk anak cucu kita ke depan." Kata Wabup Zaman Akli
Dunia saat ini tengah menghadapi tantangan besar, terutama persoalan sampah plastik dan perubahan iklim. Data nasional menunjukkan, Indonesia masih menjadi salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di laut.
Bahkan, setiap tahun jutaan ton sampah plastik berakhir di lautan, mengancam ekosistem, biota laut, dan kehidupan kita sendiri. Pemerintah pusat telah mencanangkan target ambisius, yaitu mengurangi 70% sampah plastik laut pada tahun 2025.
Lanjutnya, target ini tentu tidak akan tercapai hanya dengan kebijakan di tingkat pusat saja. Kunci keberhasilannya justru ada di daerah, ada di masyarakat, ada di tangan kita semua yang hadir pada hari ini.
Oleh karena itu, kata Wabup Abdya, apa yang kita lakukan bersama melalui gerakan gotong royong dan pilah sampah serentak dalam rangka World Cleanup Day bukanlah kegiatan seremonial semata, tetapi bagian dari upaya besar menyelamatkan bumi dan memperkuat komitmen kita terhadap keberlanjutan lingkungan.
"Di Abdya, kita memiliki garis pantai yang panjang, lahan pertanian yang subur, serta kekayaan alam yang luar biasa. Semua itu merupakan amanah Allah yang harus kita jaga. Namun, kita juga tidak bisa menutup mata bahwa tantangan persampahan sudah mulai menjadi masalah serius," katanya
Volume sampah yang meningkat dari tahun ke tahun menuntut kesadaran kita semua untuk melakukan perubahan pola hidup. Jangan sampai pantai-pantai indah kita dipenuhi sampah plastik, sungai-sungai kita tercemar, dan lahan produktif kita terancam.
Hari ini kita tidak hanya membersihkan pantai, tetapi juga sedang mengirimkan pesan moral kepada seluruh masyarakat Abdya, bahwa menjaga lingkungan bukan pilihan, melainkan kewajiban.
Gerakan ini, Kata Wabup Zaman Akli, sejalan dengan visi pembangunan daerah kita, yaitu "Abdya Maju, Masyarakat Sejahtera" dengan misi MEUSYUHU yang salah satunya menekankan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
"Kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pemerintah gampong, tokoh agama, pemuda, pelajar, hingga para ibu rumah tangga, untuk menjadikan pilah sampah dari rumah sebagai budaya baru." Tambahnya
Mari kita kurangi penggunaan plastik sekali pakai, mari biasakan membawa tumbler, mari gunakan kantong ramah lingkungan, dan mari jadikan kebersihan sebagai bagian dari ibadah kita. Karena jauh sebelumnya Rasulullah SAW telah menegaskan bahwa "Kebersihan adalah sebagian dari iman".
Hari ini juga menjadi bukti bahwa kolaborasi adalah kunci. Pemerintah, masyarakat, komunitas, dan dunia usaha harus berjalan seiring untuk menjawab persoalan lingkungan.
Kami sangat mengapresiasi para relawan, pegiat lingkungan, serta seluruh elemen yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini. Semoga kerja sama seperti ini dapat terus kita jaga dan kita tingkatkan, bukan hanya pada momentum World Cleanup Day, tetapi juga menjadi aktivitas rutin di setiap gampong dan kecamatan.
"Akhirnya, kami ingin menegaskan bahwa menyelamatkan bumi berarti menyelamatkan kehidupan. Apa yang kita lakukan hari ini mungkin terlihat kecil, hanya memungut sampah di pantai." Ucapnya
Tetapi jika dilakukan oleh jutaan orang di seluruh dunia secara serentak, ini akan menjadi kekuatan besar yang mampu mengubah keadaan. Dengan penuh harap, kami mengajak kita semua untuk menjadikan World Cleanup Day 2025 ini sebagai titik awal komitmen baru.
"Mari kita teruskan semangat gotong royong, semangat kebersamaan, dan semangat cinta lingkungan, agar Abdya tetap bersih, hijau, dan nyaman untuk generasi masa depan." Pungkasnya
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) Armayadi mengatakan, Kegiatan WCD ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran penanganan sampah. Karena sampah merupakan sumber bencana alam yang bisa menyebabkan banjir dan sumber penyakit juga.
"Harapannya dengan kegiatan ini ada kesadaran baik dari diri individu kita, juga masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, memilah antara sampah organik dan non organik." Pungkasnya (HD)