Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting


Kota Metro Lampung Raih Prestasi Penghargaan ke-PMIan oleh Kemenkes RI, 10 besar di Indonesia

Sigerindo Metro -- Patut diapresiasi, Kota Metro berhasil meraih penghargaan ke-PMIan, yang mana Kota Metro dinilai menjadi kota yang berhasil mengelola Palang Merah Indonesia (PMI) untuk memenuhi kebutuhan daerah yang tinggi di daerahnya

Kota Metro, masuk dalam 10 kabupaten atau kota yang menerima langsung Penghargaan Kabupaten/Kota dengan Presentase Tertinggi Pemenuhan Kebutuhan Darah, oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes-RI). Penghargaan yang cukup bergengsi ini diberikan dalam rangkaian Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 61 tahun 2025

10 kabupaten/kota penerima tersebut adalah, 1. Kota Banda Aceh, 2. Kota Metro, 3. Kota Bukittinggi, 4. Kota Adm. Jakarta Pusat, 5. Kota Magelang, 6. Kota Surakarta, 7. Kota Yogyakarta, 8. Kota Mojokerto, 9. Kota Denpasar, 10. Kota Mataram.

Penyerahan penghargaan ini, dilakukan pada hari Selasa, 9 Desember 2025 di Balai Kartini, Kuningan, Jakarta Selatan. Menerima penghargaan dari Kota Metro adalah Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso, serta jajaran Pemerintah Kota Metro, OPD dan Stakeholder

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat PPID Kemenkes, dr. Azhar Jaya, S.H., SKM., MARS, kepada Wali Kota Metro, Bambang Iman Santoso, dalam seremoni yang digelar di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa 9/12/25

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat PPID Kemenkes, dr. Azhar Jaya, menyampaikan bahwa capaian Kota Metro merupakan hasil dari perencanaan yang matang dan konsistensi dalam pembangunan sektor kesehatan

“Kami melihat bahwa Pemerintah Kota Metro tidak hanya fokus pada pencapaian administratif, tetapi benar-benar memastikan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat terpenuhi secara nyata. Ini adalah praktik baik yang kami harapkan dapat direplikasi oleh daerah lain di Indonesia,” ujar dr. Azhar Jaya saat sesi wawancara

Ia menambahkan, penghargaan tersebut menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah pusat dan daerah mampu mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat tegasnya 

“Transformasi sistem kesehatan nasional hanya bisa berhasil jika pemerintah daerah memiliki keberanian berinovasi dan komitmen yang kuat. Kota Metro menunjukkan hal tersebut melalui tata kelola yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat,” tegasnya

Sementara itu, Wali Kota Metro, Bambang Iman Santoso, menyebutkan bahwa penghargaan ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh elemen pemerintah daerah dan tenaga kesehatan.

“Penghargaan ini bukan semata-mata milik Wali Kota, tetapi milik seluruh tenaga kesehatan, anggota PMI Kota Metro, para kader posyandu, dan masyarakat Kota Metro yang telah bersama-sama menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah kami,” ungkapnya

Ia menegaskan komitmen Pemerintah Kota Metro untuk terus memperkuat layanan kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan

“Kami akan menjadikan capaian ini sebagai pemacu semangat untuk terus berinovasi, memperluas jangkauan layanan, serta memastikan tidak ada satu pun warga yang tertinggal dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. Momentum HKN ke-61 ini menjadi refleksi bagi kami untuk bekerja lebih baik lagi ke depan,” tambahnya

Berdasarkan data Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Metro periode Januari hingga November 2025, total capaian donasi darah tercatat sebanyak 20.025 kantong, dengan jumlah pendonor sukarela sebanyak 19.616 orang, sehingga persentase pendonor sukarela mencapai 97,85 persen, melampaui target nasional sebesar ≥90 persen.

Untuk pemenuhan permintaan darah dari fasilitas pelayanan kesehatan, tercatat total permintaan sebanyak 21.975 kantong, dengan pemenuhan sebanyak 21.574 kantong, sehingga tingkat pemenuhan mencapai 98,2 persen dari target 100 persen. Pada Oktober dan November 2025, pemenuhan kebutuhan darah bahkan telah mencapai 100 persen

Peningkatan capaian tersebut merupakan hasil dari optimalisasi kegiatan donor darah, peningkatan promosi dan edukasi kepada masyarakat, pemantauan stok harian, serta distribusi darah yang lebih efisien. Selain itu, keterlibatan pendonor dari luar wilayah Kota Metro turut mendukung stabilitas ketersediaan darah saat terjadi penurunan jumlah pendonor lokal

Dengan capaian tersebut, ketersediaan darah di Kota Metro sepanjang tahun 2025 dinilai berada dalam kondisi aman dan terkendali, serta mampu memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat secara optimal

Selain Penghargaan Presentase Kebutuhan Darah Tertinggi, terdapat dua kategori penghargaan lainnya, yaitu Penghargaan CRU atau Critical Research Unit sebuah penghargaan kepada Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan dengan Penelitian Klinik Terbanyak yang diterima kepada sebanyak 6 Rumah Sakit Umum Provinsi kemudian Penghargaan RS Pengguna Layanan Telemedisin Via Komen (Konsultasi Medis Online) Paling Aktif kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tandasnya (*)
BERITA TERBARU