Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Diduga Kepsek SMP 5 Pringsewu Korupsi Dana BOS Permendikbud Nomor 6 Tahun 2021

Sigerindo Pringsewu -Dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) yang seharusnya dipergunakan sebaik mungkin oleh pihak sekolah, yang bertujuan menunjang berjalannya kegiatan belajar mengajar, terkadang laporan penggunaan tidak sesuai dengan fakta dilapangan, kemana dana tersebut digunakan

berkilah tidak pernah mendapat bantuan untuk perbaikan sarana prasarana sekolah, (SAPRAS) (SR) kepala sekolah SMP 5 Pringsewu di duga tunggangi permendikbud nomor 6 tahun 2021 tentang petunjuk juknis juklak pengelolaan bantuan operasional sekolah (BOS Reguler )
Senin (27/03/2023)

Pasalnya Dana BOS yang dikucurkan pemerintah untuk SMPN 5 Pringsewu pada tahun anggaran 2020 sampai dengan 2021 ratusan juta rupiah yang disinyalir disalahgunakan oleh oknum- oknum pemegang kebijakan disekolah

Dilansir dari data BOS tahun 2020 seperti halnya untuk pemeliharaan SAPRAS pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah
Tahap 1 Sebesar Rp 29.504.000

Tahap 2 pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah
Rp 37.400.000
Kemudian tahap 3
pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah
sebesar Rp 28.906.500

Dilanjutkan tahun 2021 Tahap 1 pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah
Rp 43.443.500,
Tahap 2 pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah
Rp 30.374.500
Dan tahap 3
pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah
Rp 15.920.700

Selanjutnya tahun 2022 tahap 1
pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah
Sebesar Rp 37.109.000
, dan tahap 2 pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah
Rp 41.715.000

Selanjutnya pada tahap 3 tahun 2022 masih ada anggaran untuk pemeliharaan sarana prasarana sekolah sebesar Rp23.294.000

MR selaku kepala sekolah SMPN 5 Pringsewu saat di konfirmasi Oleh awak media di ruang kerjanya menjelaskan
secara umum sekolah kita ini satu satunya sekolah yang belum pernah dapat bantuan sejak tahun 2019 , dan sejak saat itu memang kondisi sekolah kita ini memang lumayan berat
rusak nya,

Rata rata pelavon pada rusak lantai pada hancur korsi untuk sarana belajar pun kita masih kurang san sampai saat ini memang belum pernah dapat bantuan sama sekali, bahkan kita sampai mengundang Dinas BPKAD datang kesekolah kita untuk meminta bantuan."elaknya"

Lanjut MR dari tahun 2019 sampai saat ini kita masih mandiri, untuk merehab sekolah dan itupun hanya sebatas rehab ringan saja yang mampu kami lakukan. "Tutupnya (AR)
BERITA TERBARU