Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

(OPINI) Peluang Usaha Peternakan Sebagai Bisnis Inti di Kabupaten Lampung Selatan. Oleh: Drh. Lela Nurlaela (Fungsional Medik Veteriner Disnakeswan Propinsi Lampung)



Sigerindo, Bandar Lampung--PELUANG usaha Peternakan di Lampung Selatan memiliki prospek yang menguntungkan terutama bagi peternak setempat. Apalagi peluang ini didukung dengan adanya program kemitraan antara perusahaan Inti dan  masyarakat sebagai peternak plasmanya. Peluang usaha dibidang peternakan ini juga didukung melimpahnya pakan ternak yang ada di Lampung Selatan seperti jerami padi, bungkil kedelai, janggel/jenjet jagung, limbah kacang tanah, limbah singkong dan limbah ubi jalar.

Jenis usaha yang dapat dikembangkan mencakup ternak kambing potong, ternak ayam buras, ternak ayam joper, ternak itik petelur, pembiakan/penggemukan sapi. Saat ini, pelaku usaha yang ada pada sektor peternakan di Lampung Selatan jumlahnya menunjukkan trend yang meningkat. Untuk pelaku usaha ayam sebanyak 234 orang, usaha kambing 58 orang, pelaku usaha sapi 86 orang, perusahaan dibidang peternakan ayam sebanyak 30, feedloter 3 dan perusahaan di bidang pakan sebanyak 4 perusahaan.

Pengembangan ternak ini dapat dilakukan dengan program kemitraan antara perusahaan Inti dengan plasma. Perusahaan inti mempuyai fungsi utama dalam suksesnya satu usaha kemitraan. Sedangkan modal peternak/plasma antara lain memiliki lahan, kandang, tenaga kerja, jaminan, dan biaya operasional. Perusahaan inti wajib memasok bibit atau DOC, pakan beserta Obat hewan, dan memberi pendampingan pada peternak berkaitan dengan tata laksana manajemen budidaya.

Sisi positif program kemitraan ini bagi peternak yakni beternak dengan modal rendah, lebih untung, peluang keberhasilan secara teknis lebih besar, harga panen yang fluktuatif tidak menjadikan masalah bagi peternak, dan fokus keberhasilan produksi dalam beternak. Sisi lain bermitra yakni: peternak tidak bingung memilih inti yang akan diikuti, harga panen ternak dengan harga kontrak dan lain-lain.

Pertimbangan peternak dalam memilih inti dalam bermitra antara lain harga kontrak yang kompetitif, keuntungan besar jika harga garansi lebih tinggi dari Harga Pokok Penjualan (HPP), kualitas sampronak yang digunakan, modal perusahaan inti, service serta kecepatan pembayaran Rekapitulasi Hasil Pemeliharaan Peternak (RHPP).

Contoh perusahaan Inti Kemitraan di Lampung Selatan yakni PT STS, PT CIOMAS, PT BERDIKARI, PT Langgeng, PT Janu Putro, PT Satwa Mitra Jaya, PT Sinergi, PT Bromat, PT Askhara, dan PT Malindo.

Peluang usaha peternakan di Lampung Selatan juga didukung capaian kinerja di bidang peternakan yang menggembirakan. Capaian kinerja tahun 2019 populasi dan produksi ternak pada umumnya meningkat diatas target yang ditentukan. Untuk sapi potong misalnya capaian kinerja mencapai 123%, dari target 118.646 ekor terealisasi sebesar 145.323. Demikian pula capaian kinerja populasi kambing sebesar 101%, dari target 356.149 ekor terealisasi sebesar 361.559 ekor. Sedangkan capaian kinerja produksi daging pada periode yang sama sebesar 130% dengan realisasi sebesar 1.282.876.  Selain itu Kabupaten Lampung Selatan dipercaya sebagai salah satu lokasi pengembangan 1000 desa sapi dari Kementerian Pertanian.

Capaian kinerja juga didukung hasil program transfer embrio yang berlangsung sukses pada ternak sapi di Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan.

Pendukung lain untuk keberhasilan usaha peternakan adalah adanya Sumber Daya manusia yang berbasis ilmu peternakan. Di setiap Kecamatan ada petugas teknis yaitu Kepala UPT Puskeswan, Dokter hewan, Inseminator, petugas lalu lintas hewan dan penyuluh peternakan.

Salah satu contoh analisa usaha tani ternak kambing potong di Kabupaten Lampung Selatan.

1.       POTENSI SUMBER DAYA

a.     Lokasi : potensi 6 kali lipat dari populasi yang ada

b.     Aspek pasar dan nilai manfaat : daging, susu, kotoran ternak dan urine

c.     Proses produksi : pembuatan kandang, gudang pakan, penyedia dan pengolahan pakan, pembelian bibit kambing, produksi dan pengolahan susu, pemberian pakan, pemeliharaan ternak dan pemasaran.

d.     Aspek sosial ekonomi :

1.       Meningkatkan dan mengembangkan ketrampilan masyarakat dengan melaksanakan pemberdayaan dan pengembangan usaha agribisnis peternakan.

2.       Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

3.       Upaya peningkatan pendapatan masyarakat khususnya petani ternak disekitarnya.

4.         Meningkatnya produktifitas, diverifikasi produk/usaha, mutu serta nilai tambah produk usaha agribisnis melalui peternakan dan terciptanya lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

5.         Meningkatkan ketrampilan, pengetahuan dan sikap.

6.       Tersedia pupuk kandang untuk pelestarian lingkungan.

7.       Terdukungnya ketahanan pangan dan swasembada daging yang sehat dan halal

 

2.       MODEL USAHA

a.     a.Pembibitan/pembiakan

b.     Penggemukan

c.     Produksi susu


BERITA TERBARU